#30. Nomu Joa

4.3K 233 14
                                    

Nyonya Song tersenyum kecil memperhatikan foto dalam ponselnya yang ia ambil saat menemani putri Ji Hyo ke kebun binatang. Tapi kali ini senyumnya itu tak hanya ia tujukan untuk Yoo Bin seorang. Ada sosok mungil lainnya yang sesungguhnya telah berhasil mencuri hati nya sejak awal mereka bertemu. Moon Hanna.

“Dimana Hanna?” Nyonya Song menatap Yoo Bin sejenak sebelum mengedarkan tatapan matanya kembali berkeliling saat mendapati Hanna tak ada di samping nya. Hari ini kebun binatang cukup ramai dengan para pengunjung yang datang dan kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.

“Huh?” Yoo Bin ikut mengedarkan tatapan matanya. “Nenek…itu Hanna.” Tunjuk Yoo Bin saat mendapati Hanna sedang menatap ke dalam kandang panda.

“Anak itu!” desis nyonya Song sambil mengeratlkan lengan Yoo Bin agar tak terlepas menuju kearah Hanna berdiri. “Kya, Hanna-yah!” Teriak nyonya Song begitu berada dibelakang tubuh mungil Hanna, membuat bocah itu dan beberapa orang yang berada disekitarnya langsung membalikkan tubuh menatapnya. “Apa kau tahu betapa nenek begitu mengkhawatirkan mu! Bukankah sudah nenek bilang jangan melepaskan genggaman tangan mu dari nenek, huh!” Hanna memasang wajah sedihnya. “Wae! Kau tak suka nenek marahi!”

Hanna menggeleng pelan. “Ani.” Hanna lalu kembali menolehkan kepalanya ke dalam kandang. “Paman disana mengatakan mereka adalah ayah dan bayi panda.” Tunjuk Hanna pada panda besar di dekat pohon besar dengan batang bambu muda di tangannya. “Tapi bayi panda itu sekarang dibawa pergi dari ayah nya. Seperti Hanna, dia tidak akan punya appa lagi.”

Mau tak mau nyonya Song mengangkat wajahnya memperhatikan apa yang baru saja dibicarakan oleh Hanna. Lalu ia menatap wajah Hanna yang masih tak melepaskan pandangannya kearah seorang petugas kebun binatang yang membawa bayi panda itu pergi. Perlahan nyonya Song memutar tubuh Hanna dan ia berjongkok dihadapannya.

“Bayi panda itu sedang sakit, jadi paman disana membawanya untuk dirawat di rumah sakit hewan.” Suara nyonya Song melunak. “Begitu bayi panda itu sembuh, maka paman tadi akan menggembalikannya lagi kepada ayah panda.” Nyonya Song mengusap lengan Hanna. “Apa kau mengerti sekarang?”

“Jjinja?” nyonya Song mengangguk.

“Percaya lah…nenek ku tak pernah berbohong.” Kata Yoo Bin seolah membantu nyonya Song untuk meyakinkan Hanna.

“Hm.” Hanna mengangguk kecil. “Lalu apakah bayi dan ayah panda juga akan berkumpul dengan ibu panda?” tanya Hanna kepada nyonya Song yang kini sudah bangkit dari simpuhnya.

“Tentu saja.” Jawab Yoo Bin yakin tak membiarkan nenek nya untuk menjawab.

“Ayo…kita lihat binatang yang lain.” Nyonya Song menarik nafas dalam-dalam. “Kali ini jangan lepaskan pegangan tangan mu, mengerti!” Hanna mengangguk sambil tersenyum.

Nyonya Song mempererat genggaman tangannya pada tangan Yoo Bin dan Hanna- disebelah kanan dan kiri nya.

“Apa kami boleh mendekat kesana?” tanya Hanna sambil menunjuk kearah kandang macan yang dipisahkan oleh dinding kaca super tebal. Nyonya Song hanya mengangguk dan memperhatikan Hanna yang menggandeng tangan Yoo Bin. Nyonya Song tersenyum kecil melihat betapa Hanna begitu melindungi putri Ji Hyo tersebut. 

Ia memperhatikan polah Hanna yang berlari kesana kemari dan gerakkannya itu diikuti oleh seekor anak macan yang mengikuti kemana pun ia bergerak. Nyonya Song bahkan tak bisa lagi menyembunyikan tawa nya saat melihat tingkah Hanna mencakar-cakar kaca pembatas yang diikuti oleh anak macan itu.

I Love You TwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang