Sudah 3 bulan Alea bekerja di perusahaan Marcel. Menjabat sebagai sekretaris itu tidak mudah. Alea harus mengatur jadwal pimpinannya.
Pagi ini Alea berangkat agak pagi dan tanpa memberi tau Rolan. Rolan memencet bel apartemen Alea, tapi tidak kunjung di buka.
"Alea kemana kok tidak membuka pintunya" ucap Rolan
Rolan menelfon Alea, namun tidak ada jawaban dari Alea.
"Apa dia sudah berangkat" ucap Rolan
Akhirnya Rolan memutuskan untuk berangkat ke kampus.
Di kantor
Telfon Alea berdering
"Iya pak" ucap Alea
"Masuk keruangan saya" perintah Marcel
"Baik pak" ucap AleaAlea masuk keruangan Marcel
"Alea siapkan untuk rapat nanti malam" ucap Marcel
"Nanti malam" tanya Alea
"Ah iya, aku lupa kalau nanti malam kita ada rapat direksi" ucap Marcel
"Baik pak, saya permisi" pamit AleaAlea kembali ke meja kerjanya dan menghembuskan nafas kasar
"Hari ini aku lembur lagi, sebaiknya aku tulis pesan ke kak Rolan dulu" Alea mengeluarkan ponselnya
"Kak hari ini aku akan lembur, jangan tunggu aku ya" pesan Alea
Alea meletakkan ponselnya dan mulai kerja lagi.
Di kampus
Rolan sedang berada di ruangannya. Dia mengeluarkan ponselnya melihat ada pesan dari Alea.
"Rupanya dia lembur lagi" ucap Rolan lesu
"Kenapa akhir-akhir ini di sering kali lembur" gumam Rolan kembaliDi tempat rapat
Jam menunjukkan pukul 9 malam, tapi rapat tak kunjung selesai. Alea sesekali melihat jam tangannya.
Marcel masih fokus dengan rapatnya. Rapat ini menentukan nasib anak perusahaan yang ada di Bali.
Akhirnya rapat selesai pukul 11 malam. Alea berjalan mengikuti Marcel dari belakang. Entah capek atau apa, tiba-tiba Alea membentur punggung Marcel.
"Ah ... maaf pak" ucap Alea menunduk
Marcel membalikan badannya
"Apa kamu lelah" tanya Marcel
"Tidak kok pak" ucap AleaAlea tersenyum tapi wajahnya menampakkan wajah yang lelah. Marcel kembali berjalan menuju ruangannya. Sedangkan Alea kembali ke meja kerjanya.
Tak berselang lama, Marcel keluar.
"Sebaiknya kita pulang sudah larut malam" ucap Marcel
"Baik pak" ucap Alea
"Oh ya, kamu pulang bareng saya saja" ajak Marcel
"Tidak usah pak, saya bisa naik taxi" ucap AleaMarcel melihat jam tangannya
"Apa jam 11 malam masih ada taxi" tanya Marcel
Alea terdiam tidak bisa menjawab, dia juga tidak mungkin menelfon Rolan karena sudah malam.
"Baik pak, saya pulang dengan bapak" ucap Alea
Marcel sangat senang sekali bisa dekat dengan Alea. Sekarang mereka sudah satu mobil. Marcel menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tanpa terasa rasa kantuk Alea datang, akhirnya matanya terpejam.
Marcel melihat Alea yang tertidur, langsung menepikan mobilnya. Marcel melihat wajah Alea yang tertidur.
"Kenapa kau cantik sekali, apa aku bisa menjadi milikmu" ucap Marcel dalam hati
Tangan Marcel terulur merapikan rambut Alea yang menutupi wajahnya. Setelah puas melihat wajah Alea, Marcel menjalankan mobilnya kembali.
Rolan sudah menunggu Alea di lobi apartemen.
Mobil Marcel berhenti tepat di depan apartemen Alea. Sebenarnya dia tidak tega membangunkannya.
"Alea ... Alea" panggil Marcel
Alea mendengar namanya di panggil langsung mengerjapkan matanya.
"Ah ... maaf pak, saya ketiduran" ucap Alea
"Tidak apa-apa" ucap Marcel
"Saya permisi dulu pak" ucap Alea
"Em" angguk MarcelAlea keluar dari mobil Marcel. Marcel membuka kaca mobilnya.
"Terima kasih pak" angguk Alea
Rolan yang melihat Alea langsung menghampirinya. Ponsel Alea tertinggal di mobil Marcel. Marcel langsung turun dan memanggil Alea.
"Alea" panggil Marcel
Alea yang merasa di panggil langsung membalikkan badan.
"Ponselmu" ucap Marcel memberikan ponsel Alea
Rolan melihat Alea yang di hampiri laki-laki langsung berjalan cepat.
"Ah ... Terima kasih pak" ucap Alea
"Alea" panggil RolanAlea membalikan badannya, dia mendapati Rolan berjalan ke arahnya.
"Kakak" ucap Alea
Marcel dan Rolan berhenti bersamaan. Rolan dan Marcel saling tatap. Alea tau tatapan Rolan sangat tidak suka. Alea langsung mengambil ponselnya.
"Terima kasih pak, saya permisi dulu" pamit Alea
"Em" angguk MarcelRolan yang masih menatap Marcel, tangannya langsung ditarik Alea untuk masuk apartemen.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dosen My Bucin ( Tamat )
RomanceMelihatnya saja sudah membuatku senang. Apalagi menjadi pacar atau istrinya.