Chapter 21

395 41 38
                                    

gw bener-bener kagak bisa menyingkat cerita, jangan ada yang di skip guys karena kalo di skip kalian bisa jadi tidak akan terbawa oleh jalan cerita gw ini,
Ingat untuk membaca di waktu yang tenang
Jangan lupa nyalakan data, dengerin ost musik instrumen yang menenangkan, di temani cemilan dan minuman guys, selamat bermaraton ria awokwok :'v, maapken dengan segala kekurangan aing yang up date sesuai suasana hati, sebenarnya malasnya itu ngerevisi :') guys itu yang buat lama cerita ini update
Banyak kata kasar di cerita ini harap tidak di tiru :'v dan baca di malam hari j guys awokwok

___________________________________________

Jiyeon terlihat ingin menangis ia tidak rela ciuman pertamanya diambil oleh Sehun pria yang cukup ia benci bahkan sekarang kedua maniknya berlinang ia tidak rela dan merasa kesuciannya telah di renggut padahal itu hanya sebuah ciuman dari pemuda yang sudah menjadi Suaminya.

"He...ciuman pertama ku... berani sekali dia he..berani Sekali bocah brengsek itu menyentuh ku... Heng.. ciuman pertama ku..tidak...he...sialan Bocah sialan!!..eghh...dia mencurinya..haiss Ti..dak..!!!!"erang Jiyeon frustasi kini berlari dari sana pergi meninggalkan Xixi.

"Apa..,siapa nona?nona ..tunggu!"Xixi mengejar

Sebelumnya Xixi baru saja mengantarkan teh dan kudapan di ruang baca Sehun dan tidak menemukan nona mudanya hanya ada tuan mudanya yang sedang membaca buku dengan tenang di kursinya sendiri.

Dan setelah mengantar teh Xixi berniat mencari Jiyeon, menuju dapur Xixi malah menemukan nona mudanya itu berlari ke arahnya dan bersikap seperti tadi.

*

Liu baru saja kembali dari kota dan  membawa beberapa buku dan gulungan kertas sesuai permintaan tuan mudanya,ia bergegas masuk ke ruang baca untuk bertemu dengan Sehun.

"Tuan..ini beberapa buku keuangan bulan ini,dan ini gulungan dari usulan-usulan para pekerja"di letaknya benda-benda yang di sebutnya tadi di atas meja yang kosong.

"Hm baiklah ..!"balas Sehun yang duduk di kursinya, maniknya tak lepas dari buku yang ada di mejanya

Liu melihat senyum yang terpatri indah di wajah Sehun membuatnya cukup terkejut mendapati ekspresi Sehun yang jarang di perlihatkan ini,Liu pun memperhatikan buku yang di baca tuan mudanya itu, berpikir mungkin karena membaca buku tuannya tersenyum.

Saat mengetahui apa yang Sehun baca Liu jadi  kembali berpikir ,tuan mudanya ini meski mendapatkan keuntungan yang meningkatpun tidak pernah terlihat secerah sekarang karena Sehun membaca buku kerjanya yang hanya ada angka di sana,lantas apa yang membuat tuan mudanya ini terlihat begitu senang Liu penasaran.

"Wah...tampaknya kau sedang bahagia ya tuan..!"Ucap Liu dengan sumringahnya

Sehun yang mendengar langsung memandang liu
"Hm..?!"seolah bertanya dengan mengangkat ke dua alisnya

"Kau begitu cerah sore ini,sampai aku bisa melihat senyum mu ini tuan, ya..setelah sekian lama sudah sangat lama aku tidak melihat senyum ini !"jelasnya dengan senyuman juga sembari bersedekap.

Sehun berdehem,membenarkan posisi duduknya
"Ehem..,kau boleh pergi Liu istirahat lah!" Sehun menghilangkan senyumnya dan mengalihkan pembicaraan dengan menyuruh Liu beristirahat.

"Eh..kau tidak mau cerita pada ku, kenapa kau bisa sebahagia ini ..ceritakan lah..pada liu mu ini tuan"bujuk liu ia semakin mendekat dan duduk di kursi seperti siap mendengar curhatan tuannya.

"Sudah sana pergilah!, Jangan mengganggu ku"usir Sehun ia membalik halaman bukunya

"Hah...kau ini tuan padahal tidak ada salahnya cerita dengan ku, Baiklah .. baiklah aku pergi huh.."kecewa Liu ia berdiri dari kursinya berniat beranjak keluar ruangan

THE BRILLIANT DIAMOND DYNASTY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang