EPISODE 3

25.7K 1.5K 65
                                    

Happy reading❤️

Rey Roderick Bexley. Seorang pemilik perusahaan ternama Libertix Group. Rumor mengatakan bahwa ia adalah lelaki tampan yang dingin, kejam terhadap lawannya. Ia bisa bisa menghancurkan sebuah perusahaan yang bermasalah dengannya dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa alasan yang jelas.

Ada rumor lainnya yang beredar tentang dirinya selain kekejamannya, para kaum Hawa mengantri hanya untuk menghabiskan satu malam dengannya. Mungkin ia tidak akan kehabisan stok perempuan mana yang ingin menghabiskan malam dengannya.

Namun kenyataannya rumor tersebut hanya sebuah omong kosong yang merugikan. Rey yang dingin akan berubah menjadi lembut jika bersama gadisnya, Rey yang kejam di hadapan publik akan menjadi murah hati pada gadisnya. Ia dapat berubah 180°sikapnya jika berhadapan dengan Shasya, gadisnya.

Rey melakukan itu semua semata-mata agar Shasya merasa nyaman berada di dekatnya. Karena jika sampai Rey menunjukan sisi sesungguhnya, ia yakin Shasya pasti akan takut padanya. Lebih parahnya lagi, bagaimana jika Shasya sampai menjauh darinya. Huh memikirkannya saja sudah membuat Rey merasa was-was.

"Ini banyak sekali, apa aja yang kamu beli Shasya? Bukannya ini terlalu berlebihan? Barang-barangmu masih banyak yang belum terpakai, sayang kalau-"

"Ini inisiatif aku," potong Rey berkata datar.

Ini seperti memindahkan seluruh isi Mall ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini seperti memindahkan seluruh isi Mall ke rumahnya.

Maya beralih menatap Rey, menghembuskan napasnya panjang. Sudah ia duga. "Rey, mama tau kamu sayang sekali dengan Shasya, tapi alangkah baiknya jangan menghambur-hamburkan uang seperti itu. Gak baik, Nak."

"Mending kamu uangnya tabung aja buat masa depan nanti,"

Rey mengangkat kepalanya dari layar handphone. "Aku hanya ingin membuat Shasya senang, mama gak usah ikut campur. Lagipula uang aku gak akan habis sampai kapan pun." ucapan sarkas Rey dibalas oleh sorot tajam Gershon.

"Jaga ucapanmu terhadap istriku, Son!"

Rey memutar bola matanya jengah, ia malas menanggapi ucapan Gershon. Kemudian kembali fokus menatap handphonenya.

Saat ini keduanya sudah sampai di rumah. Tepatnya di kediaman Shasya. Duduk santai di sofa ruang tengah dengan Shasya yang duduk di pangkuan Rey.

Disini juga ada Maya dan Gershon yang nampak sekali jika mereka tidak ingin kalah ketinggalan mesra, pasangan suami istri itu saling bergelayut dempetan. Umur mereka sudah tua, tapi soal kemesraan patut di acungi jempol.

"Aku dengar kamu sedang sibuk mengurus pekerjaan di daerah sini, jadi untuk sementara menginaplah disini."

"Makasih atas tawarannya papa, tapi setelah ini aku mau langsung pergi ke kantor."

Sweet ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang