part 20

112 30 126
                                    

"Kim Taehyung!! Dimana NaomiI?!"

"Ada di kamarnya. Kenapa adjussi?" Taehyung bertanya dengan penasaran.

"SURUH DIA KELUAR! Anak itu!" Perintah Kim Caehyun, ayah dari Kim Seojin dan Kim Naomi.

"Yeobo, turunkan sedikit nada bicaramu. Kendalikan emosimu. Ingat, ini rumah Taehyung. Jaga sedikit sopan santunmu" ucap sang istri memberi teguran pada suaminya yang sudah meledak-ledak.

"KIM YERIN, berhenti merintahku!" Bentak pria paruh baya itu.

"Eomma, appa" ucap Naomi, menyapa dengan penuh senyuman.

"NAOMI!! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Kim Caehyun sepertinya tak bisa mengendalikan iblis yang berada dalam jiwanya. Hatinya begitu sakit dan penuh amarah ketika melihat anak gadisnya itu.

"Apa maksud appa? Kenapa datang-datang langsung marah?" Naomi tentu saja terkejut mendapat bentakan dari sang appa.

"Lihat ini Naomi, LIHAT!" Sepucuk surat dilemparkan sang ayah pada gadis itu.

gadis cantik bermarga Kim itu segera mengambil surat yang sudah tergeletak miris di lantai. Kertas itu sudah lusuh karena perbuatan ayahnya yang meremas kertas putih itu tanpa ampun.

Matanya membulat seketika dan otaknya bekerja lebih keras dari biasanya untuk mencerna kalimat-kalimat yang tertulis rapi di atas kertas putih nan lusuh.

"Appa, ini-" gadis itu menjeda perkataannya. Iya tidak tahan lagi dan badan kecilnya roboh, terduduk lesu di atas lantai mahal milik sang sepupu.

"Apa kau punya otak ketika ingin melakukan sesuatu Naomi?!" Terlihat sang ayah benar-benar marah.

Naomi tidak menjawab perkataan sang appa. Ia hanya mampu menangis di atas lantai yang mengkilat. Sungguh ia tak pernah menyangka ini akan terjadi, ini di luar nalarnya.

Sang ibu segera mendekati sang anak yang terkujur lemas di lantai marmer apartemen milik Taehyung. "Sudah Naomi, jangan menangis. Tak apa, jalani saja semuanya. Ada appa, oppa, Taehyung dan eomma yang akan mendukungmu. Kau tak sendiri, nak." Dengan lembut, sang ibu membelai rambut indah Naomi. Memberi kekuatan pada sang anak yang sudah kehilangan kekuatan.

"Apa oppamu tak mengurusmu dengan benar Naomi?" Tanya Kim Caehyun. "panggilkan Kim Seojin! Telphone dia Taehyung, suruh dia pulang sekarang juga!" Perintahnya lagi pada Taehyung.

"Adjussi, Seojin hyung lagi di Busan. Tadi subuh ia berangkat" dengan penuh kehati-hatian Taehyung berucap memberi penjelasan pada pamannya.

"AKU TAK PERDULI! SURUH DIA PULANG SE-KA-RANG!!" Penuh penekanan pada setiap kalimat yang ia ucapkan. Memberi jelas pada seorang pria tampan di ujung sana.

"Yeobo, tolong kontrol emosimu!" Pinta Kim Yerin, ibu dari gadis cantik bernama Naomi.

"Bagaimana aku bisa mengontrolnya ketika melihat putriku di panggil polisi karena kelakuan cerobohnya, huh?!" Dengan menyimpan tangannya di pinggang, Tuan Kim menatap tajam pada sang istri.

"Maafkan aku appa, aku hanya ingin berbicara atas tuduhan yang diberikan untukku" ucap Naomi sembari menangis.

"Tidak bisakah kau cukup diam dan pergi ke Amerika, Naomi? Korea itu kekuasaan Jeon! Tolong jangan berbuat ceroboh! Bukankah waktu itu kau sudah menyetujui rencana ini, lalu kenapa kau membuat rencana baru tanpa berfikir panjang?!" Bentak sang ayah.

"Tidak appa, aku ti-"

"TIDAK?! LALU KAU MAU MELAWAN?! MELAWAN KEKUASAAN DAN UANG?! KAU LIHAT AKIBATNYA SEKARANG, LIHAT NAOMI!!" Pria paruh baya itu menarik nafasnya dengan kasar. Memberi sedikit udara pada rongga dadanya yang sesak, lantaran emosi yang tak kunjung padam.

STIGMA [Tahap Revisi] || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang