Just Four Hours

888 133 14
                                    

Notes :
Chap by : BucinSamaIchi

-

"Tidak, tidak. Bukan begitu, aku hanya terkejut."

Elak pemuda jelaga itu, memberi sedikit lengkung senyum walau terlihat kaku.

Samatoki abai, Ichiro tampak seperti bocah naif baginya.

"Hm, Menurutku omega itu istimewa."

Ichiro kembali dibuat terkejut, ia hampir tersedak supnya sendiri. Baru kali ini ia mendengar kata "omega itu istimewa". Dan kata itu baru saja lolos dari mulut hybrid serigala alpha di depannya.

Lelaki itu berdeham, terkekeh kecil sambil mengulurkan tangannya ke kepala Samatoki dan kemudian mengelusnya.

"Terimakasih ya."

Samatoki menenggak habis air putih dalam gelas, membiarkan Ichiro mengelus surai saljunya.

"Kalian istimewa, spesial. Kalian bisa membawa nyawa lain di dalam tubuh kalian, menjadi seorang ibu yang baik bagi 'nyawa' itu."

Rona merah menyebar di kedua pipi Ichiro begitu telinganya menangkap ucapan Samatoki. Tidak menyangka hybrid yang tampak seperti bocah 14 tahun itu mengatakan hal yang membuat benaknya menghangat.

Ichiro tertawa pelan, mengusak helaian putih keperakan Samatoki.

"Hai' hai' sudah cukup pujiannya, kau membuatku tersipu, oke?"

Samatoki mendongak dan mengerjap ke arah Ichiro. Tatapan kesukaan Ichiro karena Samatoki terlihat seperti bocah polos.

"Kau pergi kerja setelah ini?"

"Um.. Yah"

Kedua alis Samatoki mengerut, bibirnya sedikit mengerucut dan ekornya turun, begitu juga dengan telinganya.

"Ah. Kau takut sendiri?"

Samatoki yang mendengar pertanyaan Ichiro buru-buru menjawab.

"Tidak!"

Serunya tidak santai.

"Aku.. Hanya tidak suka sendirian."

Ichiro yang melihatnya merasa iba sekaligus tidak tega, ia mengecek jadwal di smartphone nya.

"Nanti aku pulang cepat kok."

Sebuah senyum ditampilkan.

"Jam berapa?"

"11 mungkin, aku hanya perlu mengantarkan barang."

Samatoki menghitung dengan jarinya lalu kembali menekuk wajahnya saat menatap Ichiro.

"4 jam, itu lama."

Ichiro terkekeh, walau setengah serigala tetap saja Samatoki ini masih anak-anak.

"Akan kuusahakan lebih cepat lagi, Samatoki tunggu di rumah ya? Nanti pulang kita jalan-jalan."

Ekspresi Samatoki tidak berubah, masih setia dengan wajah pundungnya sambil menggeram pelan.

Ichiro berdiri membereskan alat makannya, membawanya ke wastafel lalu mencucinya.

Ia merasa sesuatu menubruk kaki bagian belakangnya, Ichiro menoleh, itu Samatoki.

Samatoki memeluk kedua kaki Ichiro, menenggelamkan dan mengusak wajahnya ke celana sang pemuda.

Ichiro memegangi dadanya, merasa gemoy tak karuan. Samatoki tidak baik untuk jantungnya.

Ichiro berbalik lalu berjongkok, menyamakan tinggi dengan Samatoki sambil memegang kedua tangannya, hendak membujuk si hybrid.

Setelah beberapa menit negosiasi akhirnya Samatoki menurut, merelakan Ichiro meninggalkannya sendirian di rumah walau terpaksa.

"Ahahaha, hanya empat jam, Samatoki. Jangan cemberut terus dong."

Pemuda hetero itu mencubit pelan hidung Samatoki saat Samatoki mengikutinya sampai depan pintu rumah.

"Apa yang harus kulakukan di rumah?"

"Cukup tunggu aku saja, bersantai lah. Ah, dan jangan membukakan pintu untuk orang asing ya? Lebih baik kunci pintunya sekalian."

Samatoki mengangguk, Ichiro mengecup pucuk kepalanya sebelum berlalu sambil melambaikan tangan.

"Empat jam.."

Samatoki menggumam sambil menutup pintu depan dan menguncinya.

"Jangan bukakan pintu untuk siapapun selain Ichiro."

Ia membawa kakinya melangkah mengitari rumah, merasa gabut setengah hidup dan akhirnya hanya duduk bersandar di depan pintu.

"Lama."
.
.
.
.
.
.
.
.
hai :v maaf lama apdet
ampuni author
-BucinSamaIchi
-𝓜


HUWEEEE MAKASIH UDAH NGEJAR DEDLEN KU /SUNGKEM/

#auth mentok jadi nya minta bucinSamaIchi 2 chap

Maafin ookami yang mentok dan takut nya malah jadi cringe cerita nya

Maaf sekali lagi dan makasih
-Ookami.

From Now Till The End [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang