"Terlalu percaya diri itu gak baik Dok. Ntar over dosis lho"
💫Pemesanan :
Whatsapp : 0818331696
Web : www.novelindopublishing.com/
Instagram : @novelindo_publishing
@tarilegistia
Enjoy with my story ❤
Hari-hari berlalu setelah Hanin putus dengan Bian, sesekali dia masih bertemu secara tidak sengaja dengan Bian di rumah sakit. Tapi mereka berdua bersikap tidak lebih dari sekedar orang asing.
"Na, ini bu Syaqira istrinya pak Dane?" tanya Hanin memastikan identitas pasien VIP.
"Loh, kamu belum tau?" tanya Ana rekan Hanin di depo rawat inap VIP.
"Beliau semalam masuk rumah sakit," terang Ana.
Hanin menghembuskan napasnya, bagaimana ini? Bukankah tidak sopan jika dia tidak menjenguk mantan calon mertuanya?
"Sus, saya boleh masuk ke dalam gak?" tanya Hanin pada suster yang berjaga.
"Boleh Nin, tapi saya gak tahu apakah bu Syaqira sedang tidur atau tidak," jawab suster yang memang telah mengetahui tentang Hanin dan Bian.
Para staff rumah sakit memang tidak mengetahui tentang hubungan mereka yang sudah berakhir.
Tok... Tok... Tok...
Hanin mengetuk dahulu pintu ruang inap, dia pun membuka pintu dan memandang takjub isi kamar ini. Memang seperti itulah ruangan VIP.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hanin." Panggil Syaqira begitu menyadari siapa yang masuk ke ruangannya.
Hanin bersyukur bahwa saat ini Kia tengah sendiri. Ia pun melangkahkan kaki dan duduk di kursi samping tempat tidur.
"Mom sakit apa?" tanya Hanin berbasa basi, dia masih memanggil Syaqira dengan panggilan Mom.
"Biasalah penyakit di usia tua. Dad aja yang lebay sampai nyuruh Mom harus dirawat," jawab Syaqira tersenyum seperti biasanya.
Hanin menganggukkan kepala, wajar saja Daddy nya Bian begitu mengkhawatirkan istrinya, mereka memang sangat harmonis.
"Kamu masih kerja Nin?" tanya Syaqira.
"Udah selesai Mom," jawab Hanin.
"Mom sebenarnya gak mau ikut campur masalah antara kamu dan Bian, tapi Nin apakah tidak ada harapan untuk kamu bisa kembali dengan Bian?" tanya Syaqira tiba-tiba sambil menggenggam tangan Hanin.
Hanin hanya tersenyum menanggapi, dia bingung apa yang harus dikatakan pada Syaqira?
"Mom, untuk saat ini aku dan Bian harus sama-sama merenungkan kembali kesalahan kami. Kembali bersama mungkin bukan jawaban yang baik untuk saat ini," ujar Hanin.
"Mom percaya, kalian berdua sudah dewasa," ucap Syaqira dan tersenyum tulus.
"Wah ada Hanin!" suara sapaan dari pintu membuat Hanin mengalihkan pandangannya. Rupanya Ayya, kakak Bian.