Mother of the Unidentical Twin Beast

☠️ ˚. ⋮⋮ four teen ₊˚. ៚

Brak!

"Yak! Kelinci gila sialan! Tak bisa kah kau datang dengan santai?! Ingatlah kau sedang hamil, sialan!"

Jungkook, wanita hamil itu menatap sengit ke arah sosok yang hanya terpaut 1 tahun lebih tua darinya itu

"Kau yang gila sialan! Apa otakmu bermasalah?!" Maki jungkook sembari duduk di salah satu sofa dan menikmati cemilan yang tersedia

"Hoi, aku mengundangmu kemari bukan untuk memakiku, dasar kelinci gila"

Jungkook mendengus kesal, "Kau yang gila, sialan. Orang gila yang bertarung dengan bocah 9 tahun dan tertusuk walau akhirnya menang"

"Ku anggap itu pujian"

Jungkook, 💢 "Si sialan ini...!"

"Berhenti memaki, itu akan berimbas pada anak dalam perutmu. Anw dimana suamimu?"

Jungkook menatap aneh sosok di hadapannya, "Apa ditusuk oleh seorang bocah membuat otakmu amnesia? Tentu saja tae tae sedang sibuk mengurus perusahaannya"

"Aku kan hanya bertanya"

"Pertanyaanmu tidak bermutu dan berhenti mempoutkan bibirmu, itu menjijikan asal kau tahu"

Sosok itu mendengus kesal, 💢"Apa karena terlalu lama tinggal bersamanya kau jadi tertular ucapan pedasnya? Seingatku dulu kau tidak seperti ini"

Jungkook mengernyit dan menatap sosok itu sengit, :) "Kau menyalahkan unnie? Apa kau ingin ku jadikan makanan untuk elqueens?"

"Elqueens?"

Jungkook, :) "Hiu peliharaan unnie"

Sosok itu tersedak tehnya, "Ekhem. Aku tidak tahu dia memilik hobby seperti itu"

"Sejak kami pindah ke jepang, ayahku selalu khawatir dengan kondisi unnie, dan menawarinya hewan peliharaan untuk menemaninya bermain"

"Dan dia memilih hiu sebagai hewan peliharaan? Pffft, seleranya buas sekali..." Seperti ibu...

"Tidak hanya hiu, unnie bahkan memelihara 2 singa dan 3 harimau sebagai tambahannya. Jika kau mengunjungi rumahnya yang di Jepang, kau akan mengerti mengapa rumah itu sangat luas halamannya"

"Ku tebak, dia tidak mengurung 5 hewan berkaki empat itu?"

"Yaa,, unnie membiarkannya untuk lepas di sekitar rumah"

"Huhh... Dia itu benar-benar..." Sangat mirip seperti ibu...

Jungkook menatap serius ke arah sosok dihadapannya, "Kau tahu... Jung sialan itu kembali berulah"

"Apa lagi yang mereka perbuat kali ini?"

"Seperti biasa... Menculik si kembar. Tapi kejadian kali ini membuat reaksi unnie lebih parah dari biasanya"

Prang!

Gelas teh yang sosok itu pegang pun hancur setelah jungkook mengucapkan hal itu

"Aku seharusnya tidak membiarkan mereka hidup saat itu"

"Jika kau menghabisi mereka saat itu, rencana unnie akan sangat sia-sia"

"Hahh anak itu sangat keras kepala"

"Berkaca lah sialan. Kau pun sama"

"Ha ha ha yayaya"

Suasana pun menjadi hening seketika. Sosok itu larut dalam pikirannya dan jungkook larut dalam dunianya sendiri menikmati cemilan manis kualitas tinggi yang disediakan oleh para pelayan mansion itu

Jungkook, "Kau" Sosok itu tersadar dari lamunannya dan menatap jungkook "Kapan kau akan menemui unnie dan kedua bocah itu?"

"..."

"Saat pernikahan unnie dengan orang itu?"

"Sigh.. Dunno, aku hanya mengikuti arus"

Jungkook mendengus kesal, "Kau selalu menjawab seperti itu, dan saat kau bertemu dengannya kau selalu menghindarinya"

"Aku hanya merasa belum waktunya"

"Setidaknya, tengok lah unnie. Dia masih berada di ruang isolasi fyi"

"Akan ku usahakan"

"Hm. Bagaimana perkembangan itu?"

"Semua berjalan lancar, berkat bantuan temanmu itu. Hanya tinggal membawa dia untuk bertemu dengannya"

"Haha tidak salah aku membawanya padamu"

"Kau tidak pulang?"

"Kau mengusirku?"

"Tidak, hanya saja keluarga mu bisa khawatir"

"Aku sudah bilang pada tae tae untuk menjemputku disini jika jam kerjanya sudah habis"

"Baik lah lakukan sesukamu"

"Boleh aku bertemu dengannya?"

"Tentu, ayo"

"Mn"

××××