Dilema

2.5K 339 41
                                    

"lu aja yang masuk ka"

"Ga ah, gaberani"

"Tapi ini udah jam setengah tujuh ka. Kalo kita telat gimana?"

"Yauda kamu aja yang bangunin kalo gitu"

"Aku gak tega banguninnya"

"Halah. Ga tega apa takut"

"Lebih ke takut si, hehehe"

Iya itu mashiho sama Doyoung yang lagi binggung mau bangunin emak bapaknya atau engga.

Pasalnya hari ini mereka mesti ke sekolah. Belum sarapan. Belum minta ongkos juga. Kan ga enak kalo di sekolah nanti mereka mesti minjem uang sama temen yang lain.

Akhirnya karena gaada yang berani bangunin. Mereka dengan sangat gak tau malu. Minta uang ke sopir jihoon. Untung pak sopir ada uangnya.






















"Ko tumben kalian bareng? Pasti emak bapa kalian lagi ena-ena ya?", Ucap Jisung yang abis itu ditampol sama chenle

"Cung. Cung. Punya mulut di filter dikit dong. Hyunsuk saem udah ga ori dong?", tanya chenle ke cio dan dobi. Nah abis chenle bilang begitu. Yedam gantian yang nampol.

"Kalian mah sama aja. Yauda yuk ke kelas", ajak yedam

"Gue sama ka cio ngantin dulu yak. Belom sarapan euy", ujar dobi

"Ya ampun sampe ga dikasih makan anaknya. Habis berapa ronde itu", ucap Jisung penasaran

"Aw-aw dam ko kuping gua ditarik"

"Kok gue juga dam. Gue kan blm jadi ngomong" - chenle

Poor chenle dan Jisung















"Sayang. Bangun"

"5 menit lagi Hoon"

"Udah jam 9"

"Jangan bercanda. Aku masih ngantuk"

"Aku ga bercanda seriusan. Mangkanya melek dulu"

"Masih ngantuk banget aku. Semalem gabisa tidur nungguin kamu"

"Iya. Iya maaf. Salah aku. Kamu jadi gak tidur gegara nungguin aku"

Hyunsuk membuka matanya saat jihoon dengan asik mencium semua wajahnya.

"Udah ah geli, ahaha"

"Tawa kamu candu banget si Hyung"

"Apasi. Gombal di pagi hari"

"Udah siang Hyung. Bener deh coba Liet"

"LAH. KOK UDAH JAM SEGINI. TERUS DOYOUNG SAMA MASHIHO GAK SEKOLAH DONG"

"duh kuping ku yang"
"Aw ko aku di cubit si"

"Gara-gara kamu aku kesiangan. Udah awas ah tangannya. Aku mau bangun"

"Morning kissnya engga?"

"Cium aja tuh bantal", hyunsuk langsung jalan ke kamar cio dan mereka udah gaada















Hyunsuk lagi mau interogasi jihoon. Semalem kabur kemana dan gak ngabarin Hyunsuk.

"ternyata yang nyulik cio. Sepupu ku yang"

"loh kok bisa?"

"iya mangkanya hari ini aku minta penjelasan sama dia. Kamu ikut ya"

"aku mending gak ikut hoon. Mau nemenin anak-anak aja"

"yauda kalo gitu nanti siang aku jalan ya. Ke cafe. Ngobrolin masalah ini bareng sama mami papi ku"

"kalau nanti keputusannya cio mesti ikut sepupu ku gimana?", lanjut jihoon

"gabisa gitu hoon. Cio butuhnya kamu sama aku. Bukan sepupu kamu"

"tapi dia orangtua kandung cio hyung"

"tapi dia ninggalin cio hoon"

"aku belum tau kenapanya dia ninggalin cio hyung"

"misal dia udah kasih alasannya. Aku juga gak mungkin tega misahin cio dari orangtua kandungnya", jihoon bilang gini tuh sedih juga sebenernya. Jihoon cuma mikir kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi.

"gimana sama cio? Kita belom kasih tau kalo yang nyulik dia itu ternyata orangtuannya. Cio pasti syok. Ini gabagus buat mentalnya cio hoon"


Diskusi mereka belum final. Hyunsuk masih dengan pemikirannya yang engga ngebolehin cio pergi ke orangtua kandungnya dengan alasan apapun.

Jihoon dengan pemikirannya yang gak tega mesti ngumpetin fakta kalo sebenernya orangtua cio itu masih hidup. Dan itu sepupunya sendiri. Jihoon ga mungkin misahin anak sama orangtuanya sendiri. Dia gabisa bayangin kalo dia berada di posisinya yuta.

























Siangnya. Masih dengan ego masing-masing. Hyunsuk pergi buat jemput cio sama dobi. Jihoon pergi ke cafe bersama orangtuanya buat ketemu yuta.

"lemes banget lu hoon", tanya junkyu yang ikut ke pertemuan keluarga ini

"kamu berantem sama hyunsuk?", tanya mami rose

"kok nebak gitu mi?", junkyu emang manggil rose mami. Udah dianggap anak soalnya

"soalnya kalo karna kerjaan ga mungkin jun. Pasti yang stres muka kamu bukan muka jihoon"

"yahh. Kirain kenapa mih. Udah ah ajun ke meja sebelah ya. Kalo ada apa-apa panggil aja"

"dih ngambekk", ucap rose sambil mengusak rambut ajun yang siap pindah ke meja sebelah

Yuta dateng bareng papi chan. Ketemu di parkiran tadi.

"oke langsung aja ya. Yuta gabisa lama-lama", ucapnya dengan kondisi yang terburu-buru

"semua dengerin yuta dulu. Jangan ada yang dipotong"

"yuta mohon maaf sebelumnya. Yuta frustasi karena keadaan. Yuta udah lama nyari keberadaan cio. Udah hampir 10 tahun. Yuta kerja siang malem ngumpulin uang buat balik ke indo saat tau cio diadopsi sama seseorang yang tinggal disini. Setelah tau beberapa informasi keberadaannya yuta langsung ngajak cio untuk balik. Tanpa kasih tau maksud dan tujuan yuta. Yuta akuin yuta salah langkah. Tapi yuta udah gabisa nunggu lagi. Hiks", air mata yuta jatuh setelah mengingat-ingat kembali memori saat dia banting tulang cuman buat balik lagi ke negaranya sendiri buat ketemu anaknya.

"winwin udah lama koma. Hiks"

Mami rose menepuk punggung yuta. Jihoon merasa hatinya sakit pas denger penuturan sepupunya itu.

"3 hari lagi winwin bakalan dicabut selangnya. Karena udah ga ada tanda-tanda dia bakalan bangun. Pesan winwin cuma satu dia mau ketemu sama anaknya buat yang terakhir kalinya. Hiks"

"yuta gabisa ngerawat cio karna winwin juga udah sakit-sakitan. Sebuah anugrah winwin dengan selamat ngelahirin cio. Dan akhirnya dengan sangat terpaksa yuta nitipin cio ke panti asuhan itu"

"pas yuta mau ambil cio kembali. Cio ternyata udah di adopsi".

"kalau emang cio gabisa dan gaboleh ketemu yuta sama winwin. Gapapa ko yuta ikhlas. Yuta bakal balik ke jepang malam ini. Yuta titip salam buat cio. Bilang maaf karna yuta sebagai papahnya belom bisa kasih apa-apa ke cio. Yuta yakin cio bakal sangat bahagia bersama keluarga park disini"

"itu aja yang mau yuta sampein. Yuta pamit undur diri ya mih, pih, hoon"


Yuta pergi. Jihoon, papi chan, dan mami rose. Masih syok denger cerita dari yuta. Mereka lagi mikir jalan tengahnya baiknya gimana. Ini sulit dan dilema.











































~

MASIH MUDA | HOONSUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang