Eurwangni Beach

33 20 5
                                    

"Ketika memilih hidup dalam kesendirian, bukan tak mampu menjalani kebersamaan, tapi ketakutan akan kehilangan adalah sebuah alasan"

Suara tetesan air menggema memenuhi kamar mandi berinterior minimalis dari sudut bilik kamar. Taehyung baru saja mengguyur tubuh kekarnya dengan air hangat. Mengenakan setelan kaos oblong berwarna hitam serta celana pendek sebatas lutut. Lantas menyingkap rambut hitamnya dengan kedua tangan, mengeringkan bulir air yang memenuhi ujung rambut.

Ia menghela nafas, memasrahkan kedua tangannya di atas bangunan wastafel sambil sesekali menatap layar handphone yang tak kunjung menyala. Sepertinya ia sedang menunggu kabar dari seseorang.

Pria tampan itu terperanjat, bibirnya mengulas senyum ketika melihat layar handphone itu akhirnya menyala, tanpa pikir panjang ia langsung membuka pesan dari seseorang yang memang sedang ia tunggu.

"Sampai bertemu di Incheon." Isi pesan itu.

"Yes, yuhu akhirnya." Taehyung tampak sangat senang membaca pesan itu, ia lantas melompat-lompat seperti anak kelinci yang tersesat di kamar mandi. Ia berlari ke ruang tamu tempat semua orang berkumpul.

"Hyeong, hyeong," teriak Taehyung.

"Wae, wae, wae" jawab Seokjin yang terkejut.

"Hyeong, kuy kita liburan," jelas Taehyung.

"Liburan?" tanya Jimin penasaran.

"Iya, ayok kita lihat laut," jawab Taehyung lagi.

"Kenapa harus laut?" Tanya Suga malas.

"Ya karena aku ingin melihat laut."

"Ah knapa harus besok, aku ada les

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah knapa harus besok, aku ada les. Tidak mungkin kan kalau aku bolos," jelas Seokjin pada semuanya.

"Wah ide bagus," jawab Taehyung dan Jimin bersamaan.

"Mau jadi apa kalian?" Sinis Suga.

Terkesan cuek dan tidak perduli memang, tapi ia paling tidak bisa melihat orang malas dan mencari-cari alasan untuk membela perbuatan kotornya itu. Tidak jauh seperti ke tiga orang itu lakukan.
-
-
-
"Aku akan bermalam di villa ME2, ku tunggu kau di sana." Isi pesan Taehyung.

"Aku sudah sampai, tidak ada yang terjadi di perjalanan bukan?" Isi pesan terakhirnya yang tak kunjung ada balasan.

Sudah tigapuluh menit ia duduk di salah satu kursi sebuah Cafe yang tidak jauh dari Villa tempat mereka bermalam. Masih setia dengan aktifitas nya yang hanya menatap layar handphone, namun tiba-tiba suara nyaring Jimin terdengar memenuhi seluruh isi kepalanya membuat ia merasa ingin memukul kaki-kaki yang berteriak kepadanya itu.

Maka dalam helaan nafas kesal dan di iringi suara langkah Jimin, Taehyung berdiri dengan kedua lengan ia silang di dada menunjukkan kalau ia sama sekali tidak suka dengan kedatangan nya di sana.

Love Seoul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang