XV

2K 258 13
                                    

Sasuke memencet bel apartemen Sai dua kali sebelum pintu terbuka dengan senyuman manis Sai yang langsung memudar begitu melihat Sasuke.

"Ah.. Kau..."

"Kenapa kau terlihat kecewa melihatku?" Tanya Sasuke kesal.

"Tidak..." Sai membuka pintu lebih lebar lagi, mempersilahkan Sasuke masuk.

Sasuke mengerutkan alisnya melihat apartemen Sai yang biasanya berantakan mendadak rapi seakan pria itu maniak kebersihan.

"Sedang apa kau?" Tanya Sasuke sambil menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Hidungnya mengendus kesekitar mencium aroma manis parfum wanita yang menempel di sofa itu.

"Melukis." Jawab Sai kembali menekuni kanvas tak jauh dari sana. Lagi, keanehan yang ditangkap Sasuke. Sudah lama Sai tidak melukis. Mungkin sejak mereka berhenti kuliah dua tahun yang lalu.

"Kau habis bercinta ya?"

Sai memutar matanya bosan, tangannya masih sibuk menari diatas palet untuk mencampur warna.

"Serius Sai. Aku mencium bau parfum wanita di sofa ini..."

"Urus urusan mu sendiri, Sasuke..." Omel Sai mendelik pada Sasuke yang memasang raut datar.

Sasuke baru akan membalas saat bel kembali berbunyi.

"Ah, akhirnya..."

"Kau menunggu seseorang?" Tanya Sasuke kembali heran. Setahunya, Sai sangat jarang menerima tamu kecuali ia dan Naruto.

Sai tak menjawab, laki-laki itu sudah menuju ke pintu dengan senyuman manis yang tadi sempat dipasangnya.

"Hai, Sai-kun... Maaf aku sedikit terlambat..." Suara seorang gadis terdengar di indra pendengar Sasuke, membuat laki-laki itu berdiri untuk mengintip.

"Tak apa.. Ayo masuk..."

Sasuke menatap sosok yang baru masuk dengan pandangan menyipit. "Kau teman Sakura kan?"

"Yamanaka Ino, kalau kau lupa."

"Ah, Yamanaka-san... Apa yang kau lakukan dirumah Sai?"

"Aku yang memintanya kemari. Kenapa kau ribut sekali?" Protes Sai.

Sasuke kembali menghempaskan tubuhnya ke sofa, lalu mendengus. Ia bisa mencium bau manis yang sama dari tubuh Ino.

"Kalian berkencan?"

"Ya... Diam, dan tutup mulut." Jawab Sai lagi membuat Sasuke kembali mendengus.

"Sai-kun..." Tegur Ino yang langsung menuju dapur untuk menyusun belanjaannya di dalam kulkas.

Sasuke menatap sebal sepasang kekasih didepannya. Bisa-bisanya mereka... Disaat dirinya terpuruk karena harus terpisah dengan kekasihnya, mereka malah semakin lengket satu sama lain.

Lalu, apa-apaan itu... Apa si Yamanakan itu sedang bermain peran sebagai istri Sai atau bagaimana? Dia terlihat terlalu santai disini. Seolah-olah apartemen ini miliknya.

"Sai-kun... Apa kau yang mencuci baju?" Tanya Ino saat melihat barisan jemuran di balkon.

"Ya... Biar kau bisa istirahat dihari liburmu." Jawab Sai lembut.

Ino yang memerah langsung berbalik karena mendapati tatapan tajam Sasuke. "Ka-kalau begitu, aku akan memasak sarapan."

"Kalian tinggal bersama?" Tanya Sasuke akhirnya.

"Kami akan tinggal bersama... Astaga Sasuke..  Kau seperti ibuku!" Keluh Sai merasa heran dengan sikap Sasuke yang ganjil. Tak biasanya laki-laki itu suka mencampuri urusan pribadi orang lain.

Mars and Venus ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang