Bab 15

645 66 47
                                    

Last Chapter :

"Aku sudah memanggil Krystal dan meminta nya untuk membawakan mu baju ganti. Hmmm Apa kau haus?" Suzy mengangguk dengan malu malu dan Sehun kembali tersenyum. "Aku akan mengambilkan mu sesuatu untuk diminum, okay?" Sehun berdiri dan menyentuh kepala Suzy dan mengelus nya dengan gemetar. "Kau membuatku ketakutan setengah mati, Suzy... jadi mulai sekarang kau harus tetap tenang dan jangan biarkan suami idiot mu ini membuat mu kesal lagi. Okay?"

"Okay," Suzy tersenyum saat Sehun memberikan nya tatapan lembut.

"Bagus," Sehun mendekat dan membiarkan bibirnya mendarat di kening Suzy. "Itu bagus, Suzy." Setelah itu Sehun pergi keluar untuk mencari minuman dan Suzy memperhatikan nya keluar dan setelahnya mendesah pelan; dia berharap kehidupan nya bisa berbeda dan mereka adalah pasangan seperti kebanyakan orang, yang sedang bersemangat menanti kehadiran buah hati mereka yang pertama. Dia mengusap pelan perut nya yang sedikit membuncit, meminta maaf karena bertindak ceroboh yang memungkinkan nya kehilangan bayinya. Suzy tenggelam dalam pikiran nya, bersenandung lagu pengantar tidur yang lembut sambil terus membelai perutnya, dia akhirnya tersadar saat dia melihat seseorang yang berdiri di depan pintu yang terbuka. Suzy tersentak kaget, dia tidak tau berapa lama Sehun sudah berdiri disana. Sehun akhirnya melangkah mendekatinya, wajah Sehun terlihat lebih muram dari biasanya. Untuk seorang pria yang biasanya bisa menyembunyikan emosi nya.

This Chapter :

Semua sikap dingin Sehun tiba - tiba hilang saat melihat Suzy terkaget, wajah nya menjadi pucat dan matanya menggelap karena ketakutan saat dia bergegas untuk belari ke dalam ruangan rawat inap yang mewah itu, menaruh dengan buru - buru sebotol jus segar yang baru di beli nya ke atas lemari yang berada di samping tempat tidur.

"Ada apa, Suzy ? Apa kau kesakitan ?" Sehun bertanya, dan Suzy hanya menggelengkan kepalanya, sebelum akhirnya dia mengangkat kepalanya untuk menghadap Sehun, dan bibirnya naik keatas membentuk sebuah senyuman lebar saat melihat Sehun. Sehun terdiam sebentar, mencoba mengamati ekspresi Suzy yang tidak pernah diperlihatkan. Matanya berkaca kaca dengan airmata kebahagiaan dan bibirnya terbuka dan menampilkan senyuman yang paling menenangkan yang pernah Sehun lihat.

"Dia bergerak," Suzy berkata dengan suara kagum. "Aku merasakan nya bergerak, Sehun! Ini yang pertama kalinya..."

"Kau...Dia...Bayinya?" Sehun bertanya dengan linglung, dia bergerak mendekat ke tempat tidur dan menunduk di depan tubuh kecil Suzy.

"Ya...Ya Tuhan! Dia bergerak lagi..." Suzy tertawa kegirangan dan tanpa berpikir dia mengambil tangan besar Sehun dan meletakkan nya di atas tonjolan kecil di perutnya. Tangan Sehun sungguh sangat besar; itu bahkan hampir menutupi seluruh tonjolan di perut Suzy.

Nafas Sehun menjadi tidak beraturan saat sang bayi kembali menendang untuk membuktikan keberadaan nya.

"Sayang..." Sehun berkata, suaranya menandakan kalau dia sama terpesona nya dengan Suzy, menjaga pandangan nya pada tangan mereka berdua yang saling bertumpu diatas perut Suzy.

"Apa itu sakit, sayang ?"

"Tidak," Suzy terkekeh. "Itu hanya sedikit geli..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
See but UnseenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang