Sakura pikir sisa minggunya bisa dia lewati dengan damai. Tanpa adanya gangguan dari orang lain atau pikiran tentang pertikaian kakak beradik yang bermusuhan.
Jujur saja, Sakura tak pernah mempermasalahkan permusuhan antar kakak adik karena dia dan Karin pun tak selamanya akur dan saling menyayangi. Terlebih lagi, dia bukan orang dalam yang memiliki kepentingan di kehidupan dua kakak-adik Uchiha itu.
Tentu... Kadang harapan tak akan sesuai dengan kenyataan. Saat Sakura berjalan di trotoar tempat dirinya bertemu dengan Itachi, kakak Sasuke, tadi pagi sambil menenteng tas gitarnya, langkahnya terhalang oleh sosok tegas itu.
Sakura menatap copy-an Sasuke yang terlihat lebih lembut itu bingung. Jangan-jangan dia kakak sekaligus debt collector. Pikir Sakura ngeri. Takut di tagih hutang Sasuke.
"Kau... Perempuan yang bersama Sasuke tadi. Benar?" Sama seperti wajah mereka, suara itu nyaris mirip. Dingin, tegas dan mematikan. Hanya saja Sakura bisa merasakan kebaikan dari sana.
"Ya..." Jawab Sakura takut.
"Bolehkah aku.. Meminta bantuan mu?"
Sakura mengerutkan keningnya, bingung. Apa yang bisa dia perbuat untuk orang asing didepannya ini?
"Kalau kau tak keberatan. Mari... Ikut dengan ku."
"Kemana?" Tanya Sakura was-was. Tentu saja dia harus waspada. Gadis itu sama sekali tak mengenal orang didepannya ini. Belum lagi aura permusuhan yang diberikan Sasuke pagi tadi memberikan sinyal kalau kedua kakak-adik ini bisa melakukan apa saja untuk berkonfrontasi. Bagaimana kalau dia disandera untuk membuat Sasuke menuruti kakaknya.
"Ketempat yang lebih baik untuk berbicara."
Sakura masih memandang Itachi ragu. Terlalu takut untuk mengikutinya begitu saja.
"Aku berjanji akan mengantarkan mu pulang dengan selamat. Uchiha selalu memegang kata-katanya."
Entah sihir apa yang dimiliki para Uchiha ini sampai Sakura bisa dengan suka rela mengikuti keinginan mereka. Kakinya melangkah mengikuti langkah Itachi menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari sana.
Sakura duduk dengan canggung disebelah Itachi yang mengemudi tanpa bersuara. Sesekali Sakura akan melirik raut tenang Itachi lalu kembali menatap jalanan di depannya sampai akhirnya Itachi memberhentikan mobilnya di sebuah taman yang sepi.
Ah... Tak akan ada orang yang menyadari kalau aku dibunuh disini. Pikir Sakura konyol.
"Kau pasti tau kalau aku dan Sasuke tidak berada dalam hubungan yang menyenangkan, bukan?"
Sakura mengangguk setelah memikirkan jawaban apa yang sebaiknya dia berikan. "Tapi aku tak tau alasannya dan tak ingin tau." Jawab Sakura cepat.
Itachi tersenyum lebar. "Tak perlu takut begitu. Aku tak akan menyakitimu. Aku bukan mafia atau penjahat. Aku seorang pengacara."
Oke... Sakura benar-benar malu sekarang. Bagaimana bisa dia menilai hanya dari tampilan luar seseorang. Belum lagi, orang yang di tuduhnya bisa menebak apa yang berkeliaran di kepalanya.
"Maaf..."
"Tak masalah. Jadi, apa hubungan mu dengan Sasuke?"
"Kenalan..." Jawab Sakura mencoba untuk lebih santai.
Kening Itachi berkerut mendengar jawaban Sakura. "Kenalan?" Tanyanya tak yakin.
Dia terlalu mengenal Sasuke. Laki-laki itu tak akan pernah begitu melindungi seseorang jika orang itu hanya sekedar kenalan. Apa lagi untuk seorang perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mars and Venus ✔
FanfictionBagaimana saat dua kepribadian yang bertolak belakang bertemu? Bisakah mereka bersatu dengan perbedaan mencolok di antara mereka? © Masashi Kishimoto