VI

1.9K 281 15
                                    

Jam tujuh tepat Sakura menapakkan kakinya di sebuah klub malam yang terlihat biasa. Tak seperti klub yang dia datangi bersama Ino yang mewah. Klub ini lebih menyerupai klub malam milik Suigetsu.

"Kau datang?" Sapa seseorang tak jauh dari pintu masuk, membuat Sakura tekejut.

Sasuke sedang bersandar di tiang dekat pintu. Menunggu kedatangan Sakura. Laki-laki itu mendekati Sakura. Sama sekali tak protes dengan pakaian Sakura yang tak cocok untuk kunjungan ke surga dunia ini. Sweater panjang dengan celana jeans. Kalau Ino melihat Sakura berpakaian seperti ini ke klub, gadis itu bisa-bisa langsung menyeretnya kebutik terdekat.

"Ayo..." Sasuke menarik tangan Sakura lembut. "Masih sepi, tak akan membuatmu pusing."

Sakura masuk dengan pasrah. Gadis itu setengah menyesali keputusannya untuk datang. Seharusnya dia biarkan saja Sasuke membatalkan jadwalnya malam ini.

"Aku akan mengetes alat DJ nya terlebih dahulu, kau tunggu disini." Kata Sasuke meninggalkan Sakura di sofa tak jauh dari meja DJ bersama Sai dan Naruto.

"Hai, kau Sakura bukan?" Sapa Sai sementara Naruto menatap Sai, Sakura dan Sasuke bergantian.

"Ya... Kau... Teman Sasuke yang ikut kencan buta itu?" Tanya Sakura tak enak, dalam hati dia mengutuki sifat pelupanya.

"Ya.. Shimura Sai. Dan ini teman kami, Uzumaki Naruto."

"Dia siapa?" Tanya Naruto akhirnya. Laki-laki itu terlihat penasaran.

"Sakura... Teman kencan buta Sasuke saat itu."

"Ah..." Naruto mengangguk lalu menatap Sai cepat. "Apa?" Tanya laki-laki itu terkejut.

Sai hanya tersenyum lalu kembali menatap Sakura. "Apa... Ino baik-baik saja?"

Sakura mengangguk. "Tentu."

"Syukurlah..." Kata Sai tak terlalu peduli. Laki-laki itu hanya ingin mencari bahan obrolan agar Sakura tak terlalu canggung di antara mereka.

"Hai, Sakura... Apa kau berkencan dengan Sasuke malam ini?" Sapa Naruto riang.

Sai memberikan tatapan peringatan pada si pirang. Tapi, Naruto terlalu payah untuk mengartikan kode yang dilemparkan padanya.

"Tidak juga..."

"Ah.. Jadi kau hanya akan tidur dengannya?" Tanya Naruto sambil mengangguk-angguk sementara Sai menepuk jidatnya.

Sakura terkejut mendengar perkataan Naruto. Walau dia tau pasti Sasuke bukan laki-laki suci, tak akan jauh berbeda dengan sahabat pucatnya itu. Tapi mendengarnya langsung dari Sahabatnya tentu saja membuatnya kaget.

"Bodoh..." Desis Sai.

"Apa?"

Sakura berdeham lalu melirik Sasuke yang masih asik dengan perlatan DJnya. Gadis itu menghela nafas, berulang kali menyesali keputusannya. Seharusnya dia tak usah datang saja.

Setelah selesai dengan persiapannya, Sasuke turun. Ditangannya terdapat sebuah headphone.

"Menunggu lama?" Tanya Sasuke.

Sakura mengedikkan bahunya. Gadis itu masih merasa kesal dengan dirinya sendiri.

Sasuke memakaikan headphone yang dipegangnya ke telinga Sakura untuk sedikit meredam kebisingan disekitar mereka, mengabaikan tatapan terkejut Sai dan umpatan Naruto. Laki-laki itu menatap emerald Sakura yang terkejut.

"Sudah mulai ramai. Pakai ini dan..." Sasuke menarik Sakura berdiri, setengah menyeret gadis itu untuk berdiri bersamanya di balik meja DJ. "Tunggulah disini, jangan kemana-mana." Bisiknya sambil membuka sedikit sebelah headphone yang menempel di telinga Sakura.

Mars and Venus ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang