empat belas

2.7K 99 2
                                    

" gue mau kita putus ca "

deg.

Rasanya aca tengah bermimpi sekarang
Ia benar benar tak percaya dengan laki laki didepannya

" Kenapa ? Aca salah apa kak ? Salah apa "

" Lo ga ada salah ca , gue yang salah ,gue minta maaf "

" Aca berhak menolak kan ? "

" Gue juga berhak ca "

" Kak Lo gila ya ?! "

" Kenapa? Bukannya kata Lo , Lo punya hak untuk menolak , kali gitu kenapa gue gapunya hak untuk memaksa ? "

" Kak ? Lo cowo bukan sih "

Angkasa hanya diam tak bersuara
Aca berdiri dan membayar nasi gorengnya sendiri

" aca harap kak kasa berubah ya , jangan muna kak , nanti dapet karma , permisi setan "

Aca pergi dari sana , ia mencari taksi dan pulang
Sedih ? Pasti

" Sial " gumam angkasa

...

Aca meneteskan air matanya saat ia sudah didalam taksi , biasanya ia takkan menangis ditempat umum , ia akan lebih memilih menangis sendirian dikamarnya
Tapi kali ini , emosinya bercampur aduk

Ia tak menyangka endingnya akan seperti ini

Saat diperjalanan, hujan turun tiba tiba seakan mengerti perasaannya

Aca membayar taksinya setelah ia sudah sampai dirumah , aca langsung masuk bahkan tidak memperdulikan panggilan dari bundanya

Ia melanjutkan tangisannya dikamar , bahkan ia lupa menutup pintunya

Ntah sudah berapa lama dia menangis ,dia tidak peduli

DUARR

Suara petir memenuhi pendengaran farasha yang seorang diri yang sedang dibanjiri air mata
guling dan bantal  yang dipakainya lembab

Tidak peduli seberapa bengkak keadaan matanya sekarang

Telpon farasha bunyi tanda ada yang menelpon
Ia duduk dan mencari keberadaan handphonenya

aca terkekeh saat itu juga karna melihat handphone nya ternyata sudah berada di depan pintu kamar

"astaga aca serem banget nangisnya sampe banting hp " ucapnya pada diri sendiri

Ia cepat cepat mengambil handphone yang sudah ia lempar dan melihat siapa yang menelponnya

Audie 🦋✨

Mama tersebut muncul dilayar handphonenya , cepat cepat ia menggeser tombol hijau dan menempelkan hp ke telinga

" Halo di "

" Halo ca , kenapa lama banget angkatnya Lo gapapa kan? "

" Gapapa , apaan si di tiba tiba nanya gapapa "

" Ya jelas lah woi , gue khawatir aja tadi petir gede banget gue kira Lo nangis "

Farasha terdiam sejenak , sejak kapan ada petir ,segitunya kah dirinya terlalu sibuk menangis sampai petir pun tidak terdengar

" k-kapan ada petir aca ga denger "

" Hah Lo budek ya , check dulu deh ca takut gue "

" Hih Audie apaan si "

"Hahahhahahaa ya abisnya Lo sih aneh banget , tapi Lo beneran gapapa kan ca ? Perasaan gue ga enak nih ga tenang "

FARASA ( Farasha Angkasa ) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang