Sakura menatap heran meja bartender yang sekarang dihiasi sepot kecil bunga aster. Bunga itu terlihat sangat tidak cocok berada di klub malam seperti ini.
Pasti ulah Karin... Pikir Sakura geli begitu melihat sang kakak berada dibalik pot itu. Entah apa yang dilakukan Karin sampai terlihat sangat serius berhadapan dengan sepot bunga aster.
"Sakuraaaaa... Tolooong... Caciiiing..." Jeritan Karin yang menggelegar membuat Sakura berlarian menuju Karin.
Gadis itu memperhatikan tanah didalam pot, tapi tak menemukan apapun sampai telunjuk Karin menunjuk kearah dedaunan lalu tawa Sakura meledak. "Ya ampun Karin.. Ini ulat..."
"Terserah lah apapun namanya.. Yang jelas, jauhkan itu darikuuu.."
Masih sambil tertawa geli, Sakura mematahkan daun itu dari batangnya lalu mengambil sebuah gelas dari rak di belakangnya.
"Kenapa kau memasukkan nya kesana?" Desis Karin, mengira Sakura ingin menjahilinya.
"Aku akan menyelamatkannya." Tawanya kembali meledak saat melihat tampang Karin yang menatapnya seolah Sakura adalah makhluk asing dari planet antah berantah. "Dia bisa menjelma menjadi kupu-kupu yang cantik."
"Aku tak peduli..." Karin kembali mendekati pot asternya.
"Kau membelinya?"
"Apa?"
"Ini..." Sakura menunjuk pot dihadapan Karin.
Karin menggeleng lalu menyeringai. "Aku mencabutnya dari tanah." Jawabnya ringan.
"Ah, rumah siapa yang kau rampok?"
Karin menatapnya sebal. "Aku melihatnya di taman dekat rumah. Karena kasihan aku menyelamatkannya."
"Karena kasihan atau karena kau mau memilikinya?"
"Dua-duanya."
Sakura mengangguk. Gadis itu menghela nafas lalu memainkan pinggiran gelas yang berisi ulat itu.
"Karin..." Panggilnya pelan.
"Hm?"
"Tidak jadi..."
Karin menatap Sakura lama, membuat Sakura memalingkan wajahnya. Karin terlalu mengenal Sakura. Dia tau ada sesuatu yang sedang mengganjal hati adiknya itu.
"Katakan apa yang berputar diotak kecilmu itu."
Sakura menimbang-nimbang. Lalu menyerah. Dia tak pernah bisa menyimpan hal apapun dari Karin. "Sasuke itu... Orangnya seperti apa?"
"Sasuke?" Tanya Karin bingung. "Sasuke Uchiha?"
"Ya..."
"Dari mana kau mengenal Sasuke?" Mata Karin melotot menatap Sakura.
Terlalu malas menjelaskan yang pasti akan berujung omelan panjang dari kakaknya, Sakura hanya menatap Karin datar yang untungnya disalah artikan kakaknya itu.
"Ah, benar.. Aku yang mengenalkan kalian." Katanya membenarkan kacamatanya lalu meneliti selembar demi selembar daun tanaman didepannya.
"Jadi?"
"Apa yang sebenarnya ingin kau ketahui?"
"Sasuke itu... Apa dia pria brengsek?"
Karin tertawa geli. "Brengsek dalam hal apa ini?"
Sakura mengangkat bahunya. Bingung dengan jalan pikiran Karin. Memangnya ada berapa definisi brengsek di dunia ini? Brengsek ya brengsek.
"Dulu dia tak seperti sekarang. Dia siswa yang pintar di sekolah. Sangat pintar. Jenius! Karena itu aku tergila-gila sampai berambisi untuk menjadi kekasihnya." Mulai Karin

KAMU SEDANG MEMBACA
Mars and Venus ✔
Fiksi PenggemarBagaimana saat dua kepribadian yang bertolak belakang bertemu? Bisakah mereka bersatu dengan perbedaan mencolok di antara mereka? © Masashi Kishimoto