Dinner

949 140 6
                                    

Notes :
Chap by : BucinSamaIchi

Ichiro mengelus helaian rambut putih dan kedua telinga Samatoki.

"Lembut sekali, harusnya aku ajak dia mandi dulu tadi."

Pemuda itu menggumam, tak tega hendak membangunkan hybrid kecil ini. Ditambah Samatoki yang tidur di pangkuannya, membuat Ichiro ragu untuk bergerak.

Ia menghela nafas, lalu menyenderkan punggungnya ke kepala sofa sambil memainkan Smartphone nya. Menunggu Samatoki yang barangkali segera terbangun. 

Setengah jam lebih dan masih tak ada perubahan. Pahanya mulai kesemutan. Ia menunduk, Samatoki masih setia di pangkuannya sambil memeluk ekor.

"Oke, lebih baik aku Gendong dia ke kamar."

Dengan hati-hati Ichiro mencoba menggendong Samatoki. Baru beberapa detik Samatoki berada di gendongannya, ia malah terbangun.

"A- maaf membangunkanmu, aku mau memindahkanmu ke kamar."

"Turunkan aku."

Ucap Samatoki ketus, tidak suka diperlakukan seperti anak kecil.

Ichiro mulai terbiasa dengan mulut pedas Samatoki, ia lantas menurunkannya.

"Sebaiknya kau mandi dulu, aku akan ambilkan kau handuk."

Ujar Ichiro dengan senyuman khasnya sebelum melangkah ke kamarnya untuk mengambil handuk.

Sementara Samatoki diam di tempatnya, hanya mengangguk saat mendengar kata-kata Ichiro.

Lagipula ia juga merasa badannya lengket, ia harus mandi.

Tak lama Ichiro kembali dengan sehelai handuk biru tua dan mengulurkannya ke Samatoki.

"Kau bisa mandi sendiri? Atau mau kumandikan?"

Samatoki menerima handuk biru itu, mengernyitkan kening saat Ichiro menawari untuk memandikannya.

"Aku bukan anak kecil."

"Tapi kau kecil."

"U-urusai, aku tampak kecil sekarang. Namun tidak dua tahun lagi!"

Samatoki berseru dan berjalan agak cepat.

Ichiro terkekeh dibuatnya.

"Kamar mandinya di sebelah dapur."

Ia lantas membawa kakinya menuju dapur, hendak memasak makan malam. Dibukanya kulkas dan melihat-lihat isinya.

"Hanya ada daging dan sayuran. Buat kare saja."

Kedua angannya meraih semua bahan-bahan yang diperlukan, membawanya ke counter dapur dan mulai memasak.

Ia melirik ke pintu kamar mandi yang sedikit terbuka, Samatoki sudah selesai dari tadi rupanya.

Ichiro melirik ke bawah ketika merasakan tarikan kecil di bajunya.

Didapati Samatoki tengah memperhatikannya memasak sambil melilitkan ekor ke kaki kiri Ichiro.

"E-ekornya! Kawaii!"

Ditambah Samatoki mengenakan sweater lama Ichiro yang ternyata masih kebesaran untuknya. Ichiro menahan gejolak untuk memeluk gemas samatoki. Bisa-bisa kena amuk lagi dia.

"Hm? Ada apa Samatoki?"

Samatoki menggeleng, pandangannya tetap fokus ke tangan Ichiro yang sedang mengaduk kare.

"Nah, Sudah matang. Duduklah disitu."

Ucap Ichiro sambil menunjuk ke arah meja kursi makan.

Samatoki merespon dengan melepas lilitan ekor di kaki Ichiro dan beranjak duduk di kursi, menunggu Ichiro menyusulnya.

"Nah, makanlah."

Ichiro meletakkan sepiring kare dan nasi hangat di depan Samatoki, membuat Samatoki menegakkan telinganya karena bersemangat.

"Ittadakimasu"

Ucapnya setelah meraih sendok dan memulai acara makannya.

"Hati-hati makannya. Oh ya, ini coklat panasmu tadi, jadi hangat."

"Hum"

"Setelah ini kau istirahat, tidur ya."

"Hum"

"Kau mau tidur bersamaku atau di kamar lain?"

"Hm"

Samatoki sibuk mengunyah, hanya menjawab dengan gumaman kecil. Ichiro gemas.

"Oke di kamarku saja."

"Hm"

"Allahu Akbar, sabar..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Hai aem bek, mager apdet:"v /plak
-BucinSamaIchi
-𝓜

From Now Till The End [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang