30. Menuju Lyon

111 10 3
                                    

➶ Kini Sanji benar benar mengurung dirinya di kamar, tak mau keluar, tak mau makan, bahkan tak mau berbicara pada Luffy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➶ Kini Sanji benar benar mengurung dirinya di kamar, tak mau keluar, tak mau makan, bahkan tak mau berbicara pada Luffy.

Luffy pusing sendiri bagaimana mengatasi masalah yang dihadapi oleh Sanji, idenya untuk menemani Sanji ke Baratie ternyata malah tak membuahkan hasil apapun, malah semakin membuat Sanji sedih.

Suara isak tangis sedari tadi masih terdengar samar-samar, Sanji duduk meringkuk di atas ranjang memegangi lututnya, sedangkan Luffy berada di sebelahnya terus mengelus punggung Sanji dengan sabar.

Ia ingin memberikan kata kata penenang atau ingin memberikan hiburan pada Sanji, namun Luffy terus mengurungkan niatnya, karena takut membuat Sanji semakin bersedih.

"Hiks!"

"Zorooo Hiks..."

"Gue temenin ke Lyon." Sanji pun menoleh ke temannya.

"Nanti setelah kak Shanks ngasih tau alamat kakeknya Zoro, aku temenin ke Lyon." Ucap Luffy dengan serius.

Sanji tetap diam.

Esok harinya hampir pupus harapan Sanji ketika Shanks mengirimkan pesan bahwa Kakeknya Zoro juga ikut ke Indonesia, itu yang dikatakan rekan kerjanya di Lyon, entah masalah apa mereka semua serempak ke Indonesia, tak ada satupun yang tau.

Namun Sanji kembali berfikir mungkin ada salah satu tetangga atau orang dekat disana yang akan memberinya petunjuk, atau teman-teman lama di restoran Baratie tempat Zoro kerja dulu.

"Jadi mau tetep coba ke Lyon?" Luffy mengelus punggung temannya.

Dan satu anggukan kecil buat Luffy langsung mengemasi barang barang yang akan mereka bawa selama perjalanan ke Lyon.

Bersyukur lah Sanji mendapat teman sepeka dan seperhatian Luffy.

Luffy tak peduli apakah disana mereka akan mendapat informasi penting tentang perginya Zoro, tapi Luffy hanya memikirkan tentang Sanji, kepuasan Sanji dan pergi menemani nya adalah tujuan Luffy sebenarnya.

Tepat pukul 11.00 siang mereka kini berada di Station Strasbourg yang terkenal dengan arsitektur nya yang memukau, mereka berdua berdiri menunggu kereta yang akan mereka tumpangi ke Lyon.

Hanya membawa satu tas rangsel di punggung, dan satu pegangan tas tak terlalu besar, tak banyak yang mereka bawa, karena memang tak berniat menetap di Lyon terlalu lama, hanya mengunjungi rumah Kakeknya Zoro.

Kereta yang akan bergerak menuju selatan kota Lyon, waktu tempuh dari Strasbourg ke Lyon biasanya sekitar 3,5 jam, menempuh jarak sekitar 500 Km, dengan rute tercepat Train à Grande Vitesse yang langsung tanpa perhentian, melalui beberapa kota menarik dengan pemandangan alam.

Pintu kereta terbuka, suara Announcer menyuruh penumpang segera masuk ke dalam gerbong kereta karena kereta akan segera berangkat.

Kondektur pun dengan teliti meminta tiket masuk, "semoga perjalanan anda menyenangkan." Suara kondektur itu mengalihkan pandangan Sanji.

Senyuman tipis pun terukir sebentar di bibir Sanji, sepertinya Kondektur itupun tau suasana hati muram Sanji kali ini.

Sepanjang perjalanan, kereta akan melintasi kota-kota penting seperti Dijon, terkenal dengan arsitektur bersejarah dan mustardnya yang terkenal.

Lalu melewati Mulhouse dan Besançon, kota-kota kecil yang menawarkan jendela ke kehidupan Provinsi Prancis yang autentik. Pemandangan pedesaan yang indah di antara kota-kota ini menambah keunikan perjalanan kereta Sanji dan Luffy, dengan ladang anggur dan kastil tua yang sesekali muncul di cakrawala.

Setibanya di Stasiun Lyon Part-Dieu, mereka langsung bergegas naik angkutan umum, bus.

Mata Luffy nampak berbinar melihat para toko toko dan pedagang yang menjual berbagai makanan menarik, ingin sekali ia mengajak Sanji turun dan mencoba salah satu makanan manis disana namun ia langsung mengurungkan niatnya saat melihat Sanji yang masih menatap ponselnya, mungkin masih berharap Zoro mengirimkan beberapa pesan.

Tepat dipemberhentian bus yang ketiga, mereka pun turun, persis yang dikatakan Shanks, rumah kakeknya Zoro berada beberapa ratus meter di depan.

Luffy kembali melihat GPS nya, "jalan kaki kayaknya bisa, atau mau pesen taxi?"

"Jalan kaki aja, nggak terlalu jauh kan."

"Cuman 20 menitan dimaps sih tulisannya kalau kita jalan kaki, kalau naik taxi mungkin 10 menitan sampai."

"Jalan kaki aja biar nanti kita bisa mampir ke tempat makan, kita belum makan apa-apa kan dari Strasbourg."

Mata Luffy langsung berbinar, Sanji terkekeh melihatnya.

One Month °zosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang