#27. Na, Haenboghae

5.4K 252 23
                                    

 “Apa yang kau lakukan Seung Gi-ssi?” Geun Young melotot kearah Seung Gi yang duduk disamping kanan Hanna. “Bukan seperti itu, heizz...Sudah biarkan aku saja yang melakukannya.

“Apa maksud mu, Geun Young-ssi? Ini bagus. Aku selalu melakukannya jika noona tak sempat.” Seung Gi balas melotot kearah Geun Young yang duduk di samping kiri Hanna.

“Aniyo...” Geun Young menggelengkan kepala nya. “Bagaimana bisa yang seperti itu disebut bagus.”

“Punya mu lebih parah. Lihat...kau bahkan tak bisa memilinnya dengan benar. Bagaimana bisa keluar-keluar seperti ini!” Seung Gi mencengkram erat tangan kirinya sementara tangan kanannya menghalau tangan Geun Young.

“AH! Ahhhhh...Apha!” Teriak Hanna yang langsung membuat Geun Young dan Seung Gi menghentikan pertengkaran mereka.

“Kwenchanha, Hanna-ah? Mianhae...” Geun Young langsung melepas tangannya dan mengusap rambut Hanna. “Heiz...kau sih! Sudah ku bilang aku saja yang melakukannya.” Desis Geun Young kepada Seung Gi yang balas menyeringai.

“Mian...Hanna-ah.” Seung Gi meringis memasang wajah menyesal.

Hanna mengerucutkan bibirnya menatap kearah Geun Young dan Seung Gi bergantian. “Biar eomma saja yang mengepangkan rambut Hanna.” Geun Young dan Seung Gi mendesah bersamaan. “O! Eomma!” teriak Hanna saat melihat Chae Won berdiri diambang pintu sambil berkacak pinggang. Geun Young dan Seung Gi membalikkan badannya.

“Apa yang kalian berdua lakukan kepada putri kesayangan ku, huh!” Chae Won berjalan perlahan menuju Geun Young dan Seung Gi sambil menyipitkan matanya dengan tatapan mata pembunuh kearah keduanya.

“A-ani...” Seung Gi menggeleng horor, “ya kan Geun Young-ssi?” Seung Gi menatap Geun Young meminta persetujuan.

“Ah...ne, eonnie.” Geun Young langsung mengangguk. “Kami berdua hanya berusaha mengepang rambut Hanna saja. Ya kan Hanna?” Geun Young dan Seung Gi serempak menoleh kearah Hanna.

Hanna meletakkan kedua telapak tangannya yang terkepal untuk menopang dagunya dengan kedua bola matanya yang berputar-putar dengan lucu. “Ani eomma...” Hanna menggelengkan kepalanya dengan bibir dikerucutkan, “Bibi Geun Young dan paman Seung Gi tidak mengepangkan rambut ku melainkan terus bertengkar dan menarik-narik rambut ku. Jjinja appo, eomma.”

“K-Kya...kya...kya! Hanna-ah!”

“Mengapa kalian berteriak kepada putri ku, heh!” Kedua tangan Chae Won langsung menjewer telinga Geun Young dan Seung Gi bersamaan.

“Ah-h...Eonnie!Noona!” teriak Geun Young dan Seung Gi bersamaan, membuat seketika Hanna tertawa melihat bibi dan pamannya memasang wajah memelas.

“Eomma...Hanna hanya bercanda. Bibi Geun Young dan paman Seung Gi memang benar ingin mengepangkan rambut ku, tapi kepangan mereka berdua sama jeleknya.” Hanna menghentikan tawanya.

“Huh?” Chae Won melepaskan jewerannya dan menatap Hanna yang memamerkan deretan gigi-gigi mungil putih nya merasa bersalah. Chae Won menghembuskan nafasnya dan bergantian menatap Geun Young juga Seung Gi. “Jya...Kalian berdua pulang lah dan beristirahat.”

Geun Young mengangguk. “Kalau begitu aku dan Seung Gi pergi dulu. Oh ya...semua barang-barang eonnie dan Hanna ada dalam tas itu.” Geun Young menunjuk sebuah tas diatas sofa dengan dagu nya. Chae Won mengangguk. Geun Young lantas menarik lengan Seung Gi yang tampak enggan meninggalkan Chae Won dan Hanna. “Heiz...ayo kita pergi. Kau harus mengantarkan ku pulang, Seung Gi-ssi.” Seung Gi mendesah pelan mengikuti langkah kaki Geun Young dari belakang.

“Gumawo, Geun Young-ah, Seung Gi-ah telah menemani Hanna selama aku tadi tak ada, geuligo mianhae karena aku tadi menjewer telinga kalian seperti anak kecil.” Bisik Chae Won tersenyum kecil saat mengantar Geun Young dan Seung Gi ke depan kamar. “Apa aku melakukannya terlalu keras?”

I Love You TwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang