#1. Together Forever

33.4K 445 21
                                    

Let me say..."Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir batin." Penulis acak-adut ini mohon maaf wat semua kekacauan yang pernah dibuat, sengaja ato pun tidak. Dan memulai lembaran baru, ada fanfics baru meski teteup kekeuh pake ChaeKi couple dalam story kali ini. Meski ff yang atu lagi masih terbengkalai dan dah berani buat nyang baru...tapi yakinlah wahai sodara-sodara sekalian...kalau NAiL ato pun ILUT bakal tetep dilanjut. Hehehe...dan karena ketupat dan rendang dah pada habis, syok atuh ngelahap ff yang ini ajah...

=============================================================================

"Selamat malam appa...eomma..." Moon Chae Won menutup pintu dibalik punggungnya dengan perasaan lega setelah mengucapkan salam dan bergegas duduk menghadap komputernya. Susu dingin yang baru ia ambil dari dalam kulkas hanyalah sebuah alasan semata untuk mengecek apakah ayah dan ibunya telah terlelap tidur. Untunglah dengan alasan mengambil susu itu ayahnya tak menanyakan mengapa hingga lewat tengah malam ia belum juga tertidur. Moon Chae Won meneguk susu dinginnya dan matanya kembali fokus ke depan layar.

TRING

Wajah tegang Chae Won tampak saat sebuah email masuk. Ia menggigit bibir bawahnya merasakan ketegangan akan apa yang akan segera ia ketahui. Chae Won meng-klik gambar amplop kuning dan langsung membaca barisan huruf-huruf dengan cepat. Seketika senyumnya mengembang. Ia mencondongkan tubuhnya dan menaikkan kacamata bacanya, membaca ulang isi email.

"ASSA!" Chae Won langsung bangkit dari duduknya dan berlonjak kegirangan. Ia langsung membekap mulutnya saat tak bisa lagi mengontrol luapan emosi kegembiraan yang meledak-ledak. "Ah~" ia kembali duduk menghadap komputernya dan mencetak attachment dalam email. "Akhirnya..." Chae Won menatap kertas hasil cetakan dan kembali membacanya. "Tapi bagaimana ini?" katanya pada dirinya sendiri berpikir keras. "Batas akhirnya besok."

Chae Won berdiri mematung menatap lembar kertas di tangannya. Dan tak lama kemudian, ia sudah membuka lemari dan memasukkan pakaiannya ke dalam tas. Ia memakai red hoodie yang tersampir di kursi dan berjalan jinjit menghindari kegaduhan meninggalkan kamarnya.

"Kau mau kemana tengah malam begini?" sebuah suara, berat dan dalam, terdengar dari balik punggungnya.

"Appa...~" Reflek Chae Won melepaskan travel bag dalam pegangannya dan membalikkan tubuhnya. Ayahnya kini sudah berdiri dihadapannya dengan wajah menahan amarah.

"Apa kau berniat untuk pergi secara diam-diam, huh!"

"Ku mohon appa." Chae Won memasang wajah memelas berharap ayahnya akan luluh dan mengabulkan keinginannya. "Mereka menyukai portfolio yang ku kirimkan dan mereka menawarkan beasiswa Fine Arts secara penuh kepada ku. Aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Ini cita-citaku ayah...ini yang selalu ingin ku lakukan selama ini."

"Tidak! Aku tak berharap kau menjadi seorang seniman. Aku ingin kau meneruskan perusahaan ayah dan menikah secepatnya. Bukankah besok kau akan bertemu dengan calon suami mu!?"

"Ayah~" Chae Won mulai merasa kesal mendengar ayahnya mulai menyinggung-nyinggung soal pernikahan. "Usia ku baru 22 tahun dan..."

"Aku berharap diusia segitu, aku telah bermain dengan 2 orang cucu!"

"Tapi aku tak ingin menikah karena perjodohan. Aku akan menikah begitu aku bertemu dengan orang yang ku cintai dan mencintai ku. Sama seperti kalian." Teriak Chae Won tak mau kalah dengan ayahnya.

I Love You TwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang