Waktu terus berlalu, hari ini merupakan pertandingan final team basket IHS melawan SMA Angkasa.
"Sebelum kita mulai pertandingannya, alangkah baiknya kita berdoa menurut kepercayaaan masing-masing," ucap Fahmi.
"Berdoa di mulai," ujar Abi menyambung.
"Doa selesai."
Pertandimgan pun dimulai, tentu saja banyak yang menyemangati team basket IHS. Terlebih lagi menyemangati tiga anggota team basket yang memang dasarnya populer.
Singkat cerita pertandingan final sudah selesai dan dimenangkan oleh team basket yang diketuai oleh Abi dan Fahmi itu.
"Good Job buat semuanya!"
"Makasih semua atas kerja samanya," ucap Fahmi sambil tersenyum.
"Sekarang semuanya bisa pulang dan beristirahat. Besok sampe minggu depan sekolah kita libur,"sambung Fahmi.
"Gue sama Sam duluan ya!"
"Gila, kalian keren banget!" seru Keisya.
"Gue gak nyangka, Samuel bisa keren juga ternyata," ujar Ziva.
Samuek hanya memutar bola matanya malas, "Berisik."
"Kenapa sih hari ini sensi banget?" tanya Ziva.
Samuel mengarahkan kepalanya ke belakang. Di belakang sana banyak cewek-cewek yang meneriaki nama Samuel dan Fahmi. Kepala Samuel rasanya ingin pecah karena teriakan-teriakan itu. Meski sudah terbiasa, tapi tidak dengan hari ini.
"Bentar, gue urusin," Ziva mensrik napas panjang, "BISA DIEM GAK? TOLONG BANGET NIH, SAMUEL FAHMINYA CAPEK. DENGER KALIAN GINI BUKANNYA SENENG MALAH BIKIN MEREKA TAMBAH CAPEK!"
Biel terkekeh, "toa banget mulut pacar gue."
"Ziva emang pengertian deh," bisik Fahmi ke Biel.
"Yoi, pacar siapa dulu bos? Pacar gue."
Jelas seruan Ziva barusan membuat cewek-cewek yang sedari tadi heboh langsung terdiam. Ziva benar-benar ditakuti oleh beberapa siswi di IHS, alasan mengapa tidak ada yang berani terlalu fanatik dengan Biel.
"Nah bagus diem."Ziva mengembalikan langkahnya ke arah teman-temannya.
"Udah yok, cabut!" seru Kevin.
"Let's go, kita ke rumah sultan."
"Ya ya ya," cibir Samuel.
"Bentar-bentar, biar ga ribet. Tadi yang ke sekolah bawa mobil atau motor siapa aja?" tanya Mahalini.
"Nah iya, setuju!"
"Gue mah nebeng sama Fahmi," jawab Kevin.
"Motor," ucap Nuca.
"Biel Sam kalian?" tanya Mahalini.
"Biel mah bawa mobil baru, Lin."
Biel menatap tajam Nuca, "Kenapa sih kalau mobil baru anjir?"
"Gue bareng supir," jawab Samuel.
"Jemput Joa Niel sekalian atau gimana?" tanya Ziva. Pasalnya, manusia yang satu ini jarang berangkat dan pulang bareng supir.
"Enggak, mereka hari ini berangkat sama Pak Mamat. Gue bareng supir baru," jawab Samuel.
"Ceilah sultan banget emang temen-temen kita tuh, Kev."
KAMU SEDANG MEMBACA
Difference
Teen FictionKisah Samuel yang jatuh cinta pada pandangan pertama, menjadi secret admirer secara diam-diam di tengah kedekatannya. Sampai mengalami tahap-tahap berikutnya dalam cinta. Termasuk menghadapi perbedaan yang terlihat jelas di antata mereka.