"What was that?"
"What?" Harry bertanya balik dengan bingung.
"Siapa tuh?" James bertanya lagi sambil tersenyum menyebalkan ke arah Harry.
"Cuma kapten bola sekolah," balas Harry, ia mulai mengambil ponselnya dari tas.
"Wow, is he your friend?" James terus bertanya.
"I don't know," balas Harry. "We just met-" Harry mengehentikan perkataannya, ia berpikir sejenak. "Well, maybe."
"Siapa namanya?" James bertanya biasa.
"Louis..." Harry menjawab tetapi ragu, "mungkin."
"Kenapa kalian awkward banget tadi?" James bertanya sambil tertawa sedikit. Harry terdiam, ia tidak mempunyai jawaban untuk pertanyaan James yang satu itu. James pun memberikan senyuman smirk-nya yang cukup menyebalkan ke arah Harry.
"I don't like your smile," ujar Harry kesal, James semakin meledeknya. "W-what do you mean?" Harry bertanya memandang James. "I- I... I just met him, like I said before, James!"
"Relax, Harold. I'm just asking," balas James semakin tertawa. "So, this Louis thing, he'll picks you up?"
Harry melirik James melalui cermin, "yeah." James pun tersenyum sangat ingin tertawa. "What? We'll go to a cafe, tonight," balas Harry sambil memainkan ponselnya.
"Ah... I see," balas James tersenyum lagi.
"What's wrong with you?" Harry mengalihkan pandangan dari gawainya.
"Nothing," balas James mengangkat bahunya, Harry memandang ponselnya kembali. "Cuma kalian berdua?"
"Oh, come on, James. No. We're five," balas Harry kesal, James pun tertawa.
"Then..." James membalas. "Kalo kalian berlima, kenapa harus dia- harus Louis yang jemput? Kenapa ga yang lain?" James bertanya, ia beruasaha membuat mukanya terlihat biasa saja.
Harry memandang James dengan kesal. "Dan kenapa kita ga stop aja ngebahas ini?"
James pun tertawa. Harry dan James mulai beradu mulut di mobil. "Just answer my question, Harold."
Harry semakin kesal dengan James. "I-" Tetapi Harry juga bingung, mengapa harus Louis yang mengantarnya? "I... I also didn't know about that..." Harry membalas dengan ragu-ragu.
"Kalian pacaran?"
"Okay, James, stop it, we arrived. Bye. See ya," balas Harry sambil membuka sabuk pengamannya, James pun tertawa. Lalu, Harry membuka pintu mobilnya, "James!"
"What?" James membalikan badannya menghadap Harry dan tertawa.
"Open the door, you dumb," balas Harry dengan muka yang datar, dalam kata lain, ia sangat kesal.
"Answer my question, first," balas James seperti biasanya.
"It's not funny, James. Open the door!" Harry tambah kesal. Sedangkan, James tidak peduli, bahkan, ia semakin meledek Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hush Your Cry and Dry Your Tears Away • Larry Stylinson
FanfictionNiall, Liam, dan Zayn ingin sekali mencarikan wanita untuk temannya yang satu ini, Louis. Sudah 7 tahun Louis berada di Erdziegel, ia sama sekali tidak menemukan pasangan yang cocok. Dan, pada akhirnya, di tahun terakhirnya ia di Erdziegel ia menemu...