01.29 - Lupain aja...

442 66 20
                                    

Sebulan kemudian....

Semenjak kejadian di mall tempo hari, kedekatan Samuel dan Tiara semakin terjalin. Abi pun sepertinya sudah menyerah mendapatkan Tiara kembali.

"Selamat Pagi semuanya," sapa Ziva.

"Pagi Njipa, semangat banget kayaknya," sapa Biel balik.

"Iyalah, tudey ga ada pelajaran. Bahagia banget akutuh." Ucapan Ziva barusan membuat Biel terkekeh

"Eh Kak Biel, temen-temen kakak mana dah?" tanya Keisya ke Biel.

"Kevin palingan dateng siang, Nuca paling otw katanya jemput pacar dulu dia, terus Fahmi sama si Samuel lagi latihan basket."

"Oh iya, ini si Lyly kemana?" tanya Ziva ke kedua temannya.

"Cheerleaders mah di lapangan atuh neng ," jawab Tiara.

Ziva hanya beroh ria. Ia baru ingat, Lyodra merupakan bagian dari cheerleaders di sekolahnya.

"Eh iya, Kak Nuca sama Kak Lini tuh beneran pacaran tah?"

Biel memutar bola matanya malas, 3 perempuan ini pasti saja mulai membicarakan orang alias ghibah.

"Iya weh, dan ga nyangkanya ud jadian beberapa minggu. Backstreetnya lancar banget ya," ucap Ziva.

"Lah pas kita ke mall yang ngegepin Samti kan mereka aja ud mesra-mesraan jalan," celetuk Biel.

"Lah kamu ud tau dari lama napa ga bilang?" sinis Ziva.

"Ya kan gt deh," ucap Biel cengegesan.

"Apasih kak makin ga jelas aja," cibir Ziva.

"Gak jelas gini juga tetep kamu sayang," cibir Biel.

"Ish kamu mah." Baiklah, Ziva salah tingkah.

"Gumushh banget deh, tapi kalian ga tau tempat ih bucin dan harusnya kalian tau dua temennya ini ngenes."

Ziva dan Biel tertawa, keduanya tahu isi hati kedua perempuan di hadapan mereka ini. Keisya dan Fahmi yang memang sudah terus terang satu sama lain soal rasa, tapi enggan mengganti status karena keduanya masih trauma akan masa lalu. Sedangkan, Samuel Tiara....

Ah sudahlah, kedua insan ini membingungkan. Faktanya, Tiara tidak akan semudah itu melupakan masa lalu. Fakta lainnya, baik Samuel maupun Tiara sadar atas banyaknya perbedaan di antara keduanya.

"Malah diketawain,untung kakel. Kalau gak mah, udah ku buang kalian berdua ke jurang," ancam Keisya dengan nada medoknya.

"Hai world, kangen gue gak? Pastinya kangen, Lyodra kan ngangenin."

"Ly, ini kantin. Image lo sebagai cheerleaders yang cantik dan anggun ilang mampus dah."

"Ya maap, ga gt juga kak Ti," ucap Lyodra mencibir Tiara.

"Ini acara lawan sekolah mana sih?" tanya Keisya.

"IHS lawan SMA Lentera," jawab Biel.

"Lah, kok keknya tahu banyak banget soal acara hari ini dah?" tanya Ziva ke Biel.

"Kamu anak OSIS, terus dua temen aku anak OSIS meski jarang ikut rapat, nah terus doinya temen aku waketos. Gimana ga tahu banyak coba."

Ziva hanya beroh ria. Benar juga, pikirnya.

"Kak Nuki kemana nih?" tanya Lyodra.

"Tau dah, palingan bucin." Benar saja, terlihat dua insan sedang berjalan ke arah mereka. Ya, Nuca dan Mahalini yang sedang bergurau.

"Lah bener, sepupu gue diem-diem bucin banget ternyata. Ucapan Keisya berhasil membuat Biel, Ziva, Lyodra, dan Tiara menatap Keisya heran.

Sepupu? Maksudnya?

DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang