Chapter 14

21.4K 662 33
                                    

Sekarang next/gak nya tergantung vote kalian..

***

Grayson pov

Aku duduk di balkon, menikmati hembusan angin kencang seraya menatap langit yang mendung, namun tidak hujan. Memang selalu seperti ini suasana sore hari akhir-akhir ini.

Aku menyesap teh hangatku, hanya sendiri, karna sandaran ku sudah pergi terbawa arus suasana yang justru di ciptakan oleh orang baru. Meninggalkan ku yang saat ini hanya bisa diam dan menyesali kebodohan ku yang membiarkan ini semua terjadi.

Bahkan sekarang aku bingung, kepada siapa aku harus bercerita. Ini adalah bulan february yang sungguh sialan, karna seluruh masalah berbondong datang menghampiri ku secara bersamaan. Greysi belum juga ku temukan, entah ke mana dia pergi bersama kekasih sialannya itu, dia adalah satu-satunya adik ku, dan aku sangat menyayanginya, tapi kali ini dia benar-benar membuatku kesal dan marah.

Aku masih sangat ingat kejadian malam di mana dia bertengkar dengan dad karna pulang terlalu larut dan di bawah pengaruh alkohol. Itu adalah pertama kalinya Greysi minum minuman beralkohol hingga menyebabkan dia high atau yang biasanya di sebut mabuk.

"Siapa pemuda yang bersama mu tadi?" itu adalah pertanyaan dad pertama kali ketika Greysi masuk ke rumah. Aku dan mom juga ada di sana. Kami menghawatirkannya dan memutuskan untuk menunggu bersama sampai dia datang.

"Dia kekasih ku." balasnya. Dari wajah dan gelagatnya sangat bisa di tebak, kalau dia sedang mabuk. Dad bahkan sempat mengibaskan tangan di sekitar hidungnya.

"Kau minum bersamanya? Apa dia yang mengajarimu untuk minum?" geram dad. "Mulai besok jangan temui dia lagi!"

"What?"

"Dia bukan pemuda yang cocok untuk mu juga keluarga kita."

"Hanya karna aku pergi minum dengannya? Apa kau sadar? Kau dan Grayson.."

"Greys!!" sergahku sebelum dia menyelesaikan ucapannya.

"Kalau kau tidak bisa menerimanya, bersiaplah kehilangan putri mu!" balas Greysi yang kemudian bergerak ke kamarnya tanpa memperdulikan seruan ku atau mom.

Dan itu adalah ucapan terakhirnya sebelum keesokan harinya, dia menghilang, namun sempat mengirimi ku sebuah pesan yang berbunyi.

"Kau selalu mendapatkan pilihan mu, kau selalu mendapatkan apa yang kau mau, apartment, mobil, kekuasaan, dad selalu berikan apapun yang membuatmu senang, bahkan saat kau memilih gadis biasa yang kau temui di jalanan dan membawanya pulang, dad pun setuju kau bersamanya. Walaupun gadis itu sudah menghianati mu dan menikahi Ethan, anak rekan bisnis dad dengan alasan kehamilannya. Dad masih akan menerimanya jika mereka berpisah nanti. Lalu ada apa dengan pilihan ku? Hanya karna kami minum bersama, aku tidak di ijinkan berhubungan lagi dengannya? Itu adalah alasan yang konyol. Katakan pada dad, aku tidak ingin berbicara lagi dengannya, aku meminta Luka menjemput ku dan membawa ku pergi jauh dari kalian semua. Jangan cari aku!"

Dad frustasi, begitu juga dengan mom. Mungkin karna terlalu berat berfikir, tekanan darahnya naik hingga harus di larikan ke rumah sakit hingga detik ini. Kemudian, di saat masalah keluarga ku mengepung kepalaku secara bersamaan satu-satunya wanita yang ku cintai justru menyerahkan hati dan jiwanya pada laki-laki yang baru saja dia kenal.

Mungkin memang ini juga salah ku, aku pergi mencari Greysi tanpa memberinya kabar. Tapi, aku melakukannya karna masih merasa kesal padanya. Aku ingin dia menyadari kesalahan yang dia buat, dia salah ketika dia mencium Ethan pada hari pernikahan mereka, aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak marah, aku hanya takut dan juga tidak ingin dia mmencintai orang lain kecuali aku, tapi justru itu yang terjadi sekarang. Dan sekeras apapun aku mencoba menjelaskannya, jika tidak mengalaminya sendiri, maka mustahil akan bisa mengerti dan memahami bagaimana hancurnya diriku saat ini.

Choices!! - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang