Chapter 18

286 52 49
                                    

O..Hay guys siapa ni yang kangen ..yang kangen,kangen HUNJI maksudnya awokwok :v selamat ber..maraton ria di cerita aing yang abstrak to be absrud ini bacalah di waktu luang yang tenang,di temani makanan dan minuman yang membangun mood mu jadi good, play music yang menenangkan jiwa agar nyaman
Jangan lupa nyalakan data biar bisa makin baper dengan pict yang gw sedikit edit biar bisa buat Kelen makin kebawa sama cerita aing ini
Awokwok :v
________________________________________

Di pagi hari

Sehun sudah berada di ruang bacanya salah satu pelayannya datang memberitahukan bahwa ia kedatangan tamu penting, di lihat dari tampilan sang tamu Sehun merasa asing dan tidak mengenal orang tersebut,dan orang itu mengenalkan dirinya sebagai utusan dari yang mulia kaisar datang untuk memberi undangan khusus pada Sehun.

Awalnya Sehun cukup waspada dan merasa curiga tapi setelah melihat stempel asli yang ia kenali tertempel di undangan tersebut, barulah pesan penting itu bisa ia terima, Sehun mengikuti utusan kerajaan tanpa rasa cemas lagi ia pun pergi dengan kereta kuda kerajaan tanpa di dampingi siapapun karena pesan kaisar, Sehun hanya di undang sendiri dan tidak boleh membawa orang lain.

Liu sebelumnya merasa cemas dan khawatir tidak bisa ikut untuk melindungi tuan mudanya,tapi Sehun memberi penjelasan singkat ia tidak perlu merasa cemas karena ke amanannya di jamin oleh Raja dan sepertinya tidak ada yang berniat buruk padanya saat ini Liu pun percaya bahwa tuan mudanya akan baik-baik saja nanti dan pulang dengan selamat.

***

Jiyeon di ikuti Xixi pagi itu datang membawa teh dan kudapan seperti biasa, dengan rasa bingungnya ia penasaran tidak mendapati Sehun yang biasanya sudah duduk di kursi kerjanya di ruang baca ini tapi sekarang hanya ada Liu.

"Di mana Sehun Liu? Kenapa sedari tadi aku tidak melihatnya di manapun.. apa dia pergi ke pabrik?"

"A..aku baru saja akan memberi tahu anda nona, ada seorang utusan dari kerajaan mengundang tuan muda ke istana"

"A... utusan kerajaan pagi-pagi begini..?apa... mungkin itu ayah ku ?!"terka Jiyeon

"Kalau begitu teh ini untuk mu saja Liu.. minumlah"lanjut Jiyeon mendekat ke meja

"A..tapi ~ "ragu Liu masih pada posisi duduknya

"Apa kau tidak suka teh? Ya sudah aku berikan pada~ "

"Tidak nona saya suka teh nona, terimakasih banyak nona"dengan cepat Liu beranjak mengambil nampan teh itu dari Jiyeon dengan wajah senangnya,sebelumnya ia bukan bermaksud menolak hanya saja ia merasa sungkan meminum teh yang sebelumnya di buat khusus untuk tuan mudanya tapi karena Jiyeon yang menawarkannya sendiri Liu pun sangat menerimanya dengan senang hati

"Hn"Jiyeon mengangguk singkat setelahnya beranjak pergi kini menuju meja bacanya sendiri bersama Xixi terlihat memilih buku di sana

nampan yang diatasnya terdapat poci berisi teh dan cemilan yang biasanya di santap tuan mudanya di letakkan ke atas meja, setelahnya ia menuang teh itu dan menyesapnya,Liu suka harum dan rasa teh bunga buatan Jiyeon yang akhir-akhir ini sering ia cicipi, sebab tak jarang Sehun membagi teh buatan nona mudanya itu padanya dan Liu juga suka teh lemon yang sering di sajikan Jiyeon.

Saat ini Liu hanya sendirian di ruang baca untuk mengerjakan tugasnya yang diberikan Sehun.

Beberapa jam akhirnya Liu telah selesai dengan pekerjaannya ia bisa bersantai sekarang,teh dan kudapan sudah lama habis.

THE BRILLIANT DIAMOND DYNASTY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang