03. Mentor

16 1 0
                                    

🌧️Rain-Du🌧️

🌧️Rain-Du🌧️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

"Lia!".

Aku, Lia dan Mina langsung berbalik saat mendengar ada seseorang yang barusan meneriaki nama Lia.

Kurasakan mood Lia langsung berubah saat melihat wajah lelaki yang kini berjalan ke arah kami dengan langkah tergesa-gesa. Kim Mingyu.

Kim Mingyu atau biasa disapa dengan Mingyu dan ada juga beberapa yang menyebutnya Dilan versi lokal. Entah darimana persepsi itu muncul yang jelas karena hal itu mau tak mau Lia pun terbawa-bawa karenanya. Pengaruh film Dilan sepertinya.

"Lo mau apa lagi??". Ketus Lia. Gadis itu terlihat malas meladeni Mingyu yang masih saja tersenyum ke arahnya.

"Lia jangan galak-galak dong. Kan Dilan jadi sedih". Ucap Mingyu sembari bergelayut manja pada lengan Lia dan membuat gadis itu langsung ingin menghadiahi lelaki itu dengan sebuah pukulan.

"Dilan. Dilan. Ngaca dong lo. Gak punya kaca dirumah?? Biar gue beliin".

"Emang cuma Lia doang yang bisa kasih perhatian ke Dilan. Heran, gimana gak jatuh cinta cobak??".

Lia meremat jemarinya sendiri. "Gue gak lagi ngasih perhatian ke elo. Tapi, cuma saranin elo segera berkaca!".

"Idih galak amat. entar cantiknya luntur baru tau rasa".

"Bacot".

Aku dan Mina tertawa melihat perdebatan antara kedua orang itu yang memang tak pernah akur sejak masa orientasi.

"Lo ada apa kesini??". Tanyaku melerai perdebatan keduanya yang mungkin akan berujung Lia menjadi seorang monster dan tentunya akan berakibat fatal untuk keselamatan Mingyu.

"Gue cuma mau ngasih tau. Kalo absensi mentor uda keluar".

"Seriusan??".

Mingyu mengangguk. "Daftarnya ada di gedung Rektorat. Kalian bisa check sendiri". Ucap Mingyu, lalu setelahnya lelaki itu pergi dari sana.

Sebelum pergi, Mingyu sempat memberi wink pada Lia dan membuat Lia langsung mengumpat karenanya.

"Emang dasar tuh si item. Bikin rusak mood gue doang".

Aku dan Mina hanya terkekeh melihat Lia yang sejak dari tadi mengomel dengan tingkah Mingyu barusan.

Sebenarnya Mingyu itu lumayan tampan menurutku. Kulitnya sedikit gelap, eksotis dan hal itu lah yang menjadi daya tarik lelaki itu.

Tak hanya itu, fans nya Mingyu lumayan banyak. Karena yang kudengar bahwa Mingyu dulunya adalah seorang kapten basket disekolahnya. Bahkan ia pernah mengikuti turnamen hingga tingkat nasional.  Meski seperti itu, tetap saja Lia tak menjadi tetarik. Menurut Lia, Mingyu itu sok kecakepan, banyak gaya dan segala macam hal-hal yang ia tidak suka terdapat pada diri Mingyu.

Rain DuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang