Notes :
Chap From : BucinSamaIchi-
-
-Butiran salju menyelimuti jalanan dan atap rumah-rumah, membuat warna putih mendominasi sepanjang netra memandang.
Ichiro mengeratkan lilitan syal merah di lehernya, mencoba mengusir hawa dingin yang terus mengusik. Kedua manik Adiwerna nya melirik sekilas ke arah langit kelabu.
"Makin dingin saja"
Gumamnya sambil bergegas mempercepat langkah.
Pemuda merah itu memilih memotong jalan melewati sebuah gang sempit.
Baru saja 6 langkah ia berjalan, sudut matanya menangkap pemandangan seorang anak kecil.
Anak itu tengah duduk sambil memeluk kedua lututnya, sementara punggungnya ia tempelkan ke dinding. Tersesat kah? Atau tunawisma?
Ichiro membuang segala terkaannya, keselamatan anak ini lebih penting. Ia pasti kedinginan berada di luar tanpa pakaian hangat.
Ia memutar tubuhnya dan melangkah mendekati anak itu.
Semakin ia mendekat, Ichiro menyadari fisik anak ini terlihat berbeda.
Tunggu, telinga kucing?
Hybrid kah?Ichiro berjongkok di depannya, menyentuh bahu anak tersebut.
Kontak fisik yang diberikan Ichiro disambut dengan sebuah cakaran. Anak itu menggeram, bulu-bulu ekor putihnya menegak, mata merahnya menyala-nyala, menatap tajam pemuda di depannya, memberi peringatan pemuda di depannya untuk menjauh.
Ichiro jelas terkejut, tidak menyangka reaksi anak itu akan sewaspada ini. Ah, ia mengerti, mungkin sebuah trauma.
Tatapan Ichiro melembut, berusaha meyakinkan jika ia tidak berbahaya.
"Maaf mengagetkanmu, kau sendirian? Dimana orangtuamu?"
Ichiro mencoba berbicara sehalus mungkin sambil sedikit mengangkat tangannya, memberi isyarat bahwa ia tidak membawa senjata berbahaya.
Anak itu masih menggeram, telinganya terkatup mundur sambil mengayunkan ekornya ekornya ke kiri kanan.
"Apa aku terlihat seperti memiliki orangtua bagimu?"
Jawabnya ketus.
"Ah, m-maaf. Kalau begitu siapa namamu? Aku Ichiro. Yamada Ichiro."
"Aohitsugi Samatoki."
Ichiro menyunggingkan senyum, dilihat-lihat Samatoki ini imut juga.
"Salam kenal, Samatoki. Ne, di sini dingin. Ikutlah denganku."
Ucapnya sambil mengulurkan tangan.
Samatoki terdiam, tampak berpikir. Pemuda ini, Ichiro, tidak nampak berbahaya. Dan benar memang ia kedinginan. Apa lebih baik diterima saja? Toh Samatoki bisa melawan balik jika Ichiro menyakitinya.
Ragu-ragu ia menerima uluran tangan Ichiro. Pemuda itu masih dengan senyum lembut yang sama, menanti Samatoki meraih tangannya.
Begitu Samatoki menerima uluran tangannya, Ichiro terkekeh.
"Nah begitu dong, sebentar."
Ichiro melepas syal merahnya dan melilitkannya ke leher Samatoki.
"Pakai ini dulu."
"Hm."
Samatoki hanya mengangguk sambil menggumam.
Tangan Ichiro kembali meraih tangan Samatoki, menggandengnya berjalan menuju rumahnya.
"Kau... Hybrid kucing?"
Perempatan imajiner muncul di kening Samatoki.
"Aku terlihat seperti kucing?! Aku serigala!"
"Garang sekali"
Pikir ichiro sambil tersenyum kaku.
"Hai' hai', maaf maaf, aku kan tidak tahu."
•
•
•
•
•
•
•
•
•Tbc
Hai bucinSamaIchi disini (ㆁᴗㆁ)
aWok tetiba ada ide koleb sama ini anak :v btw mohon maaf kalo sekiranya tulisan saya ga jelas, boleh kasih kritik dan saran juga yak. Makasih /sujud.g/
-𝓜
KAMU SEDANG MEMBACA
From Now Till The End [Completed]
Romance[Cerita Lengkap] "Samatoki.. Tandai aku" Ucap sang manusia omega yang menatap lekat sang hybrid Pertemuan pertama sang samatoki dan ichiro adalah pertemuan yang bisa dibilang tidak special, tapi akankah hubungan mereka Special? Atau tetap sebagai pe...