☠️ ˚. ⋮⋮ four ₊˚. ៚

1K 110 0
                                    

Ketiga orang dewasa didalam ruangan itu terkejut ketika yohan membawa kedua bocah yang salah satunya sangat mirip dengan seseorang

"Yohan, mereka temanmu?" Tanya salah satu pria yang berwajah tegas dengan mata yang terlihat besar juga kulit yang sangat putih itu

"Papa, auntie, uncle. Kenalkan ini yuvin dan kembarannya seokmin. Mereka adalah teman satu sekolah yohan" Jawan yohan dengan antusiasnya

"Annyeonghaseyo, paman, bibi. Namaku Jeon Seokmin sementara dia adik kembarku Jeon Yuvin" Sapa seokmin dengan ceria namun tetap sopan

"Annyeong, paman, bibi. Aku Jeon Yuvin" Ucap yuvin dengan tanpa ekspresi seperti biasa

"Kalian berdua kembar?" Tanya salah satu wanita yang terlihat tengah mengandung itu

"Itu benar bibi. Bunda bilang kami kembar tidak identik. Biarpun aku mirip dengan bunda secara fisik, tapi yuvin sangat mirip dengan bunda secara pemikiran, sifat dan kesukaannya!" Jawab Seokmin dengan sangat antusias

"Seungcheol hyung, aku rasa wajah yuvin terlihat mirip dengan seseorang..." Ucap pria yang berwajah oriental

"Ah, kamu benar jun. Aku juga berpikir seperti itu, tapi aku tidak ingat dia mirip siapa" Balas seungcheol dengan keraguannya

"Seokmin, kalau kamu mirip dengan bundamu secara fisik... Itu berarti yuvin mirip dengan ayah kalian secara fisik?" Tanya wanita hamil itu

"Hao-er! Ssst. Tidak sopan bertanya hal seperti itu" Ucap jun mengingatkan istrinya

"Kami tidak tahu. Kami tidak pernah bertemu dengannya" Jawab Seokmin dengan nada yang terkesan dingin membuat ketiga orang dewasa itu tertegun sejenak

"Ah, mian. Aku tak bermaksud"

"Tak apa, bibi, paman tidak usah khawatir~ kami sudah terbiasa ko~" Ucap seokmin kembali ceria

"Bibi, apa didalam perutmu ada bayi?" Tanya yuvin mengalihkan topik pembicaraan

"Ah ya... Yuvin mau pegang?" Tanya minghao dengan aura keibuannya

Yuvin menatap perut minghao yang buncit dengan tatapan ragu "Apakah boleh?"

Minghao tersenyum lembut lalu menuntun tangan mungil yuvin agar mengelus perut buncitnya yang sudah berisi janin berusia 5 bulan itu

"Pin, bagaimana rasanya?" Tanya seokmin penasaran

"Ugh... Rasanya nyaman... seperti memeluk bunda"

"Aah yohan juga ingin mengelusnya~"

"Seokmin juga! Seokmin juga!"

"Apa boleh auntie?" Tanya yohan dengan wajah melasnya diikuti wajah melas seokmin

Melihat itu, minghao tentu saja tidak bisa menolak karena mereka sangat lucu! Bahkan jun sampai mimisan karena tidak kuat melihat ke-uwuan mereka

Dengan antusias seokmin dan yohan mengelus perut buncit minghao secara pelan karena takut melukai bayi yang ada didalamnya

Saking asiknya dengan perut minghao dan ketiga bocah imut itu, mereka tidak sadar ada dua wanita cantik yang memasuki ruangan itu

"Wah, kayanya asik banget yaa. Sampai ga sadar kita dateng" Ucap jeonghan dengan nada jenaka

Mendengar suara jeonghan, mereka semua secara refleks melihat kearah jeonghan dan wonwoo yang mengekor dibelakangnya

"Bunda!" Ucap seokmin dan yuvin bersamaan lalu memeluk wonwoo dengan cukup erat

"Puas bersenang-senangnya, hm?" Tanya wonwoo lembut walau wajahnya masih tetap datar

"Puas, nda!"
"Um!"

"Hanie, dia siapa?" Tanya seungcheol pada istrinya

"Ah kenalin, dia Jeon wonwoo. Dia tetangga sekaligus teman sahabat kecilku" Jawab jeonghan

Wonwoo membungkuk sedikit "annyeong. Jeon wonwoo, bunda seokmin dan yuvin"

"Aigoo, pantas saja wajah mu mirip dengan seokmin. Tapi kau terlihat sangat muda, kupikir kau kakanya si kembar"

"Yak! Apa maksudmu terlihat sangat muda?! Wonwoo itu memang masih sangat muda! Dia baru 24 tahun asal kau tahu!" Oceh jeonghan membuat mereka tercengang

"Hanya satu tahun lebih tua dari ku? Daebak" Ucap minghao kagum

"Ah iya, kenalkan aku Wen Junhui, dia istriku minghao"

"Dan aku choi seungcheol, suami jeonghan. Karena kamu sahabat kecil hanie, jangan canggung jika butuh bantuan kami"

"Gomawo. Kalau begitu kami pergi dulu karena ada hal mendesak. Annyeong semuanya"

"Ah iya... " Dengan begitu wonwoo pun pergi menuju salah satu hotel di itaewon bersama si kembar yang merengek lapar karena melewatkan jam makan siang

××××

××××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mother of the Unidentical Twin BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang