Chapter 15

20.6K 661 30
                                    

Haiii...
Apa kabar kalian??
Semoga minggu kalian menyenangkan,

"Greisy? Kau di sini?" Grayson maju mendekati adiknya yang saat ini terlihat sangat gugup. "Apa yang kau lakukan? Kau tau selama ini aku mencari mu ke sana kemari, dan lihat? Kau di sini?"

"Ya, tiba-tiba dia datang tadi. Entah dari mana dia tau alamat ku.." Ethan bersuara sebelum Greisy memberikan jawabannya, aku mengerti, Ethan melakukannya untuk menghindari tuduhan yang mungkin saja akan Grayson tuduhkan padanya.

"Di mana pacar mu?" Grayson mulai memberi pertanyaan, kedua lengannya terlilit menjadi satu di depan dada.

"Di..dia...."

"Dimana?!!!!!" bentak Grayson membuat ku juga Greisy terperanjat. Greisy bahkan sudah menangis sekarang. Dia terlihat sangat ketakutan.

"Grayson, tenanglah!"

"Bagaimana aku bisa tenang? Dia sudah membuat Dad masuk rumah sakit dan membuat aku kehilangan mu sepenuhnya."

"Grays, apa yang kau katakan?" Suaraku sedikit meninggi mencoba menjelaskan padanya lewat sikap ku, kalau yang dia katakan itu tidak pantas, terlebih ada suamiku di sini.

"Aku mengatakan yang terjadi. Kau berpaling dariku, karna aku yang terlalu sibuk mencarinya, kau berfikir aku tidak perduli lagi padamu dan akhirnya kau terbuai dengan suami pura-pura mu itu, benar kan?"

Mendengar hal itu, Greisy bergerak melewati Grayson dan lari keluar.

"Greisy..." seruku yang tidak dia hiraukan sama sekali.

"Hei mau ke mana kau?!" seru Grayson.

"Dasar kakak bodoh! Apa yang kau lakukan? dia sedang hamil!!" seru Ethan sebelum berlari keluar menyusul Greisy, membuat Grayson mematung karna terkejut.

"Apa?"

"Iya Grays, dia sedang hamil. Dia datang untuk meminta bantuan kami.."

Dan di detik selanjutnya, Grayson berlari menyusul Ethan yang sudah lari lebih dulu. Meninggalkan ku sendiri di sini.

Dalam beberapa menit selanjutnya, yang ku lakukan hanya berjalan ke kanan dan ke kiri, menunggu dengan hati tak menentu. Bukan maksud kami sengaja memberitahukan kehamilan Greisy. Tapi, aku fikir Ethan ada benarnya. Keluarga Kenneth harus tau hal ini, atau setidaknya Grayson saja cukup. Jadi Greisy tidak akan merasa sendiri dan terbuang.

"Tenanglah!"

Aku tertampar ke kiri ketika samar-samar mendengar suara Ethan, segera ku langkahkan kaki ku mendekat ke arah pintu yang langsung menemukan Ethan sedang berjalan kemari, dia merangkul Greisy yang menangis. Sementara Grayson berada di belakang mereka. Wajahnya merah padam, bisa di pastikan saat ini dia benar-benar sedang kesal bercampur marah. Aku mengenalnya.

"Greisy.." lirihku. Ethan memberiku isyarat agar aku diam jadi aku mengangguk menurut.

Dia membawa Greisy duduk di sofa panjang sebelum kemudian memanggilku untuk menenangkan gadis manis itu.

"Kau sudah melewati batasan mu, Greis!!!" seru Grayson seraya menunjuk nunjuk dengan amarahnya.

"Grayson, hentikan!!" Ethan memperingatkan dengan pembawaannya yang selalu tenang.

"Kau tidak perlu ikut campur. Aku berhak, karna dia adikku!"

"Kalau begitu silahkan saja bawa dia pergi dari sini! Selesaikan urusan keluarga kalian ini di rumah kalian sendiri tanpa melibatkan kami ataupun tempat tinggal kami.." balas Ethan, nadanya sedikit meninggi tapi tidak menghilangkan kewibawaannya.

Choices!! - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang