Epilog

3.1K 277 18
                                    

Sai salah, waktu akan cepat berlalu? Lucu sekali... Dia tak pernah berada di posisi Sasuke. Menanti seseorang yang dicintainya.

Selama dua tahun ini, Sasuke benar-benar merasa tersiksa setiap harinya. Hanya jadwal video call dan telepon setiap hari saja yang bisa membuatnya tetap waras untuk tidak menenggelamkan dirinya kedalam pekerjaan tanpa henti.

Dua tahun... Sasuke menatap langit-langit ruangannya yang besar. Selama dua tahun ini, dia berusaha keras membangun kembali perusahaannya dari nol. Di bantu dengan kakaknya, Itachi serta Shisui, orang yang tak disangka akan memberikan bantuan besar padanya, Sasuke berhasil memiliki perusahaan sendiri yang semakin berkembang di setiap tahunnya.

Namanya bahkan terkenal diantara para kolega sebagai pebisnis muda yang jenius.

Ponsel yang tergeletak diatas mejanya bergetar halus. Sebuah pesan masuk dari Sai yang mengingatkannya pada jadwal malam ini di klub malam milik Suigetsu.

Ya... Sesekali, Sasuke kembali menekuni pekerjaan lamanya hanya untuk melepas suntuk setelah menghadapi dokumen yang menumpuk. Untungnya Sai masih mau mengurusi jadwal itu meskipun dia sendiri sudah sangat sibuk dengan pekerjaannya sebagai pelukis terkenal sekaligus asisten pribadi Ino yang sekarang sudah resmi menjadi tunangannya.

Ketukan di pintu membuatnya kembali duduk tegak. "Masuk..." Katanya tegas.

Pintu terbuka, kepala kuning masuk dengan senyuman lebar yang konyol menghiasi wajah laki-laki itu. Sasuke menghela nafas lalu kembali menyandarkan punggungnya di kursi, menatap Naruto datar. Naruto berjalan cepat lalu duduk dihadapan Sasuke.

"Kau tau kabarnya?"

"Apa?" Tanya Sasuke kalem.

"Album baru Sakura benar-benar meledak..."

"Hn..." Sasuke menatap jendela, Sakura tidak pernah membicarakan karirnya di bidang musik saat mereka berkomunikasi. Gadis itu lebih banyak menanyakan keadaannya, perusahaannya dan menceritakan hal remeh.

Hanya dari Naruto lah dia bisa tau informasi tentang karir kekasihnya itu. Naruto bisa mendapatkan informasi itu dari Hinata, teman Sakura, yang juga seorang musisi, yang sekarang telah menjadi tunangannya.

Perjodohan bisnis yang biasa, tapi entah kenapa, laki-laki pirang itu malah merasa terlampau nyaman saat berada disekitar gadis lembut yang selalu memerah saat mata mereka bertemu itu.

Sasuke hanya cukup diam. Memancing sesekali untuk membuat naruto mengeluarkan seluruh informasi yang didapatnya.

"Ku dengar dari Hinata, dia akan mengadakan tour keliling Eropa. Bukan kah itu menakjubkan!" Kata Naruto menggebu-gebu.

"Benarkah?"

"Ayolah Sasuke... Kau kekasihnya, masa kau tidak tau dengan kabar seperti ini?"

"Dia tak pernah menceritakannya."

Naruto mendengus. "Itu karena kau tak pernah bertanya!"

Sasuke kembali terdiam, ya.. Dia memang jarang menanyakan tentang hal itu.

"Kau terlalu cuek... Bagaimana kalau dia menemukan orang lain yang lebih perhatian dengannya? Yang lebih peduli dengan seluruh hidupnya? Dia bisa-bisa lepas dari genggaman mu. Tau..."

Perkataan Naruto membuatnya merasa tertampar. Ingatannya memutar seluruh percakapan mereka selama ini.

Ya... Sakura selalu bertanya segala hal padanya, kehidupannya, teman-temannya, kesehatannya dan bahkan perusahannya...

Tapi apa yang dia lakukan? Hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan Sakura dan menanggapi ceritanya sesekali.

"Bagus kalau kau mengerti..." Kata Naruto lalu berdiri. "Aku harus pergi. Ada rapat yang harus ku hadiri." Tambah Naruto sebelum melambaikan tangannya pada Sasuke.

Mars and Venus ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang