"Terlalu percaya diri itu gak baik Dok. Ntar over dosis lho"
💫Pemesanan :
Whatsapp : 0818331696
Web : www.novelindopublishing.com/
Instagram : @novelindo_publishing
@tarilegistia
Enjoy with my story ❤
"Awww ..." Hanin sedikit menggulung celananya dan melihat lututnya yang berdarah.
Ia terus meringgis dan membuka kotak p3k yang selalu ia bawa kemana-mana. Salahnya juga harus berjalan dengan tidak hati-hati dan akhirnya terjatuh diantara puing reruntuhan bangunan.
"Sini saya bantu." Hanin memandang pria yang kini tengah membantunya mengobati luka.
"Awww ..." ringis Hanin lagi.
"Cengeng banget sih Nin," ucap pria itu dan membuat Hanin mendelik.
"Dah beres," ucap pria itu sambil menepuk pelan bekas luka Hanin yang sudah terbalut rapi dengan perban.
"Woww rapi banget," puji Hanin.
"Saya kan udah profesional," jawabnya sambil tersenyum jenaka.
"Iyain deh," kekeh Hanin.
"Kamu kok bisa jatuh sih? Kaya anak kecil aja," ucapnya dan duduk di samping Hanin.
"Namanya juga berjalan di puing reruntuhan," ucap Hanin dan memandang ke arah pantai yang letaknya tidak terlalu jauh, bahkan deburan ombak masih terdengar walaupun samar.
"Habis dari posko?" tanyanya.
"Iya, Mas sendiri?" tanya Hanin.
"Baru dari pantai," jawabnya santai.
"Malah jalan-jalan," cibir Hanin.
"Siapa bilang jalan-jalan. Saya dari pantai bantuin bapak-bapak ngebenerin perahu."
"Emang bisa?" tanya Hanin sangsi.
"Nin, ini bukan kali pertama saya jadi seorang relawan," jawabnya dan tersenyum bangga.
Saat ini Hanin tengah berada di lokasi bekas bencana alam, setelah resign dari rumah sakit Hanin benar-benar menikmati pekerjaan barunya sebagai pengangguran. Dan pada akhirnya ia pun bergabung dengan salah satu tim relawan untuk datang ke lokasi bencana alam. Sudah satu bulan dia berada disini, dan tak sengaja berkenalan dengan salah satu relawan lainnya yang bernama Kenan. Hanin baru mengetahui bahwa Kenan itu ternyata adalah seorang direktur utama sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan properti dan developer yang sudah sukses, tapi karena sifat kemanusiaan nya dia pun mendirikan sebuah rumah sakit di pinggiran kota untuk orang-orang yang tidak mampu, dan seperti saat ini dia pun menjadi anggota relawan bencana alam.
"Lagi mencatat apa Mas?" tanya Hanin sambil memandang pria yang kini tengah fokus menulis sesuatu di bukunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Rahasia," jawabnya dan menutup buku. Hanin hanya mencibir kelakuan Kenan.
"Mas, kalau lagi jadi relawan gini emang kerjaan gak terbengkalai?" tanya Hanin.