"Lini itu, angkatannya Biel. Dia anak Osis juga" jawab Fahmi.
"Waw, pesona Nuca memanglah keren sampe kakel aja nempel ya" ucap Kevin. Nuca hanya mendecak sebal mendengar ucapan Kevin yang mengejeknya.
"Udah yok berangkat, satu mobil aja. Lagian tar kita nginep sini lagi" ucap Biel.
"Iya sih, mobil aku aja tinggalin sini, lagian kan rumah kita di cluster ini juga"ucap Ziva.
"Yaudah, lets go!" seru Fahmi.
"Mbak Kiki, kita duluan ya" pamit Biel kepada Kiki, salah satu art di rumah Samuel.
"Iya den, non. Hati-hati ya"
Mereka pun berangkat bersama menggunakan mobil Biel.
•••
Sesampainya di sekolah, mereka mendapatkan Samuel yang juga baru saja memakirkan mobilnya.
"Sam!" panggil seseorang dari arah kanannya.
"Eh Tiara, kenapa?" tanya Samuel.
"Gapapa cuna manggil, tumben bawa mobil biasanya motor atau ga bareng yang lain" ucap Tiara.
"Tadi aku ke cafe dulu, sekalian nganterin Joa ke sekolah dan itu mereka"ucap Samuel seraya menunjuk ke arah kelima temannya yang sedang berjalan ke arah mereka.
"Ceilah ud makin deket aja" goda Kevin.
" Ceilah yang ldr iri bos" cibir Samuel.
"Jahat ya Samuel sekarang ga gue bantuin buat deketin-" ucap Kevin terpotong karena Fahmi dengan segera membekap mulut Kevin agar temannya yang satu ini tak berbicara lebih jauh lagi.
"Hey" sinis Sam membuat Kevin bungkam.
"Udahlah ya gais, ayo masuk" ucap Ziva memecahkan kondisi canggung yang terjadi secara tiba-tiba di antara mereka.
•••
Tiga pelajaran pertama sudah berakhir, yang artinya sudah waktunya bagi murid maupun guru menikmati makan siangnya. Samuel, Kevin, Lyodra dan juga Keisya memutuskan untuk keluar kelas beberapa menit lagi.
"Sam, ga pengap pke masker mulu apa?" tanya Lyodra.
"Tau dah, lagian temen-temen lu aja buka identitas" ucap Keisya.
"Pengap sih, cuma masalahnya gue abis bonyok gara-gara pacarnya sahabat lu tuh" jawab Samuel seraya menunjukkan beberapa bekas tonjokan di sekitar bibir dan pipinya.
"Hey, ralat sekarang otw mantan" ucap Lyodra.
"Eh, gue di chat Biel. Katanya disuruh ngumpul di rooftop udah full team tinggal kita katanya" ucap Kevin.
"Yaudah, ayo." ucap Samuel berjalan mendahului yang lain.
Sesampainya di rooftop, memang benar adanya di sama sudah ada Biel, Ziva, Tiara, Nuca, dan Fahmi.
"Nih makanan, barangkali laper" ucap Fahmi memberikan tote bag berisi roti dan minuman.
"Makasih" ucap Keisya yang mewakili ketiga orang lainnya.
"hari ini harus beneran ngelakuin itu?" tanya Tiara dengan nada sendu.
"come on Tiara, lu mau terus sampe kapan disakitin gini" ucap Ziva.
"Tapi kan-"
"Hey, remember Ti... lu terlalu berharga untuk Abi sakitin" ucap Nuca memotong.
"Gue-gue ga bisa gais" ucap Tiara seraya menunduk. Entah apa yang terjadi, namun Tiara merasa tak akan bisa melakukan rencana yang sudah ia setujui.
"Ti, harus bisa dan pasti bisa" ucap Biel seraya memegang pundak Tiara.
"Kak Ti, berlian ga cocok buat terus-terusan disakitin sama butiran debu kayak Abi" ucap Samuel seraya menatap dalam sepasang mata kakak kelasnya tersebut.
"Tapi Sam-"
"Hey, di dunia ini masih banyak banget cowo yang pasti mau mencintai dan menjaga perasaan kak Ti and it's not Abi" ucap Samuel seraya kedua tangannya diletakkan di kedua pipi Tiara guna menyeka air mata yang berjatuhan di pipi kanan dan kiri Tiara.
"Nice" gumam Biel melihat langkah yang dibentuk Samuel.
Samuel dan Tiara pun jatuh di dalam tatapan tersebut secara lama.
Ziva pun menyadarkan kedua insan tersebut.
"Eh sorry" ucap Samuel melepaskan kedua tangannya dari kedua pipi Tiara.
"Awkward moment mode on" gumam Samuel yang masih terdengar oleh Nuca dan Fahmi yang berada di sebelahnya.
"Tapi itu tadi nice move asli dah" bisik Fahmi.
"Gila, Samuel sudah besar" giliran Nuca yang berbisik guna menggoda Samuel.
"Diam" cibir Samuel dengan nada berbisik.
"Oke, gue akan lakuin. Rencana rincinya gimana?" tanya Tiara yang baru saja mengumpulkan nyawanya setelah kejadian tadi.
Biel pun menjelaskan secara rinci rencana awal hingga akhirnya. Setelah selesai, mereka memutuskan untuk memulai rencana yang Alvano dan juga Biel buat.
•••
Setelah perpisahan yang dengan sengaja dilakukan oleh mereka tersebut terjadi, Tiara dan Samuel segera turun dari rooftop dan mulai berakting.
"Kak Ti, bisa dengerin aku gak sih?! Abi ga baik kak buat kakak" ucap Samuel memulai aktingnya.
"Kenapa sih Sam, kemaren Ziva sekarang kamu. Ga ada yg peduli sama aku atau gimana?!" tanya Tiara membalas ucapan Samuel.
"Tapi Kak dengerin aku"
"Lepasin sakit tau gak sih" ucap Tiara sedikit dilebihkan. Pasalnya, Samuel hanya menahan tangannya dengan lembut namun demi kelancaran rencana mereka, ia harus melebihkan kejadian saat itu.
"Sam lepasin tangan cewe gue" ucap Abi melepas paksa tangan Samuel dari 'kekasihnya'.
"Lu bisa ga kasar sama cewe gak sih Sam" ucap Nuca yang tiba-tiba muncul dan terkesan membela Abi dan Tiara.
"Nuc, gue ga kasar sama siapapuj Nuc"ucap Samuel.
"Ga usah boong, buktinya Tiara aja ud teriak-teriak bilang sakit. Gue ga ngerti Sam lu berubah banget" ucap Ziva.
"Udah Bi, bawa Tiaranya ke kelas ya. Biar manusia ini gue sama Nuca yang urus"ucap Ziva kepada Abi.
Tiara pun dibawa oleh Abi ke kelasnya. Sedangkan Nuca dan Ziva hanya tersenyum tipis dan memberikan kode agar Samuel pergi.
"Rencana A, ud selesai dengan mulus" ucap Samuel di telpon.
"Lanjutkan" ucap Biel.
•••
rencana B gimana kira-kira???GA KUAT UD BAPER BGT SAMA SAMTI DISINI :"
yaudah next part samti lagi deh biar baper ehehe. See you all
Jangan lupa votment, bcs itu gratis.
Kalau udah 50 vote 15 comment besok, aku update lusa ;"
KAMU SEDANG MEMBACA
Difference
Novela JuvenilKisah Samuel yang jatuh cinta pada pandangan pertama, menjadi secret admirer secara diam-diam di tengah kedekatannya. Sampai mengalami tahap-tahap berikutnya dalam cinta. Termasuk menghadapi perbedaan yang terlihat jelas di antata mereka.