"What did I do?"
"We're friends, Louis. We're friends," ujar Niall sambil memopong Zayn pergi ke mobil Liam, sedangkan Louis hanya terdiam di situ masih beripikir.
"Niall, do not say anything bad to Liam," ujar Zayn yang merangkul pundak Niall.
"What?!" Niall sedikit berteriak dengan nada tanya Irish-nya. "What kind of bad?"
"You know what I mean, come on," ujar Zayn mencoba berjalan sendiri.
"But-"
"Niall, listen to me, you can't-"
"Why?!-"
"Because I said so!" jawab Zayn sambil memainkan tangannya. "Look, if you tell Liam, he would get mad at Louis," ujar Zayn. "Lo mau semuanya tambah buruk?" bisik Zayn di telinga Niall. "Jangan pikirin ulang tahunnya," lanjut Zayn. "This is the best new year, right?"
"C'mon," ujar Zayn menepuk kecil perut Niall dengan punggung telapak tangannya.
Niall dan Zayn pun sampai di parkiran di mana tempat mobil Liam diparkirkan. Liam yang sedang menenangkan Harry menangis tiba-tiba melihat Niall dan Zayn dari jendela mobil, ia panik tetapi ia tidak ingin memasang wajah paniknya di depan Harry. "Harry, I'll be back," ujar Liam. "Ini, makan ini dulu." Liam memberikan satu bungkus roti sobek kepada Harry.
Liam pun keluar dari mobil langsung bertemu Niall dan Zayn. "Hey, what's wrong?" Liam langsung bertanya, kini ia yang membantu Zayn. "Babe, kamu abis berantem, ga bisa jalan gini?"
"Yeah with Louis," jawab Niall spontan.
"WHAT?!" Liam berteriak.
Niall tidak ingat dengan apa yang Zayn katakan tadi, ia hanya terus terang. Zayn hanya menatap Niall dengan tajam tetapi Niall tidak melihatnya.
Liam membantu Zayn masuk dan duduk di mobilnya. "Kasih cowo lo minum, Yem," ujar Niall.
Liam pun mengiyakannya, "babe, here we go." Liam mengambil satu botol air mineral dari saku kursi mobil dan membukakannya untuk Zayn. "Breathe, Zayn. Breathe," ujar Liam dan Niall. Zayn pun mengambil napasnya.
"Zayn, lo kenapa?" tanya Harry dari kursi depan dengan halus.
"Oh, hi, Harry," balas Zayn tersenyum.
Kemudian Liam dan Niall meninggalkan Harry dan Zayn berdua di dalam mobil. "What the f*ck happened?" Liam bertanya ke Niall.
"I don't know," jawabnya. "Tadi gue baru nyamperin mereka berdua, tiba-tiba Louis nyerang Zayn."
"Lebih rinci," balas Liam cepat.
"Dia narik kerah Zayn terus... lo tau, dia, pokonya dia kaya dorong ke tembok terus nyekek Zayn gitu deh," ujar Niall menjelaskan.
Muka Liam menjadi kesal. "For f*ck sake, Louis, you-"
"The thing is, I'm alright rightnow, babe," ujar Zayn tiba-tiba membuka kaca mobil. Liam hanya menatap Zayn dengan muka yang masih kesal. "Babe, please... don't make it worse."
"Yeah, I won't do anything, babe," balas Liam tersenyum. Zayn pun membalas senyum Liam dan kemudian Niall masuk ke dalam mobil ke sebelah Zayn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hush Your Cry and Dry Your Tears Away • Larry Stylinson
FanfictionNiall, Liam, dan Zayn ingin sekali mencarikan wanita untuk temannya yang satu ini, Louis. Sudah 7 tahun Louis berada di Erdziegel, ia sama sekali tidak menemukan pasangan yang cocok. Dan, pada akhirnya, di tahun terakhirnya ia di Erdziegel ia menemu...