Beautiful day, beautiful life

14 3 20
                                    

Selamat malam
Happy reading
💜

Selamat malamHappy reading 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~.~.~

Sebuah mobil sport berwarna hitam melaju dengan kecepatan sedang di bawah terik matahari yang tidak terlalu menyilaukan mata. Terlihat dua insan tengah berbincang di dalam mobil, dengan kondisi jalan yang sedikit lenggang membuat mereka sama sekali tidak merasa terganggu karena sedikit nya suara gemuruh di jalan itu.

Ialah Jungkook yang sedang dalam perjalanan pulang bersama Aera dari rumah orang tuanya di Busan. Setelah beberapa hari yang lalu ia membawanya ke sana ini adalah kali kedua mereka pergi bersama.

Meskipun demikian tetap saja Aera hanyalah gadis biasa. Ia juga sudah berusaha memberikan kesan baik di hadapan orangtuanya Jungkook.

Tetap saja berulang kali ia mencoba untuk tenang berulang kali juga kenyataan yang ada tidak bisa mengurangi kekhwatiran nya. Bahkan kini dua kali lebih khawatir.
Tidak bisa lagi menanggung nya sendiri Aera pun berucap.

"Jungkook, gimana kalau orang tua kamu gak suka sama aku?"

Jungkook menarik sebelah alisnya, menatap Aera heran. Ada apa dengan gadis ini? Kenapa ia bisa mempunyai pemikiran seperti itu.

"Maksudnya apa Ra?"

"Ya seperti yang kamu tahu. Kehidupan ku tidak semulus perjalanan ini, apalagi dengan masalalu ku."

"Aera, apa pernah aku mempermasalahkan hal ini? Tidak Ra, aku tidak perduli dengan masalalu mu. Bahkan jika aku tidak tahu pun aku gak perduli, yang aku lihat sekarang hanyalah masa depan. Masa depan kita." Jungkook menarik tangan Aera yang sedari tadi terlihat gemetar saat berbicara.

Di genggamannya tangan itu dengan erat, memberikan semua energi positif nya berharap bisa menenangkan gadis yang ada di sampingnya itu.

"Itu pemikiran mu, lalu apa kedua orang tua mu akan memikirkan hal yang sama?"

"Berhenti mengkhawatirkan hal yang tidak seharusnya di pikirkan Ra, itu hanya akan membuat hatimu gelisah. Aku yakin orangtuaku bisa menerima semuanya."

"Tapi tetap saja, terlebih kau masih kuliah sedangkan aku?"

"Kamu seorang pemilik caffe."

"Bukan itu maksudku."

"Lalu apa? Memang benarkan kamu seorang pemilik caffe, lagipula apa salahnya. Kamu juga sudah lulus kuliah apa lagi yang mau di khawatirkan sih Ra."

Love Seoul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang