Well,, di part ini saya akan menjawab semua pertanyaan yang diajukan pada part sebelumnya. Siapa yang nyerang Angela? Siapa mate Angela? Tapi untuk mate pemilik Live Diamond lainnya belum bisa muncul, next chapter baru saya keluarin satu.. hehehe
So, enjoy it!
Marcus’s pov
“Apa yang kau lakukan tadi?” Jeremy kembali mendesakku dangan pertanyaan yang sama sejak ia dan Casey menyelamatkanku yang terjebak di hutan White Witch. Apa yang kulakukan? Aku pun tak tahu, bahkan aku masih tak percaya dengan apa yang sudah kulakukan!
“Marcus! Aku tahu kau senang bermain-main… tapi sebaiknya kau lebih berhati-hati dalam memilih permainanmu.. kau tahu kau hampir saja membuat Casey membunuh gadis itu!” Jeremy memandangku frustasi saat diriku masih saja terdiam.
“Yak! Bicaralah sesuatu! Sihir apa yang sebenarnya gadis itu berikan padamu??!.. jawab aku Marcus!!” Jeremy lagi-lagi bersuara hampir menjerit. Jeremy benar, gadis itu menyihirku tapi aku tak tahu sihir apa yang ia gunakan padaku. Bahkan sampai saat ini sihirnya masih memberikan efek padaku, aku masih terbius oleh keindahannya.
“Hah!! Oke… Sepertinya kau terlalu lelah saat ini,, sebaiknya kau segera istirahat!!” Jeremy mengacak-acak rambutnya sendiri dan kemudian menghilang di balik pintu kamarku. Meninggalkanku seorang diri yang nyatanya masih mabuk oleh sihir wanita itu.
Siapa dia? Kenapa begitu mudah aku jatuh dalam pesonanya? Apa ia benar-benar menyihirku? Sihir apa yang mampu membuat orang seperti ini? “Ough, aku sudah gila!” kuusap wajahku kasar. Bahkan aku masih bisa membayangkan dengan jelas keindahan wajahnya saat mataku terpejam, matanya yang membulat kaget sekaligus takut tapi tak menghilangkan tatapan terpesonanya, bibir tipisnya yang sedikit gemetar dan terasa hangat juga lembut saat kurasakan bibirku menyentuhnya. Entah apa yang mendorongku saat itu hingga aku kehilangan akal dan menciumnya, mencium seorang wanita yang tak kukenal sama sekali, seorang wanita yang nyatanya adalah seorang White Witch!
&&&
“TIDAAAKK!!” teriakku terbangun dari tidur.
Wanita itu hadir dalam mimpiku, dengan keindahannya yang memabukkan, tapi seketika keindahannya berubah menjadi raut kesakitannya yang membuat jantungku terasa seperti dipaksa untuk berhenti berdetak.
“Apa kau baik-baik saja?” lirihku bertanya meski aku tahu dengan jelas wanita itu tak mungkin menjawabnya.
Ia tak ada di sini dan ia tak bisa mendengarku. Mengingat dirinya yang tidak mungkin berada di dekatku membuat dadaku terasa sesak. Sebenarnya apa yang terjadi pada diriku?!
“Aku merindukanmu…” baiklah, ku rasa aku benar-benar sudah tersihir sekarang! Bagaimana mungkin aku mengeluarkan kata-kata menjijikkan seperti itu!
“Siapa pun dirimu wahai wanita,, aku harap kau baik-baik saja!!” ucapku menatap cermin yang memantulkan bayangan diriku.
Yah, aku memikirkannya karena aku hanya merasa bersalah pada wanita itu. Bagaimana pun aku menyebabkan dirinya diserang sihir pelumpuh Jeremy dan sihir pembakar Casey, yah aku hanya merasa bersalah padanya!