New girl

31 20 4
                                    

Yeonji terlihat sangat kesal. Di bantingnya handphone yang sedari tadi berada dalam genggaman setelah ia menerima beberapa pesan singkat dari orangtuanya di Busan.

Orang tuanya meminta agar Yeonji segera pulang, entah mendapat pemikiran dari mana tiba-tiba saja mereka ingin menjodohkan Yeonji dengan seseorang di sana.

Gadis itu sama sekali tidak mempersiapkan apapun sebelum pulang, karena pikirannya ia tidak akan lama.

Beberapa menit sebelum kepulangan Yeonji terlebih dulu memberi tahu Yoona kalau ia tidak akan ada di rumah untuk beberapa hari dan meminta gadis itu untuk berbaikan sesegera mungkin dengan si bungsu Yeseul.

-

Seharusnya di dalam ruangan ini terdengar Senda gurau dan suasana hangat karena Yeonji hampir tidak pernah pulang setelah memutuskan kuliah di Seoul.

Tapi keadaan kini berbalik menjadi dingin dan canggung. Kedua orangtua Yeonji nampak enggan berbicara karena melihat raut wajah anaknya yang sama sekali tidak terlihat tertarik tentang apa yang akan mereka bicarakan.

"Jadi begini," ucap ayah Yeonji membuka pembicaraan.

"Aku tidak mengerti apa yang terjadi pada kalian. Bisa-bisanya kalian berpikir akan menjodohkan ku padahal aku sendiri sedang berusaha menggapai mimpi ku."

"Beberapa hari yang lalu ada seorang lelaki familiar datang ke rumah, dia bilang kekasih mu dan akan segera menikahi mu," jelas ibu Yeonji.

"Siapa eomma, aku sama sekali tidak punya pacar!"

"Tapi Appa setuju untuk menikahkan kalian."

"Siapa?"

Sudah hampir tidak pernah Yeonji berteriak, jangan kan di depan orangtuanya di depan orang lain saja tidak.

Tapi kali ini emosi nya tidak bisa di bendung karena perbuatan kedua orangtuanya.

Padahal Yeonji mencurahkan seluruh kekuatan nya agar bisa sukses dan membuat mereka hidup sangat baik di masa tua.

Yeonji bahkan rela pura-pura baik saat hatinya terluka demi membahagiakan mereka, ia sama sekali tidak ingin memberi beban sedikit pun pada mereka.

"Min Suga, bukan kah dia kekasihmu?"

"Dan kami setuju akan menikahkan mu dengannya, tidak apa jika kau ingin menjadi sarjana kamu tetap bisa kuliah setelah menikah," jelas ayah Yeonji.

Mata Yeonji memerah, hatinya memanas. Orangtuanya sudah sangat keterlaluan bisa bisanya mereka menyukai lelaki yang sudah membuat Yeonji seperti sekarang.

"Eomma, Appa . Nan Shiro!"

Tanpa memperdulikan mereka yang nampak terkejut dengan teriakan itu. Yeonji pergi begitu saja dengan raut wajah yang sangat marah setelah mendengar siapa yang akan di nikahkan dengannya.

Hati kecil Yeonji sebenarnya menolak berprilaku seperti itu kepada mereka di sana, tapi keadaan membuatnya harus bertindak dalam situasi sekarang.

Jika sikap itu sama sekali tidak bekerja pada mereka, mungkin Yeonji memilih untuk menghilang daripada harus hidup bersama dengan Suga.

Dia terus bergelut dengan batinnya, berdoa agar ada seseorang yang bisa menolong nya keluar dari bayang- bayang Suga.

Sekarang, Yeonji sudah terlelap di dalam kamarnya. Barang-barang berserakan karena dia melemparnya saat sampai di rumah.

Dengan sisa air mata yang sudah mengering, dan isakan yang masih sesekali terdengar. Sepertinya gadis itu menangis hebat di sana karena kebetulan kedua sahabatnya tidak ada di rumah saat ia sampai tadi.

Love Seoul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang