Saat senja hendak turun dan menampilkan sinarnya berwarna jingga yang indah, terlihat dari jauh seorang insan berkulit putih Asia dengan rambut berwarna coklat mocha dengan menggunakan baju sabrina yang menampilkan bahu seksinya tengah duduk dibangku taman kampus. sepasang mata coklat yang bersinar indah bak permata itu selalu tertuju pada bunga-bunga yang bermekaran indah disekitarannya. Bagaimana Tuhan menciptakan ini semua? Demi apapun bunga-bunga itu sungguh indah. Sungguh! Dengan kupu-kupu yang cantik berterbangan disekitarnya menjadi sebuah objek yang sempurna untuk dipandangi.
Kumpulan bunga dan kupu-kupu yang terbang disekitar situ saja sudah menjadi objek yang indah, lantas bagaimana jika wanita itu bergabung dengan itu semua? Bunga-bunga yang bermekaran indah, kupu-kupu yang terbang dengan sayap yang indah, serta wanita cantik yang terlihat sang indah. Bukankah itu sebuah perpaduan yang sangat sempurna indahnya? sangat memanjakan mata bagi orang yang menatapnya.
"Kau sudah lama menungguku?" terdengar suara pria mengalun indah memecahkan keheningan yang ada.
Saat suara itu sampai di telinganya, sang gadis segera menoleh ke kiri dan ke kanan mencari sumber suara. Ia sungguh mengenali suara itu dan ia harus segera memastikan jika pemilik suara itu orang yang tepat dengan sosok yang ia tunggu sedari tadi.
Bibirnya terangkat ke atas dengan seketika ketika mata indahnya telah menemukan yang ia cari.
"Tidak juga. Kau sudah selesai dengan urusanmu?" suaranya mengalun indah, memberikan sebuah pertanyaan pada sang pria.Mendepat sebuah pertanyaan dari sang gadis, pria itu segera mengganggukkan kepalanya untuk merespon pertanyaan sang gadis.
"Ayo kita pergi!" ucap sang pria dengan semangat menampilkan senyum indahnya, senyum yang menghangatkan hati.Setelah sang pria bersuara, kedua insan itu pergi melangkahkan kakinya meninggalkan taman tempat berkumpulnya bunga-bunga yang indah, bunga-bunga yang sedari tadi mencuri perhatian sang gadis.
Ditengah perjalanan, sembari melangkahkan kaki jenjangnya, sang pria bertanya pada wanitanya, "Kau ingin pergi kemana babe? Apa kau ingin pergi kesuatu tempat?"
Mendengar pertanyaan sang kekasih, sang wanita menoleh kearah prianya dan menatap penuh pertanyaan
"Bukannya kita udah ngobrolin ini tadi malem di telephone?" Ucapnya."Keinginanku untuk nonton udah ilang babe. Yang lain aja yang lain, kemana kek gitu." Jawab sang pria.
Mendengar jawaban yang diberikan dari lawan bicaranya, gadis cantik itu menarik nafas panjang guna memberikan sedikit udara di dadanya untuk menenangkan hatinya yang kesal lantaran sikap sang kekasih. Bagaimana tidak kesal, prianya itu selalu saja seperti itu, mengubah rencana yang telah mereka susun sesuka hatinya.
Kalian pasti tahu kan bagaimana seorang perempuan menyiapkan dirinya jika akan pergi berkencan? Outfit harus sama temanya dengan tempat yang akan di kunjungi. Begitu juga make up, dan wewangian yang digunakan. Itu membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menentukan itu semua.
Dan sekarang lihatlah kelakuan prianya ini, mengubah rencana dengan mudah, semudah membalikkan telapak tangan kekarnya!Sudah hampir 1 menit sang pria menunggu jawaban sang kekasih, tapi tak jua ada suara. Hening, tak ada satu katapun yang keluar dari bibir tipis berbalut liptint berwarna pink itu.
Tentu saja itu membuatnya penasaran, kekasihnya itu tak pernah mendiamkannya seperti itu kecuali ia sedang kesal.
Sang pria tampan itu segera menatap sang kekasih, mencari tahu apa yang terjadi dengan kekasih cantiknya."Kau marah padaku?" pertanyaan itu sungguh membuat darah sang gadis seperti ingin mendidih. Apa ia buta? Apa ia tidak melihat mimik wajah sang wanitanya? Itu sungguh membuatnya kesal!
"Dasar pria, tak pernah peka!" dengan nada yang cukup tinggi, kalimat itu keluar dari bibir tipis berbalut liptint pink yang sangat indah milik sang wanita.
Kaki jenjang yang indah itu berhenti melangkah, memutar badannya kearah sang gadis, "Apa aku melakukan kesalahan? Kenapa kau marah denganku? Bilang dimana kesalahkanku, aku tidak suka dibuatkan teka teki."
Tatapan itu, tatapan yang sangat di benci sang gadis. Prianya itu tampan, sungguh! Dari sisi manapun. Depan, belakang, samping kiri ataupun samping kanan, pria itu sangat tampan. Pria itu seperti idol dikalangan banyak wanita. Dikagumi penuh puja!
Tatapan pria itu selalu mampu meluluhkan banyak hati wanita manapun yang melihatnya. Termasuk wanita cantiknya ini. Tapi tatapan yang itu, sangat dibenci wanitanya saat ini.
Bagaimana tidak, ia menatap wanitanya dengan penuh pesona yang terpancar dari kedua bola mata indahnya itu. Jika seperti ini terus, ia takkan mampu berlarut larut dalam kemarahannya. Itu sungguh mengganggu hati dan detak jantung wanita manapun yang menatapnya. Itu sungguh indah dan seksi."Kau mengubah rencana kita dengan sesuka hatimu. Bagaimana kau melakukan itu dengan seenaknya? Jika aku melakukan itu, kau pasti marah padaku. Tapi lihatlah, kau melakukannya padaku dengan sesuka hatimu. Apa itu baik menurutmu? Aku sangat membencimu!"
Wanita itu terlihat sangat marah. Dadanya naik turun dengan cepat. Membuat sang pria tahu, sangat tahu jika wanita pujaannya tengah marah besar sekarang.
Padahal wanita itu berusaha keras untuk menetralkan jantungnya yang berdetak tak karuan ketika melihat tatapan indah prianya.
Seandainya saja prianya itu tahu kondisinya yang sebenarnya, sudah pasti prianya itu akan menggodanya dengan berlagak sok tampan di depannya. Tapi tak bisa dipungkiri jika laki-laki yang menjadi kekasihnya itu sangat tampan dan seksi. Pesonanya sungguh tak bisa di tolak.Prianya itu segera memeluknya dengan erat, ketika mendengar kalimat panjang dari bibir sang gadis.
"maafkan aku babygirl." Hanya itu yang ia ucapkan, tapi nada yang ia lontarkan sungguh lembut. "Aku tahu aku egois, maafkan aku. Sekali lagi aku meminta maaf babe." ia mengucapkan kalimat itu berulang kali, tanpa melepas pelukannya dari sang pujaan hati.Wanita itu tahu sekarang jika laki-lakinya itu tengah merasa bersalah, dengan segera ia memutar otaknya untuk mencari cara mencairkan kembali suasana dan melupakan kekesalannya pada sang kekasih.
"Kesungai Han aja yuk, sambil makan es krim." Suara indah sang wanita mengalun dipendengaran sang pria, membuatnya segera melepaskan pelukannya dan menatap sepasang mata sang kekasih dengan lekat.
"Ayok babe ke sungai Han, aku ingin kesana sambil makan es krim tapi yak." Senyumannya sungguh manis, membuat sang pria ikut tersenyum dan menganggukkan kepalanya untuk merespon keinginan sang pujaan hati.
Kedua insan yang sudah cukup lama menjadi sepasang kekasih itu mulai melangkahkan kakinya kembali menuju mobil hitam mahal milik sang pria yang terparkir sempurna di parkiran kampus. Sembari menyamakan langkah kakinya dengan wanita pujaannya, ia meraih tangan gadis cantik dan menggengamnya erat. Menyalurkan rasa cintanya melalui sentuhan hangat tangan kekarnya dan tangan mungil sang kekasih.
Entah mereka sadari atau tidak, sedari tadi sepasang kekasih itu sudah menjadi pusat perhatian banyak orang yang melihat.
Sangat wajar jika mereka jadi objek yang menarik perhatian saat ini. Sang pria yang dikenal diseluruh penjuru kampus, bahkan di penjuru kota sebagai pria yang tampan. Ia memiliki pesona yang sangat sulit untuk di tolak, pesonanya sangat seksi layaknya pangeran berkuda putih di negeri dongeng.
Sedangkan sang kekasih, seorang wanita yang cerdas. Dengan kemampuannya yang luar biasa tidak membuatnya untuk menjadi sombong dan angkuh. Selain cerdas, wanita cantik dan manis itu memiliki sikap yang anggun dan tutur kata yang sangat lembut. Sangat pantas ia dijuluki malaikat tak bersayap dikampus dan sekitaran tempat tinggalnya.
Ditengah kerumuman banyak orang pun, mereka berdua mudah dikenali. Karena entah kenapa bisa terlihat sangat kontras. Dua mahluk hidup yang terlahir sangat indah itu berjalan berdampingan, bukankah itu perpaduan yang sangat sempurna? Keindahannya bahkan mampu mengalahkan sinar jingga dari sang surya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STIGMA [Tahap Revisi] || END ✓
Romance[Tahap Revisi] NOTE‼️ Beberapa Chapter ada perubahan alur karena di revisi. Thank youuu♥️ Apa kau jelmaan iblis? bagaimana mungkin seorang manusia melakukan hal bejat seperti itu. Kau bukan manusia! Manusia punya otak dan hati, sedangkan kau? Kau ta...