prolog

19.3K 471 4
                                    

🌩️⛈️

Suara petir memenuhi pendengaran farasha yang seorang diri yang sedang dibanjiri air mata
guling dan bantal  yang dipakainya lembab

Tidak peduli seberapa bengkak keadaan matanya sekarang

Telepon farasha bunyi tanda ada yang menelpon
Ia duduk dan mencari keberadaan handphonenya

aca terkekeh saat itu juga karna melihat handphone nya ternyata sudah berada di depan pintu kamar

"astaga aca serem banget nangisnya sampe banting hp " ucapnya pada diri sendiri

Ia cepat cepat mengambil handphone yang sudah ia lempar dan melihat siapa yang menelponnya

Audie 🦋✨

Nama tersebut muncul dilayar handphonenya , cepat cepat ia menggeser tombol hijau dan menempelkan hp ke telinga

" Halo di "

" Halo ca , kenapa lama banget angkatnya Lo gapapa kan? "

" Gapapa , apaan si di tiba tiba nanya gapapa "

" Ya jelas lah woi , gue khawatir aja tadi petir gede banget gue kira Lo nangis "

Farasha terdiam sejenak , sejak kapan ada petir ,segitunya kah dirinya terlalu sibuk menangis sampai petir pun tidak terdengar

" k-kapan ada petir aca ga denger "

" Hah Lo budek ya , check dulu deh ca takut gue "

" Hih Audie apaan si "

"Hahahhahahaa ya abisnya Lo sih aneh banget , tapi Lo beneran gapapa kan ca ? Perasaan gue ga enak nih ga tenang "

" N-ngga papa kok di , aca bener bener gapapa "

" Ah oke deh kalo gitu agak tenang gue "

" Iya makasih Audie udah tanya aca "

" Iya ca , yaudah gue tutup ya telponnya "

" Iya "

nit.



























































hi 👋

first of all , big thanks buat kamu yang mau nyempetin waktu buat tap cerita aku
Aku berharap lebih banget you guys bisa terima cerita aku dengan baik
Semoga bisa masuk sama kategori cerita yang kalian suka
have a nice day !
Jangan lupa di vote yyaa
Kita sama sama support
Thankyou 💓



FARASA ( Farasha Angkasa ) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang