part 11

132 58 297
                                    

"Junghyun-ahh!" panggil Seojin ketika melihat sesosok pria tampan yang sangat ia kenal tengah berdiri di depan pintu apartement mereka.

"Eoh, hyung! Kau sudah tiba?" tanya Junghyun sedikit kaget ketika melihat atensi ketiga manusia itu.

"Baru saja tiba. Ayo masuk Jung." ucap Seojin ketika berhasil membuka pintu apartementnya. "Kau sudah makan? Katanya Naomi masak banyak hari ini. Makan bareng ya Jung." lanjut pria itu lagi.

"Iya hyung." ucap Junghyun sembari tersenyum kepada Seojin.

Ketiga orang ini, Naomi, Junghyun dan Taehyung merasakan hawa yang berbeda satu sama lain.

Naomi saat ini tengah menetralkan nafasnya untuk mengatur detak jantungnya yang tak bisa di kendalikan. Ketakutan tengah menguasai wanita cantik itu.

Sedangkan Taehyung, jika ia berada di dunia fantasi saat ini, bisa di pastikan api akan keluar dari kedua telinga dan kepalanya. Pria itu sangat marah ketika melihat sosok pria yang telah menyakiti gadis yang berada di sampingnya saat ini.

Tak jauh berbeda dengan Taehyung, Junghyun juga tengah mengeluarkan api dari tubuhnya. Ia sangat marah ketika melihat interaksi pria yang ia ketahui bernama Tae ini dengan Kim bersaudara. Terlihat sekali mereka sangat akrab, bahkan ia membawakan tas milik Seojin. Apa sebenarnya hubungan pria ini dengan Naomi? Ingin rasanya ia membunuh pria ini saat itu juga.

Sedangkan Seojin? Pria itu belum mengetahui fakta yang sebenarnya. Fakta yang disembunyikan oleh ketiga orang itu. Ia tidak tahu jika pria yang ia percayai untuk menjaga adik kesayangannya itu sudah menyakiti sang adik secara fisik dan mental. Jika ia tahu, entah apa yang terjadi dengan Junghyun.

"kenapa kalian bertiga saling tatap disitu?" tanya seojin heran ketika melihat interaksi ketiga anak manusia itu.

Mendengar perkataan Seojin, Naomi segera menarik tangan Taehyung untuk menghentikan hawa panas yang diciptakan oleh pria itu bersama Junghyun. Ia menariknya untuk menyeret pria itu segera menuju meja makan.

Naomi asik dengan urusannya untuk menyiapkan alat makan, sedangkan ketiga pria itu menunggu sambil berbincang-bincang.

"Junghyun-ahh, kau sudah mengenal Taehyung?" tanya Seojin pada pria yang duduk persis di depannya.

"Sudah hyung, sedikit" ucap Junghyun

"Kau Tae, sudah kenal Junghyun?" kini pertanyaan Seojin ia lemparkan pada pria yang duduk disamping Junghyun.

Pria itu hanya menganggukkan kepalanya.

"Kalo kalian sudah kenal, kenapa kalian sangat kaku? Seperti musuh yang dipertemukan 1 meja saja" ucap Seojin sambil menunjuk kedua pria itu dengan sumpit yang berada ditangannya.

"Oppa, jangan membuat mereka tertekan. Tae tak sama denganmu yang mudah membaur. Junghyun juga gitu, mereka itu sama-sama pria dingin." wanita itu berkata sambil membelakangi ketiga pria tampan itu.

"Hangatnya cuma samamu ya, Naomi" ucap Seojin sembari bercanda pada sang adik.

Mendengar perkataan sang kakak, Naomi memukul kepala kakaknya itu dengan sendok yang berada di tangan kanannya.

Sangat tidak sopan memang Naomi ini, tapi Seojin juga sangat tidak sopan mulutnya. Apa maksudnya seperti itu? Bikin ambigu saja!

***

Makan siang mereka, yang sudah sangat terlambat itu, sudah selesai.
Piring-piring kotor sudah cuci Naomi dan Taehyung. Sedangkan Seojin dan Junghyun membereskan atas meja, dan menaruh kembali peralatan makan yang masih bersih ketempatnya semula.

STIGMA [Tahap Revisi] || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang