part 18

346 22 1
                                    

Setelah kejadian di rumah sakit itu Marcel sudah bersikap biasa terhadap Alea.

"Alea tolong siapkan berkas untuk akan saya bawa ke Singapura" ucap Marcel
"Baik pak" ucap Alea

Alea mempersiapkan berkas-berkas untuk Marcel. Setelah selesai Alea langsung ke ruangan Marcel.

"Ini berkasnya pak" ucap Alea
"Terima kasih ... oh ya! Selama saya tidak ada di kantor tolong handel semua ya" ucap Marcel
"Baik pak" ucap Alea

Marcel mempercayakan pekerjaannya ke Alea.

-
-

Rolan hari ini berencana melamar Alea. Dia sudah mempersiapkan ini sangat lama. Dia menelfon Alea.

"Hallo Alea" sapa Rolan
"Iya kak" jawab Alea
"Hari kamu sibukkah" tanya Rolan
"Tidak, memangnya ada apa kak" tanya Alea tanpa curiga
"Nanti kita bisa ketemu di cafe ...?" tanya Rolan
"Baiklah kita ketemu di sana" ucap Alea
"Baiklah ... bye" ucap Rolan
"Bye" balas Alea

Rolan tengah berada di ruangan kerjanya. Dia memandang sebuah kotak hijau tosca. Dia berharap Alea menerima dia sebagai pasangannya sampai akhir hayat.

-
-

Menjelang pukul 6 Alea bersiap-siap pulang. Setelah membereskan mejanya, Alea menjinjing tasnya dan berjalan keluar kantor.

Alea naik texi untuk pergi ke cafe tersebut. Di dalam perjalanan dia mencoba untuk menelfon Rolan, tapi tak kunjung di angkat.

"Tumben banget tidak diangkat, apa dia masih sibuk di kampus" ucap Alea sendiri

Alea memasukkan ponselnya dan pandangannya melihat jalanan yang sudah ramai dengan para pekerja pulang kantor.

Sesampai di cafe, Alea masuk dan bertanya ke pelayan cafe.

"Permisi apa ada pemesan yang bernama Rolan" tanya Alea
"Anda mbak Alea" tanya kembali pelayan
"Iya saya Alea" ucap Alea
"Pak Rolan sudah menunggu anda di lantai dua" ucap pelayan
"Terima kasih" ucap Alea

Alea langsung berjalan menuju lantai dua. Setelah sampai di lantai 2, dia mendapati ruangan yang gelap.

"Kak Rolan .... Kak" panggil Alea

Tepat masuk lampu menyala, dan tepat di hadapan Alea sudah ada Rolan yang membawa buket bunga mawar. Alea terkejut melihat Rolan berpenampilan sangat rapi.

Alea berjalan menuju Rolan .

"Kak, ini ada apa" tanya Alea
"Ini untuk kamu" ucap Rolan memberikan bunganya

Alea menerima bunga pemberian Rolan. Rolan memegang tangan Alea.

"Maaf membuat kamu terkejut, tapi tujuanku ini sangat sungguh-sungguh" ucap Rolan

Alea sudah tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya memandang Rolan yang begitu tampan di hadapannya sekarang.

Rolan mengeluarkan kotak kecil dan membukanya

"Will you merry me" ucap Rolan membuka kotak kecil berisi cincin

Alea menutup bibirnya dengan tangannya. Dia sungguh tidak menyangka Rolan melamar dia.

"Terima .... Terima" suara seluruh orang yang keluar dari belakang

Alea terkejut melihat semua orang yang berkumpul di hadapannya. Ada kedua orang tuanya, orang tua Rolan dan tidak lupa kedua sahabatnya.

"Mama .... Papa" ucap Alea
"Dita .... Nadia" ucap Alea

Mata Alea sudah memerah dan tidak bisa memendungnya.

"Ayo dong Alea di jawab lamaran Rolan" ucap mama Rolan

Alea membasuh air matanya dan menatap kembali Rolan. Alea langsung menganggukkan kepalanya.

"Yes" ucap Rolan senang

Semua orang bertepuk tangan

Rolan meraih tangan Alea dan di pakaikan cincin bermata satu di jari manisnya Alea.

Alea melihat cincin yang melingkar di jari manisnya. Dia tersenyum memandang Rolan dan langsung memeluknya. Rolan membalas pelukan Alea.

"Terima kasih sudah menerima lamaranku" ucap Rolan

Alea tersenyum

-
-

"Cie cie yang habis di lamar" goda Nadia
"Apaan sih" elak Alea
"Idih malu-malu" ucap Dita
"Eh tunggu deh, kalian kok bisa sampai sini. Terus ndak kasih kabar aku" ucap Alea selidik
"Kalau kita beritahu kamu itu namanya buka kejutan dong" ucap Dita
"Isssss dasar" ucap Alea

Alea sedang berkumpul dengan sahabatnya. Sudah lama mereka bertiga tidak berkumpul.

Rolan menghampiri Alea

"Ehem .... boleh aku pinjam Aleanya" ucap Rolan
"Boleh kok pak, tidak usah di kembalikan juga ndak papa kok" goda Nadia

Alea memicingkan matanya ke kedua sahabatnya.
Sekarang Rolan dan Alea sedang berada di kasebo cafe. Rolan memegang tangan Alea.

"Alea terima kasih sudah menerima aku" ucap Rolan
"Saya yang harusnya berterima kasih dengan kamu kak, saya bersyukur aku mendapatkan seseorang yang cinta saya" ucap Alea

Rolan tersenyum membelai pipi Alea. Rolan mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Alea. Alea memejamkan matanya. Rolan menjauhkan wajahnya dan memandang Alea. Rolan mencium kembali Alea.

Tbc

My Dosen My Bucin ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang