Hari ini Alea dan Rolan kembali ke aktivitas kerjanya. Alea semakin profesional saat menjalankan kerja.
"Pak, hari ini anda ada jadwal rapat dengan MC grup pukul 12 siang" ucap Alea
"Em" angguk Marcel sambil memegang kepalanyaEntah mengapa hari ini badannya kurang fit. Alea yang mengetahuinya langsung menanyakannya.
"Maaf pak, apa anda sakit" tanya Alea
"Ah ... cuma sakit kepala" ucap Marcel
"Apa perlu saya telfonkan dokter" tanya Alea kembali
"Tidak usah, kamu bisa kembali" perintah Marcel
"Baik pak" angguk Alea dan pergi dari ruangan MarcelMarcel masih memegangi kepalanya. Kepalanya semakin berat. Marcel berdiri tiba-tiba keseimbangan badannya oleng dan akhirnya pingsan.
Alea masuk keruangan Marcel untuk memberikan berkas rapat. Dia terkejut melihat Marcel sudah pingsan.
"Pak ... Pak" panggil Alea sambil menepuk-nepuk pipi Marcel.
Alea langsung memanggil ambulan untuk membawa Marcel ke rumah sakit. Tak berselang lama ambulan datang dan membawa Marcel ke rumah sakit. Alea di minta untuk menemani Marcel ke rumah sakit. Sesampai rumah sakit Marcel langsung di bawa ke UGD dan di periksa. Alea menunggu di ruang tunggu UGD.
Setelah di periksa Marsel di pindahkan ke ruang VIP. Alea sempat berbincang dengan dokter yang memeriksa Marcel.
"Maaf dek, bagaimana kondisi pimpinan saya" tanya Alea
"Dia hanya kecapekan dan kurang makan, makanya dia merasa pusing dan lemas. Saya permisi dulu" pamit DokterAlea memandang Marcel menang agak kurus belakangan ini. Tapi di fikirannya kenapa tidak ada keluarga yang menjenguknya.
Marcel tersadar dari pingsannya. Alea yang menyadarinya berjalan menghampiri ranjang Marcel.
"Bapak sudah sadar" tanya Alea
"Em" angguk Marcel
"Terima kasih sudah membawa saya ke rumah sakit" ucap Marcel
"Sama-sama pak" ucap Alea
"Kalau begitu saya pamit kembali kekantor pak" pamit Alea
"Tunggu" cegah Marcel memegang tangan AleaAlea melihat tangannya di pegang oleh pimpinannya terasa tidak nyaman.
"Ah ... maaf" ucap Marcel melepas tangannya
"Ada bapak perlu sesuatu" tanya Alea
"Bisa kah kamu di sini dulu" tanya MarcelAlea masih menimbang-nimbang permintaan pimpinannya
"Baik pak" ucap Alea
Alea kembali duduk di sofa. Marcel senang sekali ada keberadaan Alea dan menemaninya di sini. Marcel memejamkan matanya untuk istirahat.
Ponsel Alea berbunyi dan tertulis nama Rolan. Alea keluar dari kamar Marcel.
"Hallo kak" sapa Alea
"Kamu dimana" tanya Rolan
"Aku di rumah sakit" ucap Alea
"Rumah sakit ... kamu kenapa sakit, kalau gitu aku ke sana sekarang" ucap Rolan
"Ih dengar dulu kak, bukan aku yang sakit, tapi pimpinan aku" ucap Alea
"Pimpinan, terus kenapa kamu ada di sana" ucap Rolan sedikit jengkel
"Kak, jangan marah dulu. Tapi dia pingsan terus aku membawanya ke rumah sakit. Itu saja" tegas Alea
"Benar kah" ucap Rolan
"Bener kak" ucap Alea
"Baiklah nanti kalau kamu minta jemput telfon aku ya" ucap Rolan
"Iya kak" ucap AleaAlea kembali ke kamar Marcel. Dia mendapati Marcel yang sudah bersandar di ranjang.
"Bapak sudah bangun" tanya Alea
"Hem" angguk Marcel sambil tersenyum
"Apa saya boleh kembali pak" tanya Alea
"Boleh aku mengatakan sesuatu" ucap MarcelAlea hanya bengong mendengarkan ucapan Marcel.
"Sebenarnya saya suka sama kamu sejak interview" ucap Marcel
Alea terkejut bukan main. Bisa-bisanya atasannya suka sama dia.
"Tapi pak ...." ucap Alea
"Aku tau kamu sudah mempunyai kekasih, tapi aku sudah lega bisa mengatakannya kepadamu" ucap MarcelAlea menundukkan kepalanya
"Sekarang pulang lah, hari ini kamu bisa ambil cuti. Dan saya juga berterima kasih kamu sudah membawa saya ke rumah sakit" ucap Marcel
"Saya permisi dulu pak" ucap Alea menunduk dan beranjak pergi
"Alea" panggil MarcelAlea memutar badannya
"Tetaplah jadi sekretaris saya, saya akan bersikap profesional" ucap Marcel
"Baik pak" ucap Alea tersenyumSetelah kepergian Alea, Marcel merasa lega. Dia sudah mengutarakan perasaannya, meskipun cintanya bertepuk sebelah tangan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dosen My Bucin ( Tamat )
Storie d'amoreMelihatnya saja sudah membuatku senang. Apalagi menjadi pacar atau istrinya.