Episode 9: Tatapan

1.5K 57 6
                                    

Disclaimer

Cerita ini diinspirasikan dari yaoi 'Painter of The Night'. Walaubagaimanapun, cerita ni dikarang menurut perspektif thor jadi mungkin agak berbeza dengan yaoi asal. Lagipun cerita ni berlatarmasakan zaman moden. Jadi jalan cerita kena disesuaikan dengan faktor-faktor yang dinyatakan.

Thor harap korang boleh support author asal yaoi ni iaitu Byeonduck di www.lezhin.com/en

"I ingat you taknak datang..." Valerio duduk di tilam sambil mendepakan kedua tangannya di headrest. Ryker hanya berdiam diri dan melangkah perlahan menuju katil. Wajahnya tampak sedikit muram. Valerio memegang tangan Ryker lalu menariknya ke dalam dakapan.

'I tak suka macam ni... Balik-balik I dihina... Tapi... Akhirnya I tewas dengan dia... Setiap kali... I tetap akan datang balik... I tetap puaskan Valerio...Urgh!' Detik hati Ryker. Valerio kini mencumbu lehernya. Ryker masih berdiam diri.

Tangan Valerio memegang kedua pipi Ryker lalu cuba mencium bibirnya. Ryker mengalihkan muka. Hatinya masih dongkol memikirkan kata-kata Valerio siang tadi. Valerio tersenyum sendiri melihat reaksi Ryker yang seakan merajuk dan jual mahal dengannya.

Cumbuan Valerio kini beralih ke leher dan dada Ryker. Butang baju Ryker dibuka satu persatu hingga akhirnya baju Ryker bertompok bersama longgokan pakaian Valerio di lantai. Kecupan demi kecupan Valerio meninggalkan tanda merah di dada Ryker.

"Hmph..." Akhirnya Ryker memberikan respon tatkala puting susunya mendapat serangan lidah Valerio. Muka Ryker berona merah tatkala bertentangan mata dengan Valerio yang giat menghisap putingnya. Valerio tertawa melihat respon Ryker menyebabkan rona mukanya kian bersemu.

Pandangan Ryker teralih pada bunyi kuakan pintu. Alden masuk tergesa-gesa membawa bersama beg lukisan berwarna biru kesayangannya. Hati Ryker sedikit panas tatkala melihat wajah polos Alden selamba menjadi penonton aktiviti mesum mereka. Perlukah Valerio jemput budak ni menonton setiap aktiviti seksnya? Urgh! Ryker semakin geram menatap Alden.

"Hnghh... Ngh... Ahh... Valerio" Erangan Ryker kian nyaring apabila tangan Valerio nakal meremas bongkahan pantatnya. Putingnya diserang silih berganti kiri dan kanan.

"Valerio... Tunggu... Kejap ahhhh... Hnngh..." Nafsu Ryker kian terpancing apabila Valerio menusuk jari kirinya ke dalam lubang kenikmatan Ryker manakalan tangan kanannya mengocok zakar lelaki tersebut.

"Valerio... Sabar please? Ahhh... Haaa..." Ryker terpaksa menarik tangan kanan Valerio untuk menghentikannya seketika. Namun Valerio tidak peduli dan terus menarik kepala Ryker bersandar di bahunya. Kedua tangan Valerio menyerang Ryker dengan lebih ganas lagi. Mata Valerio merenung tepat pandangan Alden yang secara bersamaan bertemu. Muka Alden merona apabila sedar Valerio memerhatinya.

"Valerio... Stop please... I dah nak... Ahh... Pancut... Mmph..." Valerio tidak memperdulikan rintihan Ryker sebaliknya semakin pantas mengocok kemaluan lelaki tersebut. Dan akhirnya, air mani Ryker tumpah membasahi tangan dan cadar tilam Valerio. Ryker tercungap-cungap dihurung nafsu.

"Bersepah air mani you..." Bisik Valerio lalu menarik rambut Ryker ke belakang dengan tangan kirinya.

"Sekarang I nak you bersihkan tangan i... Hisap..." Valerio memasukkan jari jemarinya ke dalam mulut Ryker. Tanpa berlengah Ryker membersihkan sisa air maninya hingga tidak bersisa dari tangan Valerio.

Valerio duduk dengan kedua kaki terunjur lurus. Tangannya menopang kebelakang sekaligus menyerlahkan lagi dada bidan dan perut enam kotaknya yang sudah dibasahi peluh. Ryker merangkak di kangkang Valerio lalu menikmati keenakan sosej jumbo Valerio. Setiap lekuk kepala, urat yang timbul dan kulit zakar Valerio dinikmati sepuasnya. Keseluruhan zakar Valerio tenggelam sepenuhnya di dalam mulut Ryker. Ryker menghisap zakar sambil sedikit mendongak melihat ekspresi Valerio.

Tinta Malam (ON GOING)Where stories live. Discover now