Cuma mau kasih tau, kalo di Part ini Full Brian✌️
......
"Kau, brengsek!"
"Ssshhtt.. Ingat! Kakak mu jauh lebih brengsek dari ku, dan karena itu aku akan memberikan pelajaran berharga untuknya, lewat dirimu!" Balas Brian di tengah smirk yang dia ciptakan.
Brian berpindah menarik kedua kaki jenjang Greisy, membuka lebar dan meletakkan di antara lengan besarnya. Memberi akses bebas dirinya melihat kepemilikan Greisy yang polos.
Brian kembali menyeringai nakal. "Kau baru mencukur bulu mu? Baiklah, aku akan memberi mu bonus lebih untuk ini." Katanya yang sedetik kemudian mulai membawa tangannya untuk menyentuh milik Greisy, membuat gadis itu tersentak sekaligus berontak.
"Jauhkan tangan mu, Brian, ku mohon!" Pintanya yang langsung di kabulkan.
Namun sedetik kemudian, Greisy kembali di kejutkan, ketika Brian menarik kedua pahanya ke atas dan mencium kewanitaannya tanpa aba-aba.
Greisy menjerit, kepalanya mendongak memamerkan lehernya yang indah. Dia benar-benar ingin berontak tapi Brian memberikan permainan lidah terbaik yang belum pernah dia dapatkan sebelumnya. Bahkan tanpa sadar, Greisy menjalankan sebelah tangannya untuk menarik serta menekan kepala Brian lebih dalam.
Brian tersenyum di tengah aktifitasnya. Dia menjulurkan lidahnya lebih panjang lagi, menyecap dan menjamah setiap inci kepemilikan Greisy dengan tenang dan lembut.
"Brian, ku mohon hentikan!" Erang Greisy.
Lagi-lagi, Brian mengabulkan permintaannya. Dia tersenyum remeh menatap Greisy yang berusaha melepaskan diri.
"Kau yakin meminta ku berhenti?" Tanya Brian di tengah senyuman cabulnya.
"Kau bahkan terlihat sangat menikmatinya!" lanjutnya seraya menarik pinggul Greisy merapat sebelum mendorong miliknya dalam sekali hentakan.Greisy terhenyak, merasakan benda besar memasukinya untuk yang pertama kali setelah dia melahirkan.
"Beginilah rasanya di tiduri oleh orang yang sama sekali tidak kau cintai. Beginilah cara Kakak mu merenggut kehormatan Kakak iparku." Ujar Brian di tengah aktivitas nya.
Greisy tak menjawab. Dia diam dan pasrah. Baginya, lebih baik Brian membalaskan dendamnya pada Grayson dengan cara seperti ini dari pada Grayson harus kehilangan kelaminnya.
Malam itu, Brian benar-benar tak memberinya ampun, dia menghujam Greisy dengan kasar dan berkali-kali. Memaksa gadis itu memuaskan dirinya semalaman hingga mereka lelah dan terlelap.
....
"Kau haus?" Tanya Brian yang terbangun karna tangisan Celine.
Dia menoleh ke belakang, menemukan Greisy yang masih pulas. Membuatnya tak tega untuk membangunkan. Mungkin kelelahan, tapi mau tidak mau, Greisy harus memberi bayinya ASI, bukan?
"Bangun!!" Brian menggoyang tubuh Greisy sedikit kencang, untuk sesaat mata gadis itu mengerjab sebelum kemudian terbuka perlahan dan menemukan Brian bertelanjang bulat dengan Celine dalam dekapannya.
Dia sedikit terkejut seraya bangkit duduk dan menarik selimut menutupi tubuhnya.
"Tidak perlu repot, aku sudah melihat tubuh telanjang mu semalam." Ujar Brian sarkas. "Dia lapar, cepat beri dia ASI!" Perintah Brian seraya menyerahkan Celine pada ibunya.
"Aku heran. Kau tidur atau pingsan? Celine menangis sekencang itu, tapi kau tidak berkutik sama sekali." Katanya seraya bergerak mengenakan handuk di sekitar pinggangnya.
Greisy bungkam. Dia begitu kikuk sampai tidak tahu harus menjawab apa.
Berjalan mendekat, Brian menunduk untuk mencium Celine dan tentu saja sebagian wajahnya menyentuh payudara Greisy yang tengah menyusui putrinya tersebut. Membuat Greisy berfikir kalau Brian memang sengaja melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choices!! - END
Romance⚠ ⚠ +21 Warning!!!! Bijaklah dalam membaca!!! Cerita ini berisi konten dewasa +21!! - Caramell Nathalie Handsend - Ethan Dickson - Grayson Kenneth