Hai gaiss, selamat membacaa :)
••••
MOS sudah selesai, waktunya Samuel dan Kevin menyesuaikan diri dengan pelajaran SMA. Begitupun dengan Biel, yang harus rajin belajar untuk kelulusannya. Tak lupa, Nuca dan Fahmi yang sibuk dengan Osis serta ekstrakurikuler lainnya.
Meski mereka memang sesibuk itu, tetapi percayalah nilai mereka akan tetap memuaskan. Kelima insan ini sudah seperti tipe idaman bagi semua wanita. Tampan, pintar, memiliki karir yang bagus, serta ramah. Meski Sam kadang terlihat tidak ramah, tapi ia tetap tipe idaman semua wanita.
••••
Baiklah mari kembali ke cerita. Pagi ini Samuel berangkat bersama dengan keempat sahabatnya lagi. Tak lupa, Sam sudah menitipkan surat untuk Tiara. Meski, Samuel dan Tiara memang sudah dekat, ia tak akan lupa dengan tugasnya menjadi Secret Admirer.
Sejauh ini pun, Tiara tak berniat mencari Secret Admirernya. Oh ya, Tiara dan Abi sudah tak berbicara selama beberapa hari. Sepertinya jaga jarak berjalan dengan lancar.
"Oke gais, turun dan jangan lupa jaga diri dengan baik" ucap Biel.
"Iya, ribet banget sih lu kek emak-emak" cibir Samuel turun dari mobil milik Biel tersebut dan berjalan memasuki sekolah.
"Tuh anak kepalanya dibuat dari batu atau gimana?" ucap Fahmi.
"Yaudahlah, setidaknya kita satu sekolah sama dia. Abi ga akan senekat itu cari masalah sama Samuel di sekolah." ucap Nuca.
"Iya sih, cuma anak buahnya Abi bisa aja kan?" ucap Fahmi.
"Anak buah?"
"Abi itu punya geng, dan dia ketuanya. Nanti lu juga tau kok nama gengnya apa, soalnya gue lupa" ucap Nuca menjelaskan.
Kevin mengangguk paham. Mereka pun berjalan memasuki sekolah, lagi-lagi mendapatkan tatapan kagum dari para siswi.
"Kak Nucaa" panggil seorang siswi yang tidak Nuca ketahui namanya, namun karena Nuca memanglah ramah ia memutar balikkan tubuhnya dan tersenyum.
"Ya?"
"Nih kak buat kakak, ambil aja ya kak. Makasih"ucap siswi yang langsung pergi menjauh setelah memberikan paper bag yang ia bawa.
"Apatuh" goda Kevin.
"Udahlah, mending ke kelas masing-masing ud mau bel" ucap Nuca mengalihkan pembicaraan.
Akan tetapi, nyatanya jam masih menunjukkan pukul 07.00 yang artinya masih ada 30 menit bagi mereka untuk mengobrol bersama atau melakukan aktivitas lainnya.
"Galfok dia gais" ejek Biel.
Nuca mendecak kesal, "Ck, kantin dah kalau gitu".
"Ayo!" seru Fahmi dan Kevin bersamaan.
"Eh tapi, gue mau cari Tiara dulu" ucap Fahmi.
"Ngapain dah? Lu-- ga ada niatan buat nikung kan?" tanya Nuca.
"Hey, jaga mulut anda" ucap Fahmi dengan tatapan tajam.
"Iniloh, biasa" Fahmi menunjukkan amplop hitam dengan sticker tersebut ke Nuca.
"Yaudah ayo bareng gue. Gue mau ke Ziva juga sekalian, kalian berdua ke kantin duluan aja pesenin kayak biasa" ucap Biel.
••••
Sesampainya di kelas Tiara yang tak lain merupaka kelas Ziva, Fahmi, dan Nuca juga. Biel dan Fahmi tak menyangka keberadaan Samuel di sana.
"Ninggalin kita, tujuannya ke sini ternyata, mi" sindir Biel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difference
Teen FictionKisah Samuel yang jatuh cinta pada pandangan pertama, menjadi secret admirer secara diam-diam di tengah kedekatannya. Sampai mengalami tahap-tahap berikutnya dalam cinta. Termasuk menghadapi perbedaan yang terlihat jelas di antata mereka.