5. Teman Warna-Warni

582 106 47
                                    

"Rivaille... Putri tidur... Sleeping Beauty... "

Mata Rivaille masih terpejam rapat.

"Hei, dia beneran tidur! Bangun, sayang... Bangun! Bentar lagi bel istirahat bunyi. Kamu nggak mau makan? "

Rivaille melengguh singkat. Badannya ngulet, tapi masih belum terbangun juga.

"Oi, Erwin! Nih, bocah bener-bener tidur tidurnya! Banguninnya gimana? "

"Eeeh... Bener, lho, Han. Dia emang sleeping beauty. Dari samping gini mukanya kelihatan cantik. "

"Mike! Jangan sembarangan nyentuh-nyentuh! "

Rivaille melengguh lagi. Ia mengusap pipinya yang diusel-usel seseorang. Tapi tak jadi bangun lagi.

"Gue ambil fotonya, ah~ "

"Mike! "

"Rivaille... Bangun. Ini masih di sekolah. Kalau kamu mau tidur biar saya antarkan kamu ke ruang kesehatan, jangan disini. "

"Biarin disini aja ngapa, sih, Win. Gemes banget gue sama mukanya. "

"Jangan sembarangan ngambil foto orang, Mike. "

"Tapi gue udah dapet banyak fotonya, Hanji. Coba liat, deh. "

"Mana mana mana mana? Pengin liat, dong, gue! "

"Rivaille, bangun... "

"Ugh... " Tubuh Rivaille mengulet lagi. Kini tubuhnya sudah menegak sempurna namun mukanya masih tampak setengah sadar. Kedua tangannya terangkat menggosok matanya dengan gerakan yang—

"Aaaaah!!! Kawaiii!!! "

"Sooo cuuuute!!! "

"Tingkahnya imut banget, iiiih! "

"Gemes gue liatnya! "

"Gimana bisa ada loli di kelas kita?! "

"Boleh nggak, sih, gue bungkus terus bawa pulang?! "

"Iya!!! Buat pajangan di rumah!! Hahaha... "

"Kalian ngomongin gue apa? "

Pekikan penuh kekaguman akan keimutan itu mendadak lenyap setelah suara ngebas khas laki-laki keluar dari loli yang mereka bicarakan tadi. Raut wajah yang mereka elu-elukan imut tadi juga sudah berubah menyeramkan kini. Death glare andalannya Rivaille arahkan pada semua orang yang mengerubunginya. Satu per satu dari mereka memilih bubar meninggalkan meja Rivaille dengan pandangan takut-takut.

"Nggak ada yang ngomongin kamu, Rivaille. "

Kepala raven Rivaille menoleh cepat dan menangkap sosok laki-laki yang berada di sisi tubuhnya. Dia tersenyum ramah ke arah Rivaille yang memandangnya sinis.

"Ngapain lo senyam-senyum ngeliatin gue? Hati-hati, naksir ntar. "

Erwin hanya menanggapi perkataan itu dengan senyuman. "Ngomong-ngomong, " ucapnya seraya mengangkat tangan. "Kenalin, saya Erwin Smith. Panggil saja Erwin. Mulai hari ini dan seterusnya saya yang akan menjaga kamu atas perintah Tuan Ackerman. "

My (Handsome) Girlfriend [EreRi Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang