BAB 11

765 75 51
                                    

Last Chapter :

"Aku minta maaf," Sehun menggeram, "Aku minta maaf untuk banyak hal dari pada yang bisa kau bayangkan.... Tapi itulah satu satunya yang tidak bisa kuberikan padamu."

"Maka tidak ada lagi yang bisa kita bicarakan," Suzy mengangkat dirinya dan berdiri sendiri, mengabaikan tangan Sehun yang terulur untuk membantu nya berdiri. Suzy akhirnya menyadari kalau mereka berdua masih telanjang bulant dan menyadari itu Suzy menghembuskan nafasnya berat.

"Kumohon, kembali lah ke kamarmu Sehun," Suzy memohon dan Sehun terlihat ragu, matanya menatap wajah Suzy untuk beberapa waktu, sampai akhirnya Sehun berbalik dan pergi dari kamar Suzy.

This Chapter :

Suzy bangun keesokan harinya di kamar tamu...sendirian. Entah mengapa dia merasakan sedih dan perasaan lega sekaligus. Melihat sekilas di jam diatas nakas di kamar itu, jam menunjukkan pukul 10 pagi, lalu dia melihat sekilas ke arah jendela kamarnya, langit sedang mendung, mungkin saja sebentar lagi akan hujan. Sebenarnya Suzy sedikit terkejut saat dia terbangun sedikit siang dan buru - buru dia menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya, Suzy mencoba untuk mengabaikan rasa mual nya setiap datang nya pagi. Dengan hati hati Suzy menuruni tangga menuju lantai satu, dia merasa seperti seseorang yang mabuk saat menuju ke dapur.

Untung nya tidak ada bau bau makanan saat dia menuju dapur, tetapi dia menemukan Sehun sedang duduk di meja bar sambil menatap tajam pada gelas kopi nya. Sehun mengalihkan pandangan nya saat Suzy memasuki dapur, mengamati Suzy dari kepala sampai kaki, memperhatikan Suzy yang saat itu menggenakan celana jeans lama, dan kaus lusuh serta sepatu olahraga yang sudah usang.

"Bagaimana perasaanmu sayan...Suzy?"

"Baik," Suzy bergumam, sambil mengambil baginya segelas jus jeruk dari dalam kulkas lalu berbalik dan duduk di meja bar dan duduk berhadapan dengan Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baik," Suzy bergumam, sambil mengambil baginya segelas jus jeruk dari dalam kulkas lalu berbalik dan duduk di meja bar dan duduk berhadapan dengan Sehun.

"Apa kau tidak akan memakan sesuatu?" Sehun bertanya dengan lembut dan Suzy mulai meringgis, memikirkan makanan membuat nya merasa mual.

"Aku baik baik saja." Jawab Suzy, dan Sehun mengumpat dengan pelan.

"Kau jelas tidak baik baik saja," Sehun menggeram. "Aku tidak tau apa yang akan kau capai dengan membuat dirimu kelaparan."

"Demi tuhan, aku tidaak membuat diriku kelaparan, aku hanya melawatkan sarapan."

"Tapi kau terlihat seperti orang yang sudah tidak makan beberapa hari," Sehun menggelengkan kepalanya dan memberikan Suzy tatapan tajam nya, dari atas kepala sampai kaki kurus Suzy.

"Aku akan membuat Roti bakar, jika itu bisa membuat mu menjauh dariku," Marah Suzy sambil meletakkan gelas nya sedikit lebih kuat, dan sepertinya dia tidak menaruh gelas nya dengan baik dan malah menaruh nya di ujung meja karena selanjutnya gelas nya jatuh ke atas lantai dan hancur, membuat seluruh jus jeruk yang tersisa tumpah ke seluruh keramik biru itu. Suara pecahan itu membuat Suzy terkejut.

See but UnseenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang