05. Mulai menerima

373 36 1
                                    

➶  Setelah kejadian tadi, Zoro pun pergi meninggalkan Sanji seorang diri di apartemen, ia merasa sakit ketika melihat air mata itu keluar dari wajah Sanji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➶  Setelah kejadian tadi, Zoro pun pergi meninggalkan Sanji seorang diri di apartemen, ia merasa sakit ketika melihat air mata itu keluar dari wajah Sanji.

Zoro tak paham, mengapa ia bisa merasakan kesedihan yang Sanji rasakan.

Motor hitam nya melesat kencang seperti mengoyak angin, tak peduli jika angin malam itu menampar nampar tubuhnya yang hanya menggunakan kaos tipis.

Yang Zoro inginkan hanya rasa sakit hati ini segara hilang.

Dilain tempat, Sanji hanya terduduk meringkuk dilantai, ia juga menyesali mengapa hanya di lontarkan kata kata begitu langsung menangis.

Seharusnya ia paham mengapa Zoro mengatakan itu, orang mana yang tak marah jika di ganggu orang yang sama sekali belum ia temui.

Mungkin Sanji yang terburu buru, seharusnya ia menjelaskan semuanya terlebih dahulu sebelum ikut campur dikehidupan Zoro.

Sanji semakin tak enak hati, ia juga resah bagaimana Zoro di luar sana, dia tiba tiba pergi tanpa mengatakan apapun.

Sanji mencoba untuk bangkit, ia menampar pipinya sendiri untuk tak larut dalam penyesalan.

Ia putuskan untuk menunggu Zoro pulang malam ini, walaupun hatinya was was, walaupun ia tak tau Zoro akan pulang jam berapa namun Sanji harus menunjukkan senyum lebarnya ke Zoro dan meminta maaf ketika Zoro pulang nanti.

.

Kini sudah jam 12 malam, Sanji sedari tadi mondar mendir di ruang tamu, ia sedikit khawatir tentang Zoro.

Ia menggigiti kuku ibu jarinya karena resah.

Petutnya lapar, kepalanya juga tiba tiba terasa pusing, Sanji ingin muntah.

Entah karena apa.

"Dia nggak papa kan ya, kok lama banget sih ngambeknya." Sanji mencoba menarik nafas panjang dan menghembuskan nya perlahan, mencoba melawan rasa mual diperutnya.

Tak selang lama suara pintu dibuka, Sanji langsung berlari menuju pintu.

Betapa terkejutnya dia saat melihat Zoro yang digendong oleh dua orang laki laki, kalau di lihat mungkin seumuran dengan Zoro.

Kedua orang yang membopong Zoro pun terdiam sejenak melihat Sanji, mereka berdua saling berpandangan sebelum yang satunya berbicara.

"Maaf kalau ganggu, tapi kita cuman mau nganterin Zoro."

Sanji langsung buru buru menyangga badan Zoro, bau alkohol langsung menyapa indra penciuman Sanji.

One Month °zosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang