Chapter 35

11.1K 331 52
                                    

Peringatan‼‼
Part ini, khusus +20
Mohon bijak dalam membaca
🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Okey, mari kita lanjutkan..
Semoga ga garing.

.

......

Ethan membaringkan ku di tempat tidur setelah dia menggendongku kembali ke kamar.

Saat ini, aku sedang menontonnya dengan tidak sabar. Ketika dia melucuti seluruh pakaiannya secepat kilat. Bahkan ia tak menyisakan satu benang pun menempel di kulitnya.

Glugh.

Aku menelan ludah, dadaku berdebar keras melihat dirinya yang seolah sudah sangat siap. Bisa di lihat dari miliknya yang sudah tegang, mengacung ke depan. Hal itu membuatku mengarahkan pandangan ku padanya. Dan menemukan jejak senyuman nakal yang dia buat.

Sepertinya Ethan bisa membaca ekspresi ku. Terlihat ketika dirinya menyeringai seraya merangkak ke atas kasur, mengimbangi tubuhku sebelum memberikan kecupan singkat. Berpindah ke leherku serta membuat tanda kepemilikan di sana.

Aku menarik rambutnya ketika ku rasakan lidahnya yang lincah mulai turun.

Oh, rasanya geli sekali ketika bibirnya kembali melahap dadaku secara bergantian, membuat ku mengangkat kepala untuk sekedar melihat. Terkejut oleh permainannya.

Sekali lagi, dia ttersenyu. Mengerlingkan matanya ketika melihat ekspresi ku.

"Relax. Aku baru akan memulainya, Sayang." Bisiknya ketika satu tangannya menelusup mencari pengait bra dan membukanya dengan sekali petikan.

Ethan masih mempertahankan senyum tampannya bahkan saat dia menarik lepas bra dari tubuhku dan melemparkan ke sembarang arah.

Sesaat kemudian, tubuhnya kembali merunduk, membawa lidahnya menelusuri kulitku, melewati perut dan berhenti di pusar. Membiarkan menari-nari di sana bersamaan dengan tangannya yang menarik lepas celana dalam ku yang masih menempel di tubuh.

"Aku ingin merasakan mu!" Katanya. Suaranya yang dalam terdengar sexy dan juga panas.

Aku mengangguk. Bersiap dengan apa yang akan dia lakukan ketika dia kembali merunduk dan memposisikan dirinya di bawah sana.

Matanya aktif menatapku sebelum lidahnya menjulur, kemudian melumat milikku dengan lincah. Aku menjerit. Kakiku melebar secara otomatis seolah memberi akses pada dirinya agar lebih mudah.

Tanganku bergerak meraba kepalanya, mataku terpejam, hanya desahan yang keluar tanpa bisa ku kontrol. Sungguh luar biasa nikmat.

Ethan menambahkan jari tengahnya yang panjang. Mengorek intiku yang sudah sangat basah. Tanpa menghentikan gerakan lidahnya.

Ah..Rasanya aku ingin meledak. Aku tak tahan, tubuhku bergerak tak terkendali ketika Ethan menambahkan dua jarinya dan mengocokku begitu keras.

Menegakkan tubuhnya, dia menatapku yang kelonjatan di bawahnya. Matanya menatapku menyiratkan kepuasan ketika melihatku tak berdaya.

"Ethan.." Lirihku.

Dia membawa kaki ku dan menempatkannya di antara lehernya. Kepalaku menoleh ke kanan dan kiri, aku tidak tahan lagi.

Ku remas apapun yang bisa ku raih ketika intiku berkedut kencang menemukan pelepasan pertama ku yang sungguh tak biasa.

Tubuhku lemas. Ku hirup udara dalam-dalam untuk memenuhi paru-paru. Ethan tersenyum manis padaku sebelum dia menarik jarinya dari dalam diriku dan memasukkan ke mulutnya tanpa melepaskan tatapan nakalnya padaku. Sungguh indah dan sexy.

Choices!! - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang