Cerita ini murni hasil khayalan author,, don’t copy paste yaa!! Check this out…
Sungmin aka Vincent pov
Profesor Gerald memerintahkan kami para siswa untuk berkumpul di depan ruang penelitian. Ramai dan berdesakan, itulah kondisi kami saat ini. Entah apa yang mereka lakukan di dalam, kami dipanggil satu per satu untuk memasuki ruang penelitian yang tertutup.
Aku menunggu giliranku dipanggil sambil berdiri di bagian kiri, tentu saja dengan Nathan yang juga sedang berdiri di sampingku. Sebagian siswa yang merasa penasaran dengan apa yang akan kami lakukan di dalam ruang penelitian menanyakan pada tiap siswa yang sudah dari dalam ruang penelitian itu, namun siswa yang ditanya hanya berkata bahwa mereka diminta sedikit darah dan ketika ditanya untuk apa mereka hanya menggelengkan kepala. Untuk apa mereka meminta darah kami? Jujur saja aku juga penasaran dengan apa yang akan kami lakukan di dalam sana tapi aku tidak mungkin bergabung bersama mereka menanyakan pertanyaanku.
Aku masih saja bingung memikirkan apa yang terjadi di dalam ruang penelitian hingga giliran diriku untuk memasuki ruang penelitian itu. Saat memasuki ruang penelitian aku tahu bahwa ruangan ini sudah disihir sedemikian rupa sehingga orang-orang yang berada di luar tidak dapat melihat ke dalam sini.
Orang-orang yang berada di dalam ruangan itu menyilakan aku duduk di salah satu kursi yang telah mereka persiapkan. Di lihat dari jubah yang mereka kenakan aku tahu dengan pasti bahwa mereka adalah Master of White Witch. Mereka berjumlah lima orang dengan empat di antaranya pria dan seorang wanita.
“Kami akan melakukan sedikit tes… dan untuk itu kami membutuhkan sedikit darahmu” ucap Master of White Witch yang wanita sambil duduk di dekatku.
“Tes apa?” tanyaku saat melihat wanita itu mengarahkan sebuah pisau perak ke tanganku dan seorang pria berambut pirang membawa piala perak di dekat tanganku yang akan dilukai. Apa mereka ingin melakukan identifikasi penyihir, maksudku untuk mengetahui apakah aku benar White Witch atau Dark Witch.
“Well,, bisa kau anggap yang kami lakukan ini adalah… mengetes identitas seorang penyihir” wanita itu menjawab setelah ia berhasil membuat tanganku mengeluarkan beberapa tetes darah.
Ku lihat pria yang membawa piala perak tadi menampung darahku yang menetes. Perhatian ku tertumbuk pada cairan yang ada di dalam piala perak itu.
“Apa itu? Bukankah untuk identifikasi penyihir menggunakan cairan suci?!” tanyaku menyangsikan penjelasan wanita tadi. Ku amati wajah wanita dan pria Master of White Witch yang berada paling dekat denganku, mereka tampak terkejut dengan penyataanku.
“Bagaimana kau tahu tentang itu?” tanya pria berambut pirang.
“Aku pernah membacanya!” ucapku tak acuh sambil mengamati cairan di dalam piala perak yang ku yakini adalah darah, tapi aku tidak tahu darah apa itu.
Ku perhatikan darahku menyatu dengan darah itu secara perlahan, warna keduanya berbeda. Darahku terlihat sedikit lebih gelap dibandingkan darah yang ada di dalam piala perak. Beberapa saat setelah darahku menyatu, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, campuran darah itu berputar cepat berlawanan arah di sisi piala dan kemudian kembali terpisah hingga kedua tetes darah itu berhenti berputar.
