The Last War

2.8K 109 15
                                    

Jeremy's pov

Aku dan Marcus baru saja sampai di markas sementara kami, setelah sebelumnya hampir dua hari kami melakukan perjalanan berdiplomasi dengan para bangsawan. Dari kejauhan aku melihat ada nyala api yang membumbung tinggi, membuatku dan Marcus sontak mempercepat laju Fenrir* kami. Kemudian berlari menyusuri Dark Forest hingga akhirnya dikejutkan dengan pemandangan yang tersaji di hadapan kami. Kami diserang!

Aku melihat bagaimana para Dark Witch anak buah Michelle memporak-porandakan markas kami. Pertarungan yang jelas memakan lebih banyak korban dari pihak kami. Semuanya terbakar, hangus tak bersisa. Semua persediaan dan persiapan kami untuk menghadapi Michelle lenyap.

"Kaíte*!"

Aku menghambur ke dalam pertarungan antar Dark Witch itu. Menyerang secara membabi-buta, menuntaskan amarah yang selalu kutahan. Tanganku bergerak lincah menjatuhkan satu per satu Dark Witch yang menyerangku. Sedikit bersyukur karena Angela melakukan sihir Channeling* denganku, setidaknya saat ini aku tidak merasa sangat kelelahan untuk menghadapi mereka.

"Págoma*" sebuah cahaya merah jelas mengarah padaku seiring dengan seruan salah satu sihir terlarang.

Aku menatap sengit pada Dark Witch yang berani menyerangku dengan sihir itu, dan tanpa gentar sedikitpun kakiku melangkah mendekat ke arahnya. "Wŷst*!" balasku menyerang yang diikuti dengan erangan kesakitan Dark Witch yang sudah mencoba menyerangku.

"Wah, awesome, Jeremy!" seru seorang pria dari belakangku. Aku membalikkan tubuhku cepat dan melihat pria itu, Keane Kim.

"Aku tak menyangka kau masih bertahan dengan status pengkhianatmu itu" ejeknya yang sama sekali tak memancing emosiku.

Aku memutuskan untuk mengabaikan Keane, dan menyusuri sekelilingku untuk kembali menyerang. Dan yang paling penting adalah aku harus melindungi Marcus.

"Sas ĕrixe*" serangan yang meluncur dari belakang punggungku, tepat mengenai tubuhku dan membuatku terjungkal menyakitkan. "Aku belum selesai bicara denganmu!" desis Keane saat aku berusaha bangun.

Aku menatapnya tajam, mencoba memberinya peringatan untuk tidak melawanku. "Berhentilah Keane!" perintahku yang ditanggapi dengan dengusan malas darinya. "Kau yang berhenti memerintahku!!" raungnya marah.

Aku kembali membalikkan tubuhku dan mulai mencari Marcus di tengah pertarungan ini. Aku tidak bisa berlama-lama berhadapan dengan Keane, dan aku tak mau menyerangnya, ia saudaraku.

"Berhenti menghindariku, Jeremy Kim!!" teriaknya yang kuabaikan. "Pethaíno*!" tanpa pernah kuduga sekalipun, Keane akan menyerangku dengan sihir mematikan itu. Aku bergerak cepat menghindari cahaya merah terang yang berasal dari tongkat sihirnya, dan berbalik cepat lalu menyerangnya dengan sihir pelumpuh.

Seketika Keane ambruk meluruk di tanah dengan tatapan yang jelas terlihat sangat marah padaku. "Aku tak akan bertarung denganmu, Keane!" ucapku sebelum berlalu meninggalkannya yang tergeletak di tengah-tengah pertempuran ini.

Aku terus berjalan di antara pertempuran ini, melakukan sihir pertahanan dan juga sesekali menyerang. Hingga akhirnya aku menemukan sosok Marcus yang sedang diserang lebih dari tiga orang Dark Witch sekaligus. Sepertinya penyerangan ini bertujuan untuk menyerang Marcus.

"Kaíte!" aku menyerang salah seorang pria yang hendak bergabung menyerang Marcus dari arah belakangnya.

Aku melontarkan sihir-sihir penyerang kepada para Dark Witch suruhan Michelle di sekitarku, hingga aku berada cukup dekat dengan Marcus. "Aku akan membereskan semua ini, kau pergilah!" perintahku pada Marcus.

Marcus menyihir salah seorang pria tua yang sedang berusaha menyerangnya. "Tidak, jika tanpamu!" Marcus menyahuti perintahku sambil kembali menghadapi Dark Witch lainnya.

The Live DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang